Vote Before Reading
And Leave the Comment PleaseEnjoy~
Fatur Alghifari Mekka
Di bulan ke lima kehamilan Naira, kami malah dihadapkan dengan masalah yang sangat rumit.
Aku sebagai suami benar-benar tidak mau untuk menuruti perkataan Ayahku kali ini, terlebih ditambah kondisi Naira yang tengah tidak sehat.
Bingung dengan sikap ayahku sendiri yang Astaghfirullah!
Di hadapan Bunda juga Ayah aku hanya menunduk, aku tak mau jika harus memutus tali rahim hanya karena permasalahan seperti ini.
Tapi ini juga sudah kelewat batas.
Sejak Bunda menelponku untuk datang ke rumah selepas pulang kerja tadi, aku langsung datang tak lupa izin pada Naira yang tengah beristirahat di rumah.
" Tapi Ayah, Fatur sayang sama Naira.. Fatur gaakan nyakitin Naira! Demi Allah Ayah, Fatur gamau nyakitin hati Naira.. Ini semua bisa dikupas baik-baik, gak kaya gini caranya Ayah "
" Fatur, Ayah mau kamu nurut sama Ayah! Naira, Bahkan sampe sekarang dia masih labil bukan? Bisa-bisanya dia pegangan tangan? Jalan? Bahkan pulang terlambat dan diantar laki-laki lain? Istri baik dari mananya wanita seperti itu Fatur? "
" Istighfar Ayah! Naira menantu Ayah, anak Ayah juga.. Biar masalah ini Fatur yang selesaikan, Fatur suami Naira dan Fatur yang akan didik Naira jadi lebih baik lagi "
" kalau begitu, mana cucu Ayah? Mana cucu yang Ayah sama Bunda minta dari kamu? "
" Naira kan lagi hamil Ayah, tolong sabar "
" Fatur! Naira-mu yang kamu puji itu gak sesehat yang kamu kira! "Dapat kulihat bunda hanya menunduk dan terisak melihat pertengkaran pertamaku dengan Ayah.
Aku sangat menyesali ketika aku harus membantah ucapan Ayah kali ini karena benar-benar menyayat hatiku juga.
Ya, aku tahu Naira bukan wanita yang sesehat dulu ketika kehamilan keduanya ini, ia lebih sering sakit dan banyak diam di rumah.
Bahkan kami merenovasi ruangan di lantai bawah untuk kami jadikan kamar karena Naira tidak boleh naik turun tangga.
Kandungannya melemah secara mendadak, dan Naira mudah stres, emosinya pun jarang bisa dikontrol.
Tapi aku memakluminya karena aku tak ada di posisinya sebagai ibu hamil.
" Kalau sampai, kehamilan kali ini gagal dan Ayah juga Bunda gagal mendapat cucu lagi dari kalian.. Ayah akan nikahkan kamu sama Freya "
" Apa?! Ayah! Apa maksud Ayah?! Gak gini caranya! Naira sehat dan Fatur yakin! Ayah gak seharusnya mengatur kehidupan rumah tangga Fatur!! "
" Pilihan kamu ada dua Fatur, tinggalkan Naira sekarang atau Poligamikan Naira dengan Freya! "
" Ayah! Ayah!! "Geram rasanya melihat tingkah berlebihan Ayah kali ini.
Poligami? Sumpah demi apapun, aku tak pernah memikirkan hal sebejat itu! Poligami tanpa alasan yang jelas?! Sudah jelas itu sumber dosa!
Menghembuskan nafas dan mengusap wajah kasar, berjongkok di hadapan Bunda yang masih mengusap pipi tirus yang terbanjiri air mata.
" Bun, Fatur gak bisa.. Bunda percayakan sama Fatur juga Naira? Bunda kan yang awalnya minta Fatur untuk menikahi Naira, dan sekarang kenapa Ayah malah kaya gitu sama Naira? "
" Nak, sudah seminggu terakhir ini bahkan hampir dua minggu laki-laki yang kamu sebut Luqman itu terus datang ke rumah dan terus membicarakan Naira, bukan cuma itu.. Luqman juga datang ke rumah Orang tua Naira dengan alibi mau melamar Naira yang jelas ditolak, tapi dia tetap kekeh untuk menikahi Naira "
" Astaghfirullah! Fatur harus pulang Bun, Naira cuma sama Faya di rumah.. Ini udah terlalu larut, Assalamualaikum "
" Waalaikumsallam, hati-hati.. Bunda mendukung kamu sama Naira "
" iya Bun makasih "
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah Dokter [TAHAP REVISI]
Romance[T E R B I T] [Beberapa part sudah dihapus] Dokter tampan, mapan, beriman, bertanggung jawab juga tahu diri harus menikah sama anak lulusan SMK yang dibilang baik iya, nurut iya, pintar iya, cita cita tinggi iya, manis iya, istriable juga iya tapi e...