26.

1.1K 111 13
                                    

Tear
By: nyelnyel_



Musim dingin telah tiba. Semua orang berbondong-bondong menghangatkan diri. Entah berdiam diri di rumah dengan selimut, ataupun berdua dengan pasangan. Menghangatkan diri versi orang dewasa seperti itu.

Tapi tidak dengan lelaki mungil ini. Dia tidak mempedulikan udara dingin disekitarnya. Dia tetap diam menunggu. Menunggu seseorang yang katanya akan datang sejak tiga jam yang lalu. Tapi sampai sekarang, batang hidungnya pun tidak terlihat.

Bodoh.

Itulah yang akan semua orang ucapkan pada Jimin. Park Jimin, yang dengan bodohnya masih menunggu sang kekasih.

Tapi apa pedulinya? Jimin harus tetap menunggu. Dia yakin kekasihnya akan datang, menemuinya.

Min Yoongi, lelaki yang berhasil merebut hati Jimin. Merebut seluruh perhatiannya, dan berhasil menjungkir balikan dunia Jimin.

Lelaki bersifat dingin dan cuek kepada sekitar, tapi tidak berlaku untuk Jimin.

Yoongi memang cuek, tapi dia tetap berusaha memperhatikan Jimin. Tiga tahun lalu Yoongi datang dan menyatakan perasaanya pada Jimin. Jimin yang juga menaruh hati pada Yoongi pun tak menyiakan kesempatan dengan menerima cinta dari Yoongi.

Tapi semakin kesini, Yoongi makin cuek. Yoongi memang sibuk, Jimin tau. Tapi sesibuk-sibuknya Yoongi, setidaknya dia masih sempat berkirim pesan dengan Jimin.

Jimin jelas sadar akan perubahan itu. Tapi dia tetap berpikir positif. Walaupun banyak teman-temannya yang bilang bahwa Yoongi berselingkuh, Jimin tetap percaya. Jimin percaya pada Yoongi. Bodoh. Terlalu bodoh.

.
.

15 menit kemudian, Yoongi datang. Mendudukan bokongnya dikursi tempat Jimin duduk masih dengan nafas yang tersenggal.

"Jiminie, mianhae hyung telat" Yoongi mengusap tangan Jimin yang tidak berlapis sarung tangan. Yoongi dapat merasakan kulit Jimin mendingin, dan itu sukses membuatnya merasa bersalah.

"Tidak apa-apa hyung. Jangan khawatir. "

Bohong jika Jimin bilang dia tidak kedinginan. Bohong jika Jimin bilang dia tidak kesal. Tiga jam, tiga jam Jimin menunggu Yoongi datang. Tapi tetap, senyuman yang Jimin berikan untuk Yoongi.

"Berapa lama kau menungguku, hm?" Jemari lentik Yoongi mengusap helaian rambut Jimin yang tertutup tudung Hoodie.

"Emm.. Mungkin sekitar tiga jam?" Jimin tertawa kecil. Manis, sangat Manis.

"Astaga, maafkan hyung sayang. " Buru-buru Yoongi menarik Jimin kedalam pelukannya. Menyandarkan kepala Jimin ke dadanya dan menarik pinggang Jimin makin mendekat.

"Memangnya hyung dari mana?" Jimin merenggangkan pelukannya. Menatap wajah tampan Yoongi yang terlihat sedikit gelisah, mungkin?

"Aku dari studio Jiminie. "

Jimin menatap Yoongi, menelisik kedalam matanya. Dan Jimin lihat ada kebohongan disitu. Jimin hanya bisa tersenyum. Tersenyum manis menutupi semuanya.

"Hyung ingat ini hari apa?"

Jimin bukan ingin apa-apa, dia hanya mencoba bertanya. Apakah Yoongi bahkan melupakan hari bahagia mereka?

"Ini, hari sabtu kan sayang" Yoongi menjawab dengan sedikit ringisan. Dia gugup, tapi dia masih bisa mengatasi ekspresinya.

"Sudah Jiminie duga hyung lupa. "

"Apa yang hyung lupa Jiminie?"
"Hari ini adalah hari jadi kita yang ketiga tahun Hyung. Jiminie tau Hyung lupa, tadi Jiminie mencoba bertanya doang hyung. Hyung sibuk Jiminie tau. " Jimin tersenyum, tapi matanya tidak bisa berbohong. Jimin kecewa, jelas. Siapa yang tidak kecewa jika Kekasihmu melupakan hari bahagia mereka.

aquarell ' yoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang