Masih menggambar hal yang sama?
Masih.
Sudah 7 tahun kamu melakukan ini.
Tidak. Baru beberapa hari.
Sebentar bagimu, karena kamu tidak menyadarinya. Aku melihat ini sudah 7 tahun, kamu selalu menggambar objek yang sama. Ada apa?
Karena aku suka.
Jawabanmu selalu sama setiap kali aku bertanya. Tapi aku tahu, jawaban sebenarnya bukan itu. Kamu mau jujur kali ini?
Sudah jelas. Pertama, karena aku suka. Hanya itu. Kedua, aku baru melakukan hal ini beberapa kali. Mustahil sudah 7 tahun lamanya. Kamu mengigau.
Warna langitnya biru cerah. Kamu bahagia?
Tentu saja. Kalau tidak, aku akan membuat langitnya mendung kelabu.
Kebahagiaanmu tampak semu. Melihatmu seperti ini justru membuatku pilu. Bolehkah aku meminta kamu menggambar hal lain esok hari?
Gambar ini mencerminkan suasana hatiku. Kamu tak tahu apa-apa. Sudahlah, berhenti bicara yang tidak masuk akal. 7 tahun, kebahagiaan semu. Cukuplah.
DEG! Aku terhentak. Lampu kamarku padam. Tubuhku masih diselimuti kain tebal yang sama. Hening. Aku mengambil handphone dari atas meja di samping tempat tidur dan mendapati angka 01:03 AM pada tampilan lockscreen.
Kali keempat percakapan ini terulang di dalam mimpiku sejak minggu lalu. Entah siapa lawan bicaraku, rupanya tak tampak jelas. Namun aku dapat mengingat dengan baik isi percakapan yang selalu sama.
Tuhan, petunjuk apa yang sedang Engkau berikan saat ini?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Alegori
General FictionKumpulan Dongeng Sebelum Tidur __________ Cover Design : sacessahci Illustration: sacessahci