"Kalian jangan melongo gitu dong, gue tau gue ganteng." Suara Minho pun terdengar.
"Kenapa lo gak pernah kasih tau kita kalo lo punya kembaran? Siapa nama kembaran lo?" Tanya Felix masih tak percaya.
"Gue pernah kasih tau kalian, kalian malah gak percaya dan ketawain gue. Nama kembaran gue? Yakin mau tau?"
"Cepetan kasih tau anjing!" Seru Seungmin emosi sambil memukul dinding, membuat Minho dan Felix terlonjak kaget.
Minho mengangkat kedua tangannya sebatas dada. "Calm down, tarik nafas, terus buang," katanya sambil memperagakan apa yang dia ucapkan.
Seungmin memukul dinding lagi. "Jangan main-main sama gue," desis Seungmin penuh peringatan.
"Heh, lo mau tangan lo bonyok gara-gara mukul dinding? Mending lo pukul diri sendiri aja deh, biar sadar atas apa yang lo lakuin."
Seungmin menggeram marah, kedua tangannya terkepal di kedua sisi badannya.
"Oke oke gue kasih tau, nama kembaran gue itu Lee Homin."
Felix dan Seungmin menganga bersamaan dan Minho malah tertawa terbahak-bahak.
"HAHAHAHA! HAHAHAHA! HAHAHA!"
Felix bergidik ngeri. "Kak Minho, lo gak gila kan?"
"HAHAHAHA! HAHAHAHA!"
Suara tawa Minho yang terdengar keras itu membuat para polisi disana menoleh ke arahnya dengan heran.
Tapi anehnya, Minho tetap tertawa layaknya orang yang sudah hilang akal dan tak sadar apa-apa.
"Dek, itu temennya kenapa ya?" Tanya salah satu polisi disana.
"Tolong jangan membuat keributan atau kami akan mengusir kalian," lanjutnya.
Tawa Minho digantikan dengan kekehan pelan. "Hehehehehe, bapak kan belom tau saya. Hehehehe."
Seungmin yang bingung melirik setan perempuan yang sekarang dipanggil El oleh Seungmin, biar gampang katanya.
"Pst, dia kenapa deh?" Tanya Seungmin berbisik.
El menggeleng tanda tak tahu. "Seharusnya dia mati sekarang, tuan. Tapi saya tidak tahu kenapa dia bisa hidup lagi," katanya.
"Hehehe, kalian kok diem? Gue dateng kesini mau nemuin kalian loh, hehe."
Seungmin hendak berbicara, namun terpaksa dia urungkan ketika ada panggilan masuk dari Chan.
Sambil berdecak malas, Seungmin mengangkatnya.
"Ada perlu apa?" Tanya Seungmin datar dengan pandangan mengarah pada Minho yang masih tertawa.
"Gue butuh bantuan lo sekarang."
"Sebelum itu, bisa lo jelasin tentang kembarannya Kak Minho?"
"Hah? Kembaran? Minho gak punya kembaran," kata Chan dari seberang sana.
Seungmin mengernyit. "Dia sendiri yang bilang ke gue. Orangnya aja lagi ketawa gak jelas di depan gue."
"Astaga, kalian ada dimana?"
"Di kantor polisi tempat Felix dipenjara."
"Min, walaupun gue kesel sama lo, ada satu hal yang perlu lo tau." Tiba-tiba Woojin bersuara.
"Apaan?"
"Minho yang ada di depan lo, dia emang Minho, bukan orang lain ataupun kembarannya."
Seungmin memicingkan kepala ke pelipis Minho. Disana, ada luka jahitan. Sepertinya bekas terbentur wastafel waktu itu.
"Terus kalo emang Kak Minho yang asli, kenapa?"
"Bawa dia ke rumah sakit sekarang."
"Dih, ogah banget. Lo temennya, kesini sendiri lah, males banget gue."
"Di kabur dari rumah sakit, Seungmin. Kata dokter, gara-gara kepalanya yang kebentur cukup keras, Minho jadi gak waras alias gila!"
Seungmin terbelalak kaget. "K-Kak Minho gila?!"
Felix yang mendengarnya langsung terkejut, begitu juga dengan para polisi yang memperhatikan mereka.
Sementara itu, tawa Minho semakin keras.
"HAHAHAHA! KALIAN MAU TAU GAK? SI SEUNGMIN INI YANG BUNUH HYUNJIN SAMA CHANGBIN, PAKE SETAN! HAHAHAHA!"
Maaf ya baru update, aku baru dapet ide T_T
Di chapter depan, ada korban keempat ^^
Kenapa korban keempat bukan ketiga? Kan korban ketiga Minho, walaupun jadi gila :)