Pagi ini pagi yang cukup sejuk di hari libur. Sebetulnya lebih baik bermalas-malasan di tempat tidur. Namun, tidak bagi Lisa. Gadis itu lebih memilih membereskan rumahnya hari ini. Entah angin apa yang merasukinya sehingga ia bisa mendadak rajin. Lisa mengikat kantung sampahnya, kemudian membawanya keluar dan meletakkannya di sebelah tempat sampahnya yang sudah menggunung.
Lisa menghela napas. "Kapan truk sampah itu kembali?" Ia menatap tumpukan sampah di depan rumahnya sebentar.
"LISA-YA!"
Lisa menoleh begitu mendengar suara nyaring seseorang. Park Chaeyoung sedang berdiri di depan rumahnya sambil melambaikan tangannya pada Lisa. Pakaiannya sangat rapi. Sepertinya gadis itu ingin bepergian.
"KAU INGIN KEMANA?!" Teriak Lisa.
"APA?!"
"KAU INGIN KEMANA?!"
"HAH?!"
Lisa mendengus. Telinga temannya ini sepertinya tidak berfungsi dengan baik. Lisa segera menghampiri Chaeyoung. "Kau ingin kemana bodoh! Telingamu itu sedang disumpal ya?!"
"Ohh! Hahaha! Aku... ingin... rahasia!" Seru Chaeyoung sambil menggoyangkan tubuhnya.
"Ck. Apasih pakai rahasia-rahasia segala? Cepat beri tahu aku! Kenapa kau berdandan cantik sekali hari ini?"
"Ah! Cantik ya? Benarkah? Tampilanku hari ini... cantik?"
Lisa menatap Chaeyoung dengan aneh, kemudian menganggukkan kepalanya pelan. "Y.. ya.. begitu."
"Gomawo Lisa-ya!" Chaeyoung menepuk pipi Lisa.
"Ish! Menggelikan! Jangan sok imut seperti itu! Sekarang cepat beri tahu aku."
"Sebetulnya... aku ingin pergi kencan!"
"Apa?! Kencan?!"
Chaeyoung mengangguk sambil tersenyum lebar. "Yahh.. aku kan butuh seseorang untuk memperhatikanku saat aku lelah pulang bekerja, yang dapat menyemangatiku dan meneleponku setiap malam untuk sekedar mengucapkan selamat tidur padaku! Hahaha!"
"Cih. Menggelikan."
"Hey! Bukan menggelikan tahu! Tapi romantis! Dan hari ini, kencan pertamaku dengannya! Doakan aku ya!"
"Yah.. meski aku tidak sepenuhnya yakin, tapi aku akan mendukung kencan pertamamu! Semangat!" Lisa menepuk pundak Chaeyoung. sebetulnya ia agak khawatir dengan temannya ini karena waktu itu ia juga pernah ikut kencan seperti ini dan berakhir gagal karena cowok itu merasa ilfeel dengan tingkah Chaeyoung. Entah apa yang dilakukan gadis itu. Chaeyoung memang selalu merasa kasmaran ketika dekat dengan seseorang. Namun, saking kasmarannya, gadis itu terkadang tidak bisa mengendalikan dirinya.
Chaeyoung mengangguk semangat.
"Jangan berlebihan di hadapannya ya. Kau harus menjaga image-mu."
"Ne! Beres!" Chaeyoung terkekeh. "Yasudah, kalau begitu aku pergi ya! Selamat menikmati hari jomblo-mu Lalisaa!!"
"Yak! Sombong sekali! Awas saja kau!"
Chaeyoung hanya terkekeh sambil menjulurkan lidahnya. Lisa menatap Chaeyoung yang berjalan dengan sangat bersemangat keluar gang. Lisa menggelengkan kepalanya. Kadang gadis itu bisa bersikap normal, tapi terkadang kenormalannya itu seketika menghilang ketika sudah jatuh cinta. Ya, Chaeyoung akan tersenyum terus-menerus sambil membayangkan kegiatan romantis yang ia lakukan bersama pasangannya.
Dan, ah! Lisa lupa menanyakan siapa laki-laki yang berkencan dengannya. Terpaksa ia akan menanyakan saat Chaeyoung pulang nanti. Lisa membalikkan badannya, berniat melanjutkan kegiatannya membereskan rumah. Namun, ia terlonjak ketika mendapati sosok pria yang tahu-tahu sudah berdiri di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNOYING CEO ; liskook ✔️
Fanfiction"Dia musuh bebuyutanku! Mana mungkin aku jatuh cinta pada CEO menyebalkan seperti itu!"