#18 . Tenang Menerima

251 26 0
                                    

Di depan 9:16 aku melihatmu tersenyum. Matamu berbinar, penuh harap pada kebaikan. Hari itu kamu percaya pada kesempatan untuk sembuh. Bertahun berlalu, hatimu berkata bahwa kamu bisa terlahir kembali, menjadi baru, perlahan-lahan utuh dari rongga-rongga yang sudah lama menganga.

Berhari-hari kamu mengumpulkan energi, berupaya sekuat tenaga karena percaya kali ini waktunya kembali melangkah.

Kecemasan dan ketakutan yang terus-menerus teriak itu kamu lawan. Menjadi normal, biasa, dan tangguh yang kamu upayakan. Cukupkah kamu melaluinya? Kamu menolak dirimu yang tidak biasa hanya untuk diterima.

Katanya telan saja. Bisa diatur apa yang ada di dalam kepala. Kamu mencoba untuk percaya. Mencoba jadi sewajarnya. Mencoba mengulang-ulang mantra: sembuh.

Hari ini kamu kalah. Kamu bersembunyi di balik penutup hidung dan mulut untuk menyimpan diam-diam air mata. Jendela kaca di depan matamu pun diam, namun darinya kamu dapat melihat ada yang bergerak.

Kamu terima. Ingin tenang menerima.

***

AlegoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang