part 11

2.6K 100 0
                                    

"Keyzia?" gumam Ajun dan Dila seraya melihat ke arah Keyzia.

"Keyzia tunggu," teriak Ajun segera bangkit dan mengejar Keyzia yang langsung lari ke kamarnya. 

"Nak Ajun, ada apa?" Tanya mamanya Keyzia heran yang melihat Ajun dan Keyzia lari-larian tapi Ajun tak menanggapinya. Ajun terus berlari sampai di depan pintu kamar Keyzia.
 
"Dila, Dila, ada apa ini? Kenapa Keyzia lari-lari begitu? Mama juga lihat sepertinya Keyzia menangis," mama menahan Dila yang hendak mengikuti Ajun.

"Itu ma, Keyzia salah paham. Barusan Keyzia liat Ajun meluk Dila, tapi itu ga sengaja ma karena barusan Ajun jatuh dan menimpali tubuh Dila," jelas Dila.
 
"Oow pantesan. Terus kamu mau kemana sekarang?" 

"Mau ke atas, jelasin sama Keyzia," 

"Uda ga apa-apa. Biar Ajun aja yang jelasin sama Keyzia. Kamu ke kamar aja ya!" mama kembali membawa Dila masuk ke kamar.

"Key, lo jangan marah dong. Itu semua ga sengaja," teriak Ajun dari luar kamar Keyzia.

"Pergi lo dari sini. Gue benci liat lo. Dan satu lagi, gue ingin perjodohan kita di BATALIN," sahut Keyzia.
 
"Apa? dibatalin?" gumam Ajun.
 
"Keyzia, lo ga bisa seenaknya aja. Makanya lo dengerin penjelasan gue dulu," teriak Ajun lagi yang tak mendapat sahutan dari Keyzia.

"Key, Keyzia, bukain dulu pintunya," Ajun terus berusaha untuk meyakinkan Keyzia. Tapi sama saja, Keyzia tetap dengan pendiriannya tak ingin membuka pintu kamarnya. 

"Nak Ajun, mendingan nak Ajun pakai baju dulu. Biar tante yang bujuk Keyzia," kata mamanya Keyzia menghampiri Ajun.

"Tapi tante, Keyzia salah paham. Keyzia meminta untuk ngebatalin perjodohan itu," kata Ajun.
 
"Sudah, kamu tenang aja. Biar tante yang urus," mama Keyzia meyakinkan.

"Ya uda kalo gitu tante. Ajun mau pake baju dulu," Ajun beranjak pergi dari kamar Keyzia.

"Dasar Ajun brengsek. Masa di depan gue dia peluk-peluk kak Dila. Pasti mereka ada apa-apanya. Lagian kak Dila kan temannya Ajun di kampus," kata Keyzia sembari menyeka air matanya.

"Tapi kenapa gue nangis? Apa jangan-jangan gue cemburu liat Ajun sama kak Dila barusan? Ini ga mungkin, ga mungkin. Masa iya gue beneran suka sama tu cowok," Keyzia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Keyzia, Keyzia. Buka sayang, ini mama," teriak mama di balik pintu.

"Iya ma, bentar," Keyzia menghapus air matanya dan bangkit dari tempat tidur.

"Kamu kenapa sayang? Kamu cemburu liat Ajun sama Dila?" tanya mama setelah masuk ke dalam dan duduk di samping Keyzia.

"Gak ma. Siapa bilang Keyzia cemburu? Mama yang ada-ada aja,"bantah Keyzia sembari tersenyum.

"Udah, kamu gak usah bohong sama mama. Tadi mama juga liat kamu nangis," ujar mama.

"Ih, mama. Siapa juga yang nangis. Orang tadi Keyzia cuma kelilipan," Keyzia beralih ke meja rias.

"Oow cuma kelilipan? Kalo gitu berarti gak usah pakek bilang batalin perjodohan segala kan? Eum, iya, iya cuma kelilipan. Jadi perjodohan itu tetap akan di lanjutkan. Mama pikir tadi kamu beneran cemburu. Sebenarnya tadi mama juga setuju dengan kamu. Tapi ternyata cuma kelilipan saja, ya sudahlah," mama berlalu keluar dari kamar Keyzia.

