10-

20.6K 1.7K 86
                                    

Lisa menatap handphone-nya sambil tertawa kecil. Semalam Bambam mengirimkan video joke soal film end game yang di edit menjadi sangat lucu dan Lisa masih belum bisa berhenti tertawa jika memutarnya lagi. Apalagi Bambam menambahkan lelucon-lelucon yang membuat Lisa semakin tertawa. Bambam itu memang orangnya humoris. Makanya Lisa selalu merasa asyik ketika bersamanya.

"Hei. Kenapa kau tertawa seperti itu?"

Senyuman Lisa menghilang perlahan ketika mendengar pertanyaan dari Jeon Jungkook. "Wae? Urusannya denganmu apa?"

"Memang tidak ada! Tapi kau jadi sangat menyeramkan tertawa sendirian di pojok begitu!"

"Yang penting aku senang. Sudah! Lagipula untuk apa kau memperhatikanku?! Sana kembali berkencan dengan kertas-kertasmu itu!"

"Cih siapa juga yang memperhatikanmu! Tertawamu itu sangat mengusik telingaku tahu! Sana bercanda di luar!" Seru Jungkook sambil kembali menatap kertasnya.

"Ah, baiklah.." Lisa dengan nurutnya berjalan ke arah pintu sambil tetap tertawa dengan matanya yang masih tertuju pada handphone-nya.

"Hei! Yak! Mau kemana kau?!" Tanya Jungkook.

"Tadi kau menyuruhku keluar. Ya aku harus menurut kan?"

Jungkook menghela napasnya. Dasar gadis itu. Malah menurut jika disuruh keluar. "Tidak. Sekarang aku menyuruhmu tetap disini. Cepat duduk!"

"Huh! Menyebalkan! CEO labil!"

"Apa katamu?!"

Lisa tidak menanggapi pertanyaan Jungkook. Ia berbalik, kemudian berlari kecil menuju kursi di depan meja kerja Jungkook yang berhadapan dengan Jungkook dan duduk diatasnya.

Jungkook mengernyit. "Wae?"

"Hei. Tau tidak kenapa aku tertawa?"

"Karena melihat handphone-mu."

"Iya! Tapi tahu tidak siapa yang membuatku tertawa?"

"Tidak. Lagipula aku tidak peduli."

"Yak! Jungkook-ah!" Lisa memukul meja Jungkook pelan.

"Yak! Kau membuatku terkejut!" Jungkook memegang dadanya. "Memangnya siapa yang membuatmu tertawa huh?!" Seru Jungkook. Apa pentingnya sih pertanyaan gadis ini?

"Aku tertawa karena video sih... tapi apa kau tahu siapa yang mengirimnya??"

"Hhh.. mana aku tahu! Aku bukan Tuhan, peramal, penyihir, dukun atau semacamnya! Bisakah kau langsung beritahu saja tanpa melontarkan pertanyaan-pertanyaan tidak penting padaku?!"

"Cih, dasar pemarah." Lisa mempoutkan bibirnya.

"Yak! Siapa yang marah?! Sudah cepat beritahu aku!"

Lisa melirik Jungkook, tak lama senyum lebarnya mengembang. "Teman kecilku!!! Astagaa sudah bertahun-tahun aku tidak bertemu dengannya kau tahu?! Dan kemarin aku jalan-jalan dengannya!! Ah~ rasanya seperti kami sedang berkencan. Hahaha!!!!"

Jungkook diam sebentar. Menatap aneh pada Lisa yang wajahnya berbunga-bunga sekarang. Gadis itu tersenyum malu-malu sambil memegang ponselnya erat. "Oh."

"Yak! Hanya 'oh'?! Kau tidak tahu ya bagaimana perasaanku?!"

"Aku tahu. Kau jatuh cinta kan?"

Lisa berdehem sebentar. "S... sebenarnya.. bisa dibilang begitu?"

"Aku tidak peduli pada ceritamu sebelumnya, tapi sekarang aku harus peduli." Jungkook mencondongkan badannya pada Lisa, kemudian mengetukkan pulpen pada dahi gadis itu. "Karena aku tidak memperbolehkan karyawanku berpacaran."

ANNOYING CEO ; liskook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang