Vote Before Reading
And Leave the Comment PleaseEnjoy~
Tepat di usia Faya yang menginjak satu tahun, benar saja Yara datang ke rumah. Bahkan sejak kedatangan Yara ke rumah tadi siang, Naira sama sekali tidak mengeluarkan sepatah katapun.
Naira hanya diam, memandangi Fatur yang tengah melahun Faya, juga Yara yang terus mengajak main Faya.
Semuanya seolah melupakan Naira yang bahkan duduk di samping mereka, mereka terlalu asik dengan dunia mereka.
" Nai "
Baru saja Naira berdiri berniat pergi dari sana, Fatur memanggilnya.
Naira muak ketika harus melihat lelaki yang ia cintai malah asik dengan wanita lain, yang pada kenyataannya merayakan hari ulang tahun putri mereka, Fatur dan Yara.. bukan Fatur dan Naira.
" Sini, Faya maunya sama kamu "
" gak boleh! aku kan lagi di sini Fatur.. kalo aku ada di rumah ini, itu artinya cuma ada aku, kamu sama Faya.. dia gak boleh gendong Faya "Wajah Naira semakin memerah, sejak tadi emosinya ia tahan, ia juga sangat kesal kenapa Fatur tidak membelanya dan hanya diam ketika Yara terus menindasnya.
Seandainya Fatur juga akan tetap diam ketika Naira mencakar bahkan menjambak Yara, Naira pasti sudah melakukannya sejak tadi.
" Yara, selama setengah tahun ini kan Naira juga ibunya Faya.. kamu harus adil dong, ini juga ulang tahun anak aku sama Naira, bukan cuma anak kamu "
" Kamu gimana sih Fatur, ini kan anak kita.. bukan anak dia.. "
" Yaudah sih! gendong gendong aja kali sepuasnya!! lagian saya gak bilang mau gendong Faya juga! mentang-mentang jadi ibu, sombong nya minta ampun! "Belum sempat Fatur sadar dari keterkejutannya atas ucapan sarkas Naira, Naira sudah pergi ke kamarnya dengan membanting pintu kamar keras.
Yang membuat Fatur tersadar setelahnya, ia menatap lekat Yara yang malah mendelik ke arahnya dan mengatai istrinya.
" Yara! sejak kapan aku jadi ayah Faya? huh?! apa salah aku sampe kamu malah bilang Faya ini darah daging aku? kapan aku lakuin itu ke kamu? dan sejak kapan hubungan kita lebih dari temen? "
" aduh Fatur, akutuh bingung ya harus ngingetin kamu kaya gimana lagi.. kan kamu sendiri yang ajak aku gimana sih! "
" ajak?! gila kamu! mana mungkin aku ngelakuin hal di luar batas! meskipun aku laki-laki aku gak pernah mau nyuri barang berharga perempuan manapun! kamu jujur sama aku, mau sampe kapan kamu bohong dan ngelibatin keluarga aku di masalah kamu?! "Emosi Fatur memuncak, wajahnya merah hingga ke telinga, Ia mendudukan Faya di roda bayinya.
*Grebbb
Untuk pertama kali dalam seumur hidupnya, Fatur berlaku kasar pada wanita. Ia menarik pergelangan tangan Yara yang tertutup pakaian berlengan panjangnya hingga wanita itu berdiri dari posisi duduknya.
" Fatur! bisa gak sih jangan kasar! "
" aku gak akan kasar kalo kamu jujur, tolong Yara.. aku anggap kamu temen baik aku sejak lama, dan kenapa kamu malah menghancurkan kehidupan rumah tangga aku dengan cara kaya gini? aku berani sumpah aku gak pernah ham- "
" Berisik Fatur!! kenapa sih kamu gak pernah percaya kalo Faya anak kamu juga?! akutuh cape kalo harus terus-terusan desek kamu biar kamu ngakuin Faya anak kamu! "
" Mana bukti Faya anak aku? "
" oh perlu bukti? tenang "Fatur memperhatikan Yara yang mengotak-atik ponsel pintarnya, seperti mencari sesuatu di dalamnya.
Menunjukan layar ponselnya di depan wajah Fatur, membuat kedua mata Fatur membulat dan aneh di saat bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah Dokter [TAHAP REVISI]
Romance[T E R B I T] [Beberapa part sudah dihapus] Dokter tampan, mapan, beriman, bertanggung jawab juga tahu diri harus menikah sama anak lulusan SMK yang dibilang baik iya, nurut iya, pintar iya, cita cita tinggi iya, manis iya, istriable juga iya tapi e...