- Tujuh

2.2K 172 61
                                    

"Cerita Cinta itu akan datang seiring waktu berjalan."

Happy Reading...
Vote+komen.
Tinggalkan jejak...

Setelah mengantarkan Serli Gafa tidak langsung pulang ke rumah, ia lebih memilih pergi ke Apartemen Revan untuk berbicara suatu hal pada Revan. Ini sangat penting melebihi spongebob bertengkar dengan Petrick.

Gafa duduk disofa ruang tamu Revan. Menunggu Revan yang baru saja mengganti pakaian setelah pulang sekolah tadi.
"Mau ngomong apa lo?" tanya Revan duduk disamping Gafa.

Gafa menghembuskan napas kecil, tangannya tak lupa meraba-raba kacang atom lalu memasukan kedalam mulutnya.
"Gue bakalan pergi selama 2minggu."

"Terus?" jawab Revan tanpa menoleh. Ia sibuk mencari siaran lain pada TV.

"Lo gak bakalan kangen sama gue gitu?"

Pertanyaan itu sontak membuat Revan terkaget bukan main. Ia menatap Gafa tajam. Pertanyaan macam apa ini? "Eh kampret! Lo kira gue homo! Gue masih normal anjirr..." delik Revan melempar bantal sofa ke wajah Gafa.

Cukup! Rasanya Revan ingin sekali membuang Gafa di segitiga bermuda. Revan yakin, sahabatnya ini sudah tidak waras.

Gafa terbahak-bahak. Ekspresi Revan yang jelek cukup membuat dirinya terhibur. Seperti yang Revan katakan dia juga normal. Ia masih menyukai seorang gadis.

"Pertanyaan lo tu Unfaedah deh! Kenapa gue bisa punya temen gila kaya lo ya?!" desis Revan geleng-geleng kepala, sungguh ajaib sahabatnya ini.

Gafa sedikit meredakan tawanya. Niatnya hanya menggoda Revan saja. "ya siapa tahu lo kangen gue kan."

"Yakali! Mending gue kangen doi dari pada lo!"

"Emang lo punya doi?" alis Gafa terangkat mengejek Revan.

"Ada, lagi masa pdkt!!"

"Alah ntar juga lo php!"

"Diem lo saodah! Gue satu ya satu."

***

Keana baru saja selesai membersihkan dirinya. Ia merembahkan diri dikasur lalu mengambil ponselnya. Sudah banyak notif yang tertera dilayarnya walau Keana tahu itu hanya pesan dari grup kelas dan Dara saja.

Dahi Keana mengernyit begitu mendapati satu pesan dari nomor yang asing. "Ini no siapa coba?" gumam Keana coba mengingat-ngingat. Setahunya ia tidak pernah memberi nomor nya pada orang lain.

Siapin barang lo besok. 2 hari lagi kita berangkat!

Lo siapa?

Masa depan lo.

Mati aja lo sana!

Kalo gue mati, lo bakalan kangen sama gue.

Lo tuh siapa sih sksd banget.

Masa depan lo.

Kali ini Keana tak membalas lagi, sudah dipastikan orang itu mungkin salah kirim pesan atau iseng-iseng berhadiah. Keana cukup aneh dengan gelagat sipengirim pesan. "Kenapa dia nyuruh gue siap-siap 2 hari lagi ya? Emang gue mau kemana?" gumamnya.

Keana mengulang kembali membaca pesan tadi, seketika Keana menegakan badannya menjadi duduk. Ia menggeram kesal. Ini pasti Gafa! Dari mana Gafa mendapatkan nomornya?

"KEANA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang