Don't Leave Me

18.5K 790 22
                                    

Vote Before Reading
And Leave the Comment Please

Enjoy~

Naira terus menangis, menangis dan menangis, ia terus meneriaki nama Fatur, membuat seluruh anggota keluarganya menatapnya lirih.

Rahma sebagai Bunda Fatur pun tak luput dari tangisan, semuanya berkumpul di rumah Naira.

Pukul 15:30 sampai dengan sekarang pukul 18:00 sangat banyak berita tv yang menayangkan kecelakaan pesawat, penerbangan Bali.

Membuat Naira semakin histeris, suaranya bahkan sudah nyaris hilang, sudah terhitung 2 kali Naira tak sadarkan diri.

" Nai, belum ada berita pasti siapa aja korbannya sayang "
" Fatur kak! Fatur!! harusnya aku larang mas Fatur ikut seminar!!! harusnya aku gak izinin mas Fatur pergi! dan harusnya mas Fatur ada di sini!! Mas Fatur!! pulang mas.. Naira nunggu mas Fatur.. jawab telpon Naira mas "

Bahkan Ghayda - kakak lelaki Naira yang mencatat rekor tak pernah menangis dihadapan Naira, kali ini menangis dengan memeluk erat Naira yang terus berontak.

Naira terus mengetikan nama Fatur di ponselnya dan menelponnya namun tak dapat terhubung, mengetikan ratusan pesan namun tak ada satupun yang sampai.

" Mas Fatur kalo sayang Naira pulang mas! Naira mohon "

Air Matanya terus mengalir, tak dapat berhenti, Mamanya terus berusaha menenangkannya dengan membaca istighfar terus menerus.

Naira sangat hancur, bahkan ia langsung menarik kemeja Ghayda untuk mengantarnya ke bandara dan menyusul Fatur ke Bali.

Namun Ghayda menolak karena tak mungkin ia mengantar Naira sementara baru saja terjadi kecelakaan penerbangan.

Jubah juga Toga yang dibiarkan tergeletak, ijazah yang Naira lempar asal arah, Naira sangat mengkhawatirkan.

' Breaking News : Angkatan Laut dan Angkatan Darat berhasil menemukan beberapa korban dari kecelakaan pesawat, salah satu korban berhasil diidentifikasi, berinisial F.A '

" Mas Fatur!!! "
" Astaghfirullahaladzim Fatur! "

~Ana Uhibbuka Fillah Dokter~

4 Hari berlalu, yang Naira lakukan hanya menatap kosong layar televisi yang terus menayangkan berita seputar kecelakaan pesawat.

Berharap ada sepercik harapan yang menayangkan jika Fatur merupakan salah satu dari korban selamat.

Pipi tembamnya menirus, kantung matanya menghitam, tulang selangka yang menjiplak begitu jelas, tubuh yang sebelumnya berisi sekarang terlihat begitu kurus.

Enggan mengisi perutnya walau hanya dengan sepotong roti, sebutir nasi pun enggan Naira suapkan.

" Naira, Belum tentu korban kemarin itu Fatur "
" mas Fatur "
" Naira.. Fatur pasti baik-baik aja sayang, Fatur gak akan ninggalin kita kok "
" Mas Fatur jawab telpon Naira, Naira nunggu mas Fatur pulang, dede juga nunggu ayahnya pulang.. mas Fatur belum cium perut Naira "
" kakak minta tolong sayang, makan ya... kalo Naira kaya gini terus, kandungan Naira makin lemah, nanti Fatur sedih kalo tau Naira juga bayi kalian sakit, Naira juga mau kehilangan bayi kalian? "
" Gak mau.. tapi mas Fatur harusnya tau kalo Naira hamil kak "
" Naira harus makan dulu ya, terus minum vitamin.. "

Diiming-imingi dan mengatasnamakan bayi yang tengah dikandungnya, akhirnya Naira mau untuk menyuapkan nasi.

Usia kandungan Naira baru saja menginjak 9 minggu, tepat saat ia wisuda dan bertepatan dengan hari jatuhnya pesawat yang Fatur tumpangi.

Ana Uhibbuka Fillah Dokter [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang