08.

2.2K 208 25
                                    

MORE THAN SUGAR | HoliPeach24


Park Jimin itu manis, tentu saja. Tak ada seorang pun yang bisa menyangkal kata tersebut. Tingkahnya menggemaskan seperti bayi yang baru tumbuh giginya. Padahal usianya sudah menginjak 18 tahun dan sudah berada di tingkat terakhir sekolah.

Siang itu Jimin sedang menuju ke kantin bersama seorang sahabatnya, Jeon Jungkook. Namun di tengah perjalanan mereka, Jungkook dicuri oleh lelaki yang Jimin tahu adalah pacar Jungkook- meskipun dia tidak tau apa itu arti pacar yang sebenarnya. Yang Jimin tahu Jungkook selalu mengatakannya saat melihat Kim Taehyung, orang yang tadi mencuri Jungkook.

Jimin akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke kantin seorang diri. Bagaimana pun sekarang sudah menunjukan waktu untuk makan siang, dan Jimin tidak ingin terlambat untuk itu. Bisa bisa dia diceramahi mamahnya semalaman jika tidak mengurus perut nya.

BRUK!

"Arghh, shit!"

Tumpukan kertas dan buku yang sudah berserakan membuat lelaki tersebut mengumpat kesal. Niatnya tadi ingin merogoh ponsel yang sedari tadi berbunyi di kantong celananya. Tetapi karena tidak fokus pada jalanan, dia menabrak sesuatu dan berakhir buku dan kertas kertas penting yang dibawanya jatuh berhamburan. Rambut hitamnya menjadi korban kebringasan tangannya. Kenapa hari ini dia sial sekali.

Dia melihat siapa yang menelfon. Awas saja kalau tidak penting. Dia akan mencincang si penelfon yang banyak menyusahkannya hari ini.

"Hallo? Ck... Iya, aku sudah di sekolah. Sudah. Ada sedikit masalah sekarang. Suruh dia menungguku, lima menit lagi aku akan sampai. Tutup telfonnya dan berhenti menyusahkanku, bodoh!"

Yoongi menutup telfonnya sepihak dan memasukkan lagi kedalam kantong celana. Ia menghembuskan nafasnya kasar.

"Huft... sial sekali hari in-"

"Hiks, kepala Jiminie sakit sekali... hhuaaaa..."

Belum sempat lelaki itu menyelesaikan kalimatnya, dia- Min Yoongi- terkejut saat mendengar rengekan seseorang. Ia mencari asal suara tersebut dan menemukan seseorang yang terkapar di depan tumpukan buku-bukunya sambil terus menangis dan memegangi kepalanya sendiri.

"Hei kau, bocah! Berisik, jangan berteriak. Kau pikir ini sekolah milik nenek moyangmu?" ucap Yoongi sambil berkacak pinggang.

Ucapan sarkas yang di dengar Jimin tadi membuat pemuda manis ini mengalihkan atensinya pada pelaku yang membuat kepalanya harus mencium lantai. Sakit sekali. Jimin menghapus air matanya, lalu berdiri kesusahan dengan masih memegangi kepalanya. Kemudian dia menatap tajam pada orang tersebut yang telah menabraknya tadi.

"Hei, om tua! Om tidak lihat kepala Jiminie jadi sakit karna mencium lantai?!"

"Ck... apa peduliku, bocah! Awas minggir!"

Yoongi hendak membereskan buku dan berkas yang berserakan kalau saja bocah kecil ini tidak menahannya agar tetap ditempatnya.

"Om yang sudah membuat kepala Jiminie sakit karna menabrak Jiminie tadi. Ayo minta maaf!" Jimin bersidekap.

"Tidak. Kau yang salah, siapa yang menyuruhmu berjalan di depan ku?"

"Om yang menabrak Jiminie, kenapa Jiminie yang salah?!" ucap Jimin tidak terima.

aquarell ' yoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang