Gelembung yang kamu kira bisa melindungimu, justru menjadi tali-tali tidak terlihat yang mengikat begitu erat. Tanpa kamu sadari, keberadaannya membuatmu tidak bisa bergerak.
Kamu terperangkap di dalam ruang kedap suara. Hanya suara nyaringmu saja yang terdengar. Bukan kamu menutup telinga, bukan kamu dengan sengaja memejamkan mata, bukan kamu enggan beranjak dari merebah. Kamu hanya tidak menyadari di dalam ruang kedap suara itu, dirimu terlilit tali bening yang berdiameter tebal dan sangat panjang, menyelimuti sekujur tubuhmu berlapis-lapis.
Tali bening yang hidup, tangan-tangannya mendekap tulang dengan kulitmu dan menempelkannya agar melekat tanpa sekat. Hanya dengan satu rencana sederhana, kamu tidak ke mana-mana.
Mungkin seperti itu caranya mencintaimu. Mungkin ia hanya tidak ingin kamu pergi jauh. Dan kemungkinan lain yang alasannya tetap sama, mau kamu selalu menetap di sana.
Dari ribuan hari yang singgah, kamu ingin sekali menggerakkan kedua tangan dan kakimu, memutar kepalamu, membalikkan tubuh dan mulai berjalan, kemudian kembali menari seperti sebelum kamu ada di sini.
Dan seolah sia-sia. Hanya ada satu cara agar gelembungmu pecah dan tali bening yang besar dapat terlepas, kamu harus menbongkar seluruh bagian tubuhmu dan rela membiarkannya merangkak satu-satu.
Bersediakah?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Alegori
General FictionKumpulan Dongeng Sebelum Tidur __________ Cover Design : sacessahci Illustration: sacessahci