"Jisung, lo pasti bisa lawan setan itu! Sadar, Sung!"
Felix terus berteriak berusaha menyadarkan Jisung yang masih dirasuki oleh setan perempuan itu.
Felix tentu saja tidak tinggal diam, setan perempuan itu mengambil banyak energi dari Jisung. Parahnya, Jisung bisa saja kehilangan nyawanya.
"Sung, lo pasti bisa. Ayo, Sung."
Jisung atau lebih tepatnya setan yang mengambil alih tubuh Jisung terkikik.
"Kamu tidak akan bisa, Felix. Aku ini setan yang kuat. Kalau dia terus memaksakan diri untuk mengeluarkanku, dia bisa mati."
"Oh, jadi ini mau lo. Oke," entah kenapa Felix malah mengangguk-anggukan kepala.
"Tentu saja ini yang aku mau, kamu tidak-- ARGH! BERHENTI!"
Setan tersebut langsung berteriak kesakitan ketika Felix mulai membacakan sesuatu. Teriakannya begitu keras sampai daun-daun di sekitarnya bergoyang.
"BERHENTI!"
Felix terus membacakan doa untuk mengusir setan tersebut dari tubuh Jisung, tak peduli dengan suara teriakan yang memekakkan telinga tersebut.
"AKU BILANG BERHENTI!"
Dengan tatapan marah, setan tersebut keluar dari tubuh Jisung dan melayang mendekati Felix. Kedua tangannya mengarah ke depan dan langsung mencekik Felix.
"Kamu mau mati, kan? Mau cepat atau lambat? Cepat aja, ya. Kuku tajamku mau mengoyak tubuhmu, nih."
"Woi, setan jelek!"
Cekikan di leher Felix langsung terlepas, Felix terkulai lemas dan jatuh terduduk di aspal. Tangannya meraba-raba lehernya yang memerah akibat dicekik setan tersebut.
"Udah saya bilang, pergi atau saya benar-benar akan memusnahkan kamu dari dunia!"
"Ka-kamu lagi?!"
Setan tersebut langsung ketakutan, dan dalam hitungan detik dia sudah menghilang dari pandangan mata.
"Felix, lo gak apa-apa, kan?!"
Dengan syok Felix menoleh. "K-Kak Changbin?"
"Iya ini gue, lo tenang, ya."
"J-Jisung, Jisung!" Felix bangkit dari duduknya dan berlari menghampiri Jisung yang terkapar tak sadarkan diri.
"Jisung bangun, ini gue Felix."
Tepukan kecil ia berikan ke pipi Jisung, matanya yang berkaca-kaca menatap wajah Jisung yang sangat pucat. Takut, itu yang dirasakan Felix sekarang.
"Kak Woojin, kenapa setan itu keliatan takut banget sama lo?" Tanya Changbin pada Woojin yang bersimpuh di samping Jisung sambil memberikan minyak kayu putih pada Felix.
"Gue pernah ketemu dia di sekitar sini, langsung aja gue bacain doa. Dia berusaha nyerang gue, tapi syukurlah gue yang menang. Mungkin karena itu dia takut."
Changbin ber-oh ria lalu mengalihkan pandangannya kepada Felix. "Lix, kita bawa Jisung ke rumah sakit, ya."
"Jangan pernah bawa Jisung kesana atau kalian bakal nyesel."