"Sudah ketemu!"
"Mana coba kulihat?!" Jungkook yang awalnya sibuk dengan berkasnya langsung menghampiri Mingyu, sahabat karibnya yang berusaha membantu memecahkan siapa yang ingin membunuh Lisa sebenarnya.
"Ini." Mingyu menunjukkan layar laptopnya. "Pria yang kemarin berhasil ditangkap itu ini."
Jungkook menatap layar laptop yang memunculkan foto seorang pria yang nyaris membunuh Lisa di supermarket. Alis Jungkook sesekali mengerut, memperhatikan foto itu dengan seksama.
"Aku baru dapat dua foto yang katanya, itu adalah foto si pembunuh. Aku masih ingin menyelidikinya lebih dalam. Jadi, aku belum mendapatkan data pribadinya secara lengkap."
"Ah, begitu." Jungkook manggut-manggut.
"Aku akan langsung memberitahumu kurang lebih seminggu lagi. Tapi akan kuusahakan untuk mendapatkannya kurang dari seminggu."
"Terima kasih Mingyu-ah. Aku sangat berhutang padamu."
"Tidak masalah. Kau teman dekatku, bro. Dulu aku juga sering meminjam uangmu."
"Bukan meminjam. Memang meminta!"
"Hahahhaa!!!"
"Hei. Apa kau mengerjakan ini sendirian?"
"Tidak, aku punya beberapa bawahanku. Dan juga, aku sedikit meminta Jimin untuk membantuku."
"Ah, benar. Jimin memang cukup pandai dalam hal seperti ini."
"Ya, jadi kalau aku sudah menemukan datanya nanti, aku akan kirimkan ke Jimin ya. Nanti kau minta saja padanya."
"Baiklah, terima kasih banyak."
"Yap. Kalau begitu aku permisi dulu ya."
"Tidak ingin makan siang dulu?"
"Tidak, aku ada urusan lain. Hehe... biasalah, aku juga sibuk sepertimu."
"Cih, dasar. Yasudah. Hati-hati, ya!"
"Ne! Sampai jumpa, kookie!"
"Jangan panggil aku dengan nama bayi seperti itu!"
"Dasar sok dewasa!"
"Sudah sana pergi, hitam!"
"Yak!"
"Jung—oh? Ada tamu?" Lisa yang baru memasuki ruangan terkejut begitu melihat sosok Mingyu. "Annyeonghaseyo."
"Annyeonghaseyo! Ini.... siapa Kook?" Tanya Mingyu. Matanya tak lepas menatap Lisa.
"Asistenku. Lalisa."
Lisa tersenyum manis.
"Cantik, ya! Kau sengaja ya?!"
"Aniyeo! Dia saja yang datang padaku."
Lisa melotot.
"Kalau kau tak mau, buatku saja ya? Aku sedang jomblo, nih."
"Yak! Enak saja!" Pekik Jungkook tiba-tiba, membuat Lisa dan juga Mingyu menatap kearahnya. Jungkook mengatupkan mulutnya, telihat salah tingkah. "Mak... sudku... dia... dia masih muda! Ya, dia tidak boleh pacaran. Nanti akan mengganggu pekerjaannya."
"Mengganggu pekerjaan bagaimana? Dia pasti punya banyak waktu luang. Ya, kan?" Mingyu mengerlingkan matanya ke arah Lisa.
"Yak! Yak! Dasar buaya! Sana keluar dari ruanganku! Kau ini selalu menggoda wanita, ya!" Jungkook mendorong tubuh Mingyu.
"Aaahh!!! Hey Lisa-ya! Nanti kita bertukar nomor ya! Aduh! Jungkook! Tidak perlu seperti ini! Aku bercandaa!!" Seru Mingyu begitu merasakan cubitan keras di pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNOYING CEO ; liskook ✔️
Fanfiction"Dia musuh bebuyutanku! Mana mungkin aku jatuh cinta pada CEO menyebalkan seperti itu!"