- Delapan

2.1K 173 45
                                    

"Kalau udah bucin ya lupa sama dunia."

Nungguin Keana?

Vote+koment ya:)

Keana dan Dara berada di kantin. Rasa lapar dan haus membuat keduanya segera berlari ke kantin setelah bel istirahat tadi berbunyi. Setelah membuat latihan 50 soal Matematika membuat keduanya mengeluh karna lelah menulis.

"Gila banget kan si Ucup, ngasih latihan 50 soal. Dia kira kita ga mikir apa?!" dengus Keana.

Dara menyeruput jusnya sebelum berbicara. "Hellowww... Yang ngasih soal itu bu Ratna, bukan Ucup. Lagian si Ucup cuma nyampein amanah bu Ratna kali!"

Saat pelajaran Matematika tadi. Ucup wakil ketua kelas mereka, memberitahukan kepada semuanya teman-temannya kalau bu Ratna memberi latihan 50 soal dan dikumpulkan hari itu juga. Tentu semuanya mengeluh dan membuat hari itu juga dengan cepat.

"Ya kesel aja! Gue gak pinter-pinter Matematika, malah disuruh bikin soal lagi."

Dara tertawa mendengarkan segala ocehan Keana. Walaupun Keana marah dan mengomel, tetap saja ia tak lupa menyendok makanan ke mulutnya. "Elahh... Kan udah siap tu tugas."

"Iya! Tapi capek."

"Lo kan banyak nyontek!" cibir Dara.

Keana cengengesan, lalu kembali menyuapkan makanannya.

"Oh iya gue lupa," cicit Keana masih didengar Dara.

Dara menoleh sambil menyeruput jusnya. "Kenapa?"

"Besok gue ikut lomba nyanyi."

Dara mengangguk, detik berikutnya terdengar pekikan dari suara cemprengnya.
"Whattt... Demi apa lo ikut lomba? Bohong kan lo?! Sejak kapan lo mau ikutan begitu?!" pekik Dara.

Keana sudah dapat menebak reaksi Dara. Keana mengelus kupingnya yang terasa sakit akibat suara cempreng Dara, bahkan penghuni kantin ada beberapa yang melirik ke arah meja mereka. Rasanya Keana ingin tenggelam, malu tentunya.
"Dara... Suara lo tuh kecilin dikit napa?! Kuping gue sakit woi!" desis Keana.

"Jelasin!" pinta Dara.

Keana menghela napas kecil, ia menyeruput jusnya sebelum berbicara panjang lebar pada Dara.

"Iya... Iya! Gue dipilih sama bu Susi buat ikutan lomba, eh bukan lomba sih, lebih tepatnya kaya ada acara besar gitu semua sekolah di undang dan 2 perwakilan sekolah dipilih,"

"Terus lo kepilih sama siapa? Terus kok ada lomba sih? Kapan perginya?" tanya Dara tanpa henti.

"Sabar dulu oneng!"

"Lanjut!"

Keana mendelik kesal. "Besok gue pergi ke Bogor. Nah 2 perwakilan itu datang buat ikutin permainan mereka, ya kalo menang dapat hadiah lah. Orang sekolah Valen Higt terkenal gitu. Tapi yang gak gue terima itu..."

"Apa?" tanya Dara penasaran.

"Gue kepilih sama Gafa!" dengus Keana.

"Whatt? Demi Keana si tikus kecil dan Gafa si kucing besar? Woww Amaizing!! Salut gue!" Dara menepuk tangannya bangga. Orang yang selalu ribut sepeti Tom and jerry sekarang malah terpilih sebagai perwakilan lomba. Apalagi sekolah yang terkenal.

"Eh sembarangan ae mulut lo!" delik Keana kesal karena Dara menyebutnya si tikus kecil.

"Sumpah! Bu Susi keren banget milih lo berdua sama Gafa... Omaigattt..." histeris Dara.

"KEANA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang