Jungkook menyandarkan tubuhnya pada kursi besarnya sambil menatap Jimin yang berada di hadapannya dengan serius.
"Ini email dari Mingyu. Katanya, dari hasil penelusurannya, orang suruhannya beberapa kali melihat pria itu di jalan Deongguk-Do." Kata Jimin sambil terus mengusapkan jarinya pada keyboard laptop. "Dia bilang, pria itu sering pergi ke club yang ada disana. Namanya.... RoadWine. Disana banyak menjual wanita, orang-orang mabuk, judi bahkan sesekali ada yang menyelundupkan narkoba."
"Deongguk-Do? Itu nama jalan apartemen Soyeon." Alis Jungkook mengernyit.
"Iya."
"Apa ada club lain selain RoadWine disana?"
"Sebentar." Pemuda bersurai pirang itu mengetikkan sesuatu. "Tidak ada. Yang lain letaknya jauh."
"Setahuku, Soyeon sering pergi ke club yang berada di dekat apartemennya untuk mabuk." Kata Jungkook. "Apa tempat itu RoadWine?"
"Aku tidak tahu. Tapi memang hanya RoadWine yang letaknya mudah terjangkau dari apartemen Soyeon."
"Hmm. Apa orang-orang disana tahu kalau pria itu pembunuh?"
"Sepertinya tidak. Tapi mungkin sebagian orang-orang club tahu."
"Dalangnya belum ditemukan, ya?"
"Untuk saat ini belum. Karena untuk menelisik tentangnya saja sulit sekali."
"Ah... begitu ya." Jungkook mengusap rahangnya. "Aku jadi semakin cemas."
Jimin menatap Jungkook dengan alis yang berkerut. "Hei. Tapi aku bingung padamu."
"Bingung? Wae?"
"Kenapa.... kau jadi sepeduli ini? Bukankah ini terjadi pada Lisa? Maksudku, kenapa mendadak kau jadi peduli sekali dengannya? Ada apa denganmu, huh?" Jimin tersenyum miring.
"K... kenapa? Kenapa apanya? Kau bicara apa sih?! Memangnya salah kalau aku membantu masalah asistenku? Kalau dia terbunuh? Siapa yang repot? Siapa yang akan mengurusnya?"
"Benarkah seperti itu?" Tanya Jimin, menatap Jungkook lekat-lekat.
"Yak! Benar!"
"Pftt!! Hahaha! Aku bercanda! Aku hanya agak bingung saja dengan sikapmu! Ku kira kau suka padanya!" Jimin terkekeh. "Hei tapi kalau kau sampai jadian dengannya, aku juga mendukung. Hehe.."
Jungkook hanya menatap Jimin sebal. Sebetulnya, mereka memang betulan sudah berpacaran sih. Baru saja semalam! Tapi sebisa mungkin, mereka akan menyembunyikannya supaya tak menimbulkan gosip yang tidak jelas.
"Jung—oh! Jimin oppa!"
Kedua pemuda itu langsung menoleh begitu mendengar suara nyaring Lisa.
"Oh, hai! Kau habis darimana?" Tanya Jimin.
"Aku memesan kopi tadi." Lisa menghampiri meja Jungkook dan meletakkan kopinya di atas meja. "Oppa sedang mencari pria itu lagi?"
"Yah.. tapi kami belum bisa menemukan banyak fakta tentangnya."
"Ah begitu. Memang sulit ya." Lisa manggut-manggut. "Kalau begitu.. fighting! Terima kasih karena sudah repot-repot membantuku!"
"Ah, tidak apa-apa Lisa-ya. Untuk gadis cantik sepertimu apa sih, yang tidak?" Jimin terkekeh, sedangkan Lisa hanya tersenyum malu.
"EKHM. Jimin-ssi, setahuku... bukankah kau sedang mengencani gadis Park, ya? Bisa-bisanya kau menggoda Lisa, hm?"
Lisa melirik Jungkook dengan tatapan terkejut. Heol, mendadak wajah pemuda itu menyeramkan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNOYING CEO ; liskook ✔️
Fanfiction"Dia musuh bebuyutanku! Mana mungkin aku jatuh cinta pada CEO menyebalkan seperti itu!"