"Lho ma, jadi mama setuju?" Keyzia mengikuti mamanya.

"Iya," 

"Ya udah ma. Keyzia ngaku, sebenarnya Keyzia cemburu liat kak Dila sama Ajun. Jadi sekarang mama mau ngebatalin perjodohan itu kan?" kata Keyzia.

"Apa? Lo cemburu liat gue sama Dila barusan?" Kaget Ajun saat mendengar penuturan Keyzia. Sedangkan mamanya Keyzia hanya tersenyum dan terus menuruni tangga. 

"Lo? Kenapa lo masih disini?" tanya Keyzia.

"Beneran lo cemburu liat gue sama Dila barusan?" Ajun mendekati Keyzia yang masih di tangga.
 
"Siapa juga yang cemburu. Lo tu salah dengar," tegas Keyzia.

"Tante, barusan dia bilang cemburu kan sama tante?" Ajun melihat ke arah mamanya Keyzia. Mamanya Keyzia tidak menjawab, melainkan hanya menaikkan kedua bahunya.
 
"Tau ah bodoh," Keyzia kembali lari ke kamar.

"Kok malah kabur?" gumam Ajun.

"Sudah nak Ajun tenang aja. Perjodohan kalian gak di batalin kok," kata mamanya Keyzia seraya tersenyum.
 
"Serius tante?" 

"Iya." 

"Makasi ya tante. Kalo gitu Ajun pamit dulu," Ajun menyalami mamanya Keyzia dan bergegas keluar. 

"Iih kenapa gue bego banget sih?Kenapa barusan gue gak liat si Ajun masih disini?" gerutu Keyzia.
 
"Aaarrghh pasti tu cowok besar kepala ngirain gue beneran suka sama dia," dengus Keyzia sebal.

Skip 

"Kenapa lo begong terus?" Vitra melemparkan sebuah bantal pada Ajun yang sedang menonton tv di ruang tengah.

"Rese banget sih lo!" Ajun kembali melempar bantal itu ke wajah Vitra.

"Pasti lagi mikirin Keyzia kan? Hayoo ngaku?" goda Vitra.

"Siapa juga yang mikirin tu cewek pikun. Kayak gak ada kerjaan lain aja," 

"Udah lah, lo ngaku aja. Oya, gimana tadi dapat ga cincinnya?" 

"Dapet." 

"Mana?gue mau liat?"

"Gak ada sama gue. Udah gue kasih sama Keyzia tadi. Udah ah, gue mau tidur dulu. Males gue ada lo disini," Ajun beranjak menuju kamarnya.
 
"Tumben lo jam segini mau tidur. Biasanya keluar dulu balapan. Pasti gara-gara Keyzia kan?" teriak Vitra sembari tertawa meledek namun Ajun tak menghiraukannya. 

"Tapi kalo di pikir-pikir kenapa tadi gue takut Keyzia marah ya waktu gue gak sengaja meluk Dila? Dan gue juga berusaha banget buat jelasin sama Keyzia. Apa jangan-jangan gue udah mulai suka sama dia?" gumam Ajun sembari tiduran di kamarnya.

"Masa iya semudah itu gue jatuh cinta sama tu cewek pikun? Heheee lucu juga kalo gue ingat-ingat ya," Ajun malah tersenyum gaje sendirian.
 
"Mending gue sms dia aja sekarang," Ajun meraih Hp nya yang ada di samping tempat tidur. 

"HAI, GIMANA KEADAAN LO SEKARANG?" itulah kalimat yang ada di layar hp Ajun sekarang tapi Ajun ragu untuk mengirimnya.

"Gue kirim gak ya? Gak usah deh,ntar dia ke GRan lagi," gumam Ajun menghapus pesan itu. 

"Tapi gue kirim aja deh," Ajun kembali mengetik pesan seperti tadi. Tak lama kemudian Ajun telah mengirim pesan itu kepada Keyzia. 

"HAI, GIMANA KEADAAN LO SEKARANG?" Keyzia membaca pesan dari Ajun.
 
"Hah? Ajun sms gue? Ada angin apa ni anak?" Keyzia hanya bisa melototi hp nya. 

 WARNING!!! Istriku Pikun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang