Yang perlu ia terima sebelum membentangkan kedua tangan menghadap dunia lebih jauh lagi adalah dirinya sendiri.
Seutuhnya meliputi hal-hal baik dan sebaliknya. Sepenuhnya serupa bejana yang berisi rupa-rupa emosi, yang keberadaannya bukan untuk disangkal, melainkan untuk dipahami.
Di detik ini, barangkali ia memang baru memiliki kekuatan untuk bergeser ke samping dan belum cukup bertenaga untuk melaju. Namun setidaknya, ia tidak tetap di tempat.
Tak apa jika ia masih butuh waktu untuk mengumpulkan sisa-sisa energinya yang habis terkuras. Esok hari masih ada sebongkah kepercayaan yang bisa ia peluk dan ia hangatkan.
Perlahan-lahan ia lekas mekar dan mewangi. Meski kehidupan hanya berputar-putar di lingkaran suka dan lara, tetapi seiring bertambahnya usia, ia tumbuh menjadi tangguh. Hatinya menjelma taman bunga, siap melangkah ke depan dengan legawa.
Yang kini ia terima, yang kelak akan membuatnya tersenyum lega.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Alegori
General FictionKumpulan Dongeng Sebelum Tidur __________ Cover Design : sacessahci Illustration: sacessahci