part 5

3.9K 130 0
                                    

"Aaaa kak Awas," teriak Keyzia saat Randi hendak menabrak seseorang, tapi Randi berhasil menginjak rem.
 
"Gara-gara lo sih. Ngapain juga pake meluk gue segala," 

Randi kembali memarahi Keyzia.

"Yah kok salah Keyzia lagi!" tanya Keyzia dengan tampang memelas.

"Terus salah siapa? Kakak? Kan gak mungkin. Orang kamu yang meluk kakak. Untung aja orang itu gak marah-marah," kata Randi seraya melihat ke arah orang yang hendak di tabraknya barusan. Untungnya orang itu langsung pergi dan tidak memarahi Keyzia dan Randi. 

"Maaf,"

"Hem ya udah lah gak apa-apa,"

Randi kembali melajukan mobil. Keyzia tak berani lagi menjawab. Ia takut Randi akan memarahinya lagi. Keyzia mengalihkan pandangan keluar jendela.

#Rumah Keyzia 

"Keyzia, kok kamu telat sekali pulang sekolahnya?" tanya mama.

"Biasa ma, Keyzia bikin ulah lagi. Dan kali ini lebih parah dari yang kemarin-kemarin," jawab Randi yang berjalan dibelakang Keyzia.

"Iih kak Randi. Gak pakek cerita sama mama kan juga bisa," 

"Kalo masalah ini harus kita kasih tau mama, biar mama tau," 

"Memangnya kenapa lagi sih? Keyzia lupa lagi?" 

"Iya ma. Bukan cuma itu, Keyzia malah kesasar dan di bawa pulang ke rumah orang. Untung aja pemilik rumah itu baik,"

"Keyzia capek. Keyzia istirahat dulu,"

Keyzia nyelonong masuk ke kamarnya yang ada di lantai dua sembari memanyunkan bibirnya mendengar ucapan Randi.

"Kenapa Keyzia gak di suruh kawin aja sih ma? Gak usah lagi sekolah. Kan kalo Keyzia kawin kita gak perlu capek-capek ngurusin dia yang pikun," saran Randi saat Keyzia tak lagi terlihat.

"Huush, kamu ini ngomong apa sih Ran. Adik kamu masih sekolah kok disuruh kawin. Apa kamu gak sayang lagi sama Keyzia?" 

"Bukannya Randi gak sayang ma, tapi itu yang terbaik buat Keyzia.Coba mama pikir, kalo nanti mama kuliahin Keyzia, pasti dia bakal lebih parah dari ini. Keyziakan lupa terus ma," 

"Hhmm,,,mama juga bingung sama Keyzia, Ran! Tapi mama kasian kalo Keyzia di suruh kawin. Dia kan masih terlalu muda.Eeuumm.....tapi baiklah, nanti mama tanyakan dulu sama papamu," 

"Nah, gitu dong ma. Mudah-mudahan aja papa setuju sama saran Randi hehee" 

Skip 

"Ajun, pulang dari mana kamu malam-malam begini?" tanya papa.
 
"Pulang dari rumah temen pa." jawab Ajun enteng.

"Alaaah palingan pulang balapan," sahut Vitra.

"Lo apa-apaan sih? Gue itu pulang dari rumah temen bukan abis balapan." 

"Ajun, kalo kamu begini terus, papa tidak akan mengijinkan kamu kuliah lagi." 

"Apa pa? Gak ngijinin Ajun kuliah lagi? Tapi itu gak adil pa," 

"Apanya yang tidak adil? Sudah berulang kali papa ngelarang kamu buat balapan, tapi kamu tidak pernah mendengarkannya. Papa dan mama sudah memutuskan untuk mencari calon istri untuk kamu. Menikah adalah jalan terbaik untuk kamu supaya kamu bisa berubah." 

"Apa pa, nikah? Papa ini ada-ada aja deh, masa Ajun disuruh nikah? Ajun masih pengen kuliah pa. Ajun ingin seperti kak Vitra, jadi seorang S A R J A N A." 
"Udah lah Jun. Lo terima aja. Menurut gue itu juga yang terbaik buat lo. Lumayan nikah muda hehee," 

 WARNING!!! Istriku Pikun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang