part 36

3.7K 74 0
                                    

"Buuuukkk" Ajun jatuh dari pohon mangga. 

Pagi harinya 

"Aaw, sakit Key," ringis Ajun saat Keyzia mengobati luka di dada Ajun. Bukan hanya di dada, tangan Ajun juga ikutan sakit sampai-sampai Ajun harus ke tempat orang urut. 

"Makanya yang bener," 

"Ini juga udah bener." 

"Ni udah. Oya, kamu kuliah hari ini?" tanya Keyzia.
 
"Iya. Makanya aku harus pergi sekarang. Bantuin ini bentar,"Keyzia membantu Ajun memakai baju. Ajun kesusahan memakai baju karena tanggannya di perban. 

#Kampus 

"Wees, kenapa lo Jun?" tanya Rizal sembari memukul dada Ajun pelan. 
"Aduuuhh," Ajun meringis kesakitan.

"Lho Jun, lo ga kenapa-kenapa?" 

"Sakit Zal." 

"Apanya yang sakit?" tanya Rizal bingung. Ajun memperlihatkan dadanya.

"Ya ampun Jun, kasian banget lo. Uda tangannya di perban, dada lo juga ikutan sakit. Sorry ya, gue gak tau." 

"Iya ga apa-apa."
 
"Tapi gimana ceritanya lo sampe bisa kayak gini?" 

"Ini tu gara-gara Keyzia. Semalem dia ngidam yang gak gak. Dia nyuruh gue metik mangga yang ada di depan rumah. Lo kan tau sendiri kalo gue gak bisa manjat, jadinya gini deh," jelas Ajun.

"Terus tangan lo?" Rizal menunjuk tangan Ajun.

"Kalo yang ini gue jatoh dari pohon mangga. Habisnya gue liat setan semalem di pohon mangga. Makanya gue jatuh." 

"Hahahaa," Rizal tertawa terbahak-bahak.

"Seneng ya lo liat temen susah?" ketus Ajun.

"Bukan gitu Jun, gue lucu aja ngebayanginnya," Rizal mencoba diam tapi ia tidak bisa. Ajun hanya bisa melihat Rizal dengan tampang kesal. 

Skip 

Tak terasa kini Keyzia sudah menginjak bulan ke sembilan. 

"Jun, kita jalan-jalan yuk!" ajak Keyzia.
 
"Sayang, kamu itu lagi hamil dan bentar lagi kamu mau lahiran. Kita tinggal nunggu hari aja, masa kamu mau jalan-jalan! Lagian ini kan malam Keyzia," Ajun menghampiri Keyzia yang duduk di sofa.

"Tapi dede bayinya pengen jalan-jalan. Ya kan dede bayi?" ucap Keyzia manja sambil memegangi perutnya.
 
"Kamu ini bisa aja. Ya uda boleh, tapi ini yang terakhir ya?" 

"Ok, bos. Ayo kita berangkat," Keyzia terlihat begitu ceria.

Ajun dan Keyzia pergi ke pasar malam. Disana banyak sekali di jual barang-baranh dengan harga yang lumayan murah. Bukan cuma itu, mainan anak-anak juga banyak di jual disana. 

"Jun, kita beli ini ya?" kata Keyzia memegang sebuah boneka barbie di tangannya.

"Sayang,vkamu ngapain beli yang beginian? Kamu uda gak cocok main beginian tau," bisik Ajun.

"Ih Ajun, ini tu bukan buat aku.Tapi buat dede bayi nanti," 

"Keyzia sayang, mita kan belum tau jenis kelamin bayi kita apa, jadi buat apa kita beli ini?" Keyzia dan Ajun memang sengaja untuk tidak melakukan pemeriksaan terhadap jenis kelamin bayi mereka. 

"Pokoknya kita harus beli ini titik." Keyzia memborong tiga boneka barbie sekaligus. Dengan sangat terpaksa Ajun menuruti permintaan Keyzia. 

"Sekarang kita kemana lagi?"tanya Ajun.
 
"Aku pengen naik itu Jun." jawab Keyzia sembari menunjuk komedi putar.

"Keyzia? Kamu serius mau naik itu?"Ajun tak yakin dengan keinginan Keyzia. Setahu Ajun Keyzia takut ketinggian. 

"Itukan tinggi Key. Kamu takut ketinggian kan?" 

"Enggak. Aku gak takut lagi sekarang. Ayo buruan," Keyzia mendorong tubuh Ajun ke tempat komedi putar. Orang-oranh melihat aneh pada Keyzia dan Ajun. 
"Key, orang-orang pada liatin kita tu!Mendingan jangan aja ya?" kata Ajun saat mengantri membeli tiket.

"Uda, gak apa-apa," 

Ajun dan Keyzia berhasil membeli tiket komedi putar. Setelah ada orang yang turun, barulah Ajun dan Keyzia naik. 

"Seru banged Jun," teriak Keyzia saat komedi putar mulai di jalankan.

"Iya Key, tapi kamu jangan teriak-teriak dong. Malu tau," bisik Ajun.

"Iya bawel," Keyzia duduk tanpa mengeluarkan sepatah kata dari mulutnya. 

Akan tetapi tiba-tiba komedi putarnya berhenti. Saat itu Ajun dan Keyzia berada di tempat yang paling tinggi. 

"Jun, kok berhenti? Ada yang turun ya?" Tanya Keyzia.

"Enggak Key. Gak ada yang turun." jawab Ajun sembari melihat ke bawah.

"Maaf ya, ada kesalahan sedikit. Harap tenang." teriak orang yang menjalankan komedi putar.

"Yah, gak asik," ujar Keyzia sembari memanyunkan bibirnya.

"Udah dong, jangan manyun terus. Eh, ngomong-ngomong kamu ga takut ketinggian lagi ni?" 

"Kayaknya sih gak. Buktinya aku berani sekarang,"

10 menit kemudian 

"Aduh Jun, perut aku sakit," Keyzia memegangi perutnya. 

"Apa Key, perut kamu sakit? Jangan-jangan kamu mau ngelahirin!" Ajun panik.

"Sakit banget Jun," Keyzia menarik-menarik baju Ajun.

"Bagaimana ini? Tapi kita masih di atas Key, kita gak bisa turun."

"Plaaaakkkkk," sebuah tamparan keras mendarat dipipi Ajun.

"Kok kamu nampar aku?" Ajun memegangi pipinya yang kesakitan.

"CEPETAN BAWA AKU TURUN DARI SINI."bersambung 

mau tau kLnjtan na ???? 

Jgn Lewatkan di last part :)

 WARNING!!! Istriku Pikun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang