Bagaimana daun pintunya mau ditemukan kalau ia mendirikan dinding tepat di depan pintu. Dinding yang lebih tinggi dan lebar dari pintu.
Beberapa hari yang lalu, si pemilik pintu cerita habis-habisan pada kawan yang sudah lama sekali tidak bertemu. Sejak dulu mereka memang senang berbagi cerita. Meski sudah lama tidak bersua dan berbincang, namun saat kembali berjumpa mereka dapat dengan mudah menceritakan pergumulan.
Di penghujung cerita, si pemilik pintu mengatakan bahwa mungkin yang seharusnya terjadi adalah keberanian, siapa pun itu, untuk mendobrak bukan lagi sekadar mengetuk.
Sebelumnya ia berpikir, kuncinya dibawa kabur trauma dan hilang kepercayaan.
Malam ini ia menyadari bahwa daun pintu itu bisa saja terbuka, bersedia untuk terbuka. Hanya butuh, siapa pun, itu yang mau mendobrak.
Sayangnya, pintu tidak terlihat. Tertutup oleh dinding yang memang dengan sengaja didirikan.
Jangankan untuk membuka pintu, meruntuhkan dinding pun tidak tahu bagaimana caranya.
Astaga. Dinding itu sok kokoh padahal rapuh, sangat.
Astaga!
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Alegori
Ficción GeneralKumpulan Dongeng Sebelum Tidur __________ Cover Design : sacessahci Illustration: sacessahci