"Yang terlihat cantik belum tentu bikin nyaman. Tampil apa adanya itu sudah istimewa."
Hallo maaf setelah sekian lama tidak Up Keana ya gaiss
Maaf ya part kali ini mungkin gak dapet feell nya dan semoga kalian selalu suka baca cerita ku ya...
Kalo bisa yang suka baca Keana Bantu Vote dari part awal dong heheh... Biar semangat gitu..
Selamat menikmati ya.
Vote+komen
Jangan lupa tekan Bintang dibawah ya.Tepukan tangan terdengar keras di sekelilingnya. Jantung Keana memompa cepat, tanganya mengepal erat dan meremas kuat menahan gugup. Sugguh Keana belum siap untuk tampil saat ini. Keana memejamkan matanya sembari mengambil napas dalam sebelum benar-benar tampil ke depan bersamaan Gafa yang menatap Keana dari samping dengan tatapan sulit diartikan.
Malam ini, malam terkahir mereka semua berkumpul. Tepatnya di hari- H memulai acara. Valent Hight akan memilih sekolah mana yang terbaik malam ini. Ini adalah puncak terakhirnya. Malam ini mereka berkumpul di lapangan, membuat lingkaran besar dan ditemani api unggun.
Gadis yang memakai baju lengan panjang bewarna biru langit dengan celana lepis hitam dan rambut yang dijalin kecil di bagian tepinya sangat terlihat cantik sekali.
Keana tersentak kaget kala sesuatu yang hangat kini membungkus tangannya yang dingin. "Gak usah nervous."
"Ntar kalo kalah gimana?" cicit Keana. Dirinya dikuasai oleh rasa takut jika nama sekolahnya akan buruk. Keana tidak mau itu.
"Ya gapa-pa. Lagian ini kan bukan lomba olimpiade." kekeh Gafa sembari mengenglus tangan Keana.
Dan itu cukup membuat Keana merasa sedikit lega. "Kita itu cuma meriahin acara sekolah Valent Hight aja, kalo dapat hadiah ya alhamdulillah." sambung Gafa.Sadar tidak sadar tautan tangan mereka tidak terlepas, tak luput dari padangan dua sejoli yang saat ini memotret dan memvidiokan keduanya dari belakang. Niko dan Tata bertos ria. "Sweet banget sih yanggg! Gemes deh!" ujar Tata.
"Nanti aja kita bikin nya sayang,"
Tata menoleh cepat seraya melotot pada Niko, "Bikin apa?" sewot Tata.
Niko menggaruk tengkuknya tak gatal, "Maksud aku tuh, nanti kita bikin Romantisan kayak mereka gitu!" jawab Niko.
Tata merenggut sebal. "Ngomong kek!"
"Kan dari tadi udah ngomong yang."
"Udah mending diem! Aku mau ngambil hasil mereka nih." titah Tata dan Niko hanya terdiam pasrah. Cewek selalu benar.
"Baiklah teman-teman, penampilan selanjutnya dari Gafa dan Keana dari SMA Jaya. Kepada mereka kita persilahkan. Beri tepukan dulu." suara MC membuat kedua sama-sama bangkit lalu berjalan ke arah tengah lingkaran.
Mata Keana memandang orang-orang yang berdiri di lingkaran bersama pasangannya. Jujur, Keana merasa minder berdiri saat ini. Penampilan pasangan sekolah lain sangat terlihat elegan dan mewah. Sedangkan Keana hanya memakai baju sederhana saja. Banyak yang berbisik-bisik melihat ke arahnya. "Udah abaikan aja." bisik Gafa berjalan ke arah bangku yang disediakan panitia osis, lalu mengambil gitar.
"Ingat, ini penampilan terakhir. Tetep jadi diri lo yang apa adanya." ujar Gafa.
Keana tertegun, detik berikutnya Keana hanya dapat menghela pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
"KEANA"
Teen FictionDefinisi rumah itu seperti apa sih? Rasanya rumah bukan lagi tempat tinggal yang nyaman untuk Keana. Rumah adalah tempat yang menyeramkan, hampa, tidak ada lagi kebahagian di sana. Lalu, seperti apa tempat yang nyaman bagi Keana? Hidup dalam kepedih...