Vote Before Reading
And Leave the Comment PleaseEnjoy~
Di tahun ke tiga pernikahan Naira juga Fatur, mereka belum juga diberi kepercayaan untuk menjadi ibu dan ayah.
Setiap akhir bulan Naira pasti berharap agar tidak mengalami menstruasi, tapi pada kenyataannya selalu saja menstruasi.
Bahkan, Naira selalu mencari tau agar ia cepat hamil, lewat internet kah, teman kampus yang berpengalaman kah, kakak iparnya kah atau bahkan Bundanya.
" Faya apa kabar ya mas? "
" uhukk!! "Tersedak oleh teh hangat yang tengah diseruputnya karena mendengar ucapan Naira.
Usia Naira sudah semakin matang, di umur 22 tahun ini Naira sangat sering membicarakan bayi dan terus mengoleksi foto bayi di ponselnya.
Di satu sisi Fatur takut ada masalah kesehatan reproduksi dalam dirinya, Fatur sangat yakin jika Naira ini normal, bahkan Fatur sendiri yang langsung memeriksa sampai tahu jadwal dan siklus menstruasi Naira.
" Kayanya Faya udah gede ya sekarang "
" hm, nanti juga kita dapetin Faya versi kita "
" kapan? "
" secepatnya sayangku "
" Semalem Bunda nanya aku udah isi atau belum, bukan semalem aja sih tapi beberapa bulan ini.. aku jawab belum terus, aku malu mas.. "Tersenyum dan mengusap surai Naira, Naira sebenarnya aneh dengan sikap Fatur.
Kenapa setiap kali Naira berbicara, bercerita bahkan ketika Naira marah Fatur hanya tersenyum dan tersenyum.
" Allah belum percaya kalo adek bisa jadi ibu, Allah juga belum percaya kalo mas bisa jadi Ayah.. tapi Allah pasti ngasih kita kesempatan buat jadi orang tua.. "
" padahal aku udah punya jiwa ibu dari SMK "
" Tapi adek belum bisa merawat anak satu hari full, adek suka anak kecil tapi adek belum mau capek buat rawat anak kecil ya kan? mas juga tau kok adek keibuan.. "
" tapi aku ingin bayi "
" nanti kita bikin pake tepung terigu sama telur "1 jam
2 jam
3 jam berlalu...
sementara sejak tadi Naira hanya berguling di sofa, ke dapur mengambil cemilan dan kembali berguling di sofa.
Fatur? tidak ada bosannya ia membaca berkas atau mengerjakan pekerjaannya di laptop di sampingnya.
" mas, jalan-jalan yuk mumpung di rumah nih "
" kemana cantik? "
" kemana aja ganteng.. ya ya ya? "
" hm, yaudah, mas ambil jaket dulu.. pake hijabnya sana "
" asiap "Tak lama Fatur kembali dengan jaket berwarna hitamnya, juga kacamata yang bertengger manis di hidung mancungnya menambah kesan tampan pada dirinya.
Juga Naira yang menggunakan pakaian berwarna putih dengan perpaduan hijab syar'i berwarna merah muda yang senada dengan bajunya.
" kita belanja aja gimana? "
" mentang mentang ya abis gajian mau foya-foya gitu? "
" foya-foya bareng istri dosa gak ya? "
" enggak sih kayanya hehe.. "Sebentar lagi Naira segera lulus, bahkan ia berencana ingin bekerja di satu rumah sakit yang sama dengan Fatur.
Itupun jika rumah sakit yang Fatur tempati memiliki lowongan pekerjaan di bidang keperawatan sepertinya.
Dan berharap management Rumah Sakit dapat menerimanya yang merupakan istri dari Dokter di sana.
Berada di satu supermarket yang sangat luas dengan troli yang didorong oleh Naira dan Fatur yang hanya mengikutinya sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah Dokter [TAHAP REVISI]
Любовные романы[T E R B I T] [Beberapa part sudah dihapus] Dokter tampan, mapan, beriman, bertanggung jawab juga tahu diri harus menikah sama anak lulusan SMK yang dibilang baik iya, nurut iya, pintar iya, cita cita tinggi iya, manis iya, istriable juga iya tapi e...