#10 . Seluas Rongga

451 44 4
                                    

Apakah ada jiwa-jiwa yang mati sebab terbentur pada persimpangan antara realistis dan idealis? Digerus waktu dan lumat hanya menjadi debu yang menempel di permukaan jarum jam dinding. Bunyi detiknya menyeramkan. Barangkali jarum jam adalah tokoh utama cerita horor nomor satu yang banyak diminati makhluk bumi. Kalau kamu penikmatnya, aku tidak ingin. Tapi siapa yang menyangka saat ini aku sedang duduk manis di kursi penonton dan gemetar menyaksikan penampilannya di dalam ruang pertunjukkan?

Jarum jam sangat populer. Senandungnya dikenal banyak makhluk bumi. Ia membersamai semua orang, tapi tidak berminat untuk dimiliki seutuhnya. Jiwanya bebas, tapi senang mengikat apa-apa yang tidak bersedia diikat.

Yang dilihat bukan hanya pertigaan, melainkan lebih banyak dari perempatan. Jarum jam seperti lampu merah di ruas jalan. Dan hari semakin tua, beruban, keriput, dan butuh bantuan tongkat untuk menopang diri.

Siapa yang merasa selalu muda di dalam gelembung busa yang ditiup orang dewasa? Keceriaan dan kehangatan hanya balutan kulit luar, penutup kecemasan yang mengakar di dalam tanah-tanah berumur yang mulai mengering dan selalu dahaga akan tumpahan air hujan. Barangkali pengandaian ini terbalik.

Sebelum menjadi uap, ada yang niat dan minat membuka pintu-pintu ruang pertunjukkan lain sambil berdoa tidak ada suara horor jarum jam di sana.

Di dalam rongga seluas ini, apakah ada jarum jam yang berhati baik dan sukarela berkawan menemani hari-hari yang menua? Hari-hari di mana keceriaan dan kehangatan adalah sarapan pagi yang selalu dinanti kemudian ditutup dengan makan malam berisi limpahan syukur sebelum mata memejam.

Di dalam rongga seluas ini, aku dan kamu adalah siapa dan hendak ke mana?

***

AlegoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang