16-

18.2K 1.6K 137
                                    

"Jadi, ini rumahku." Jungkook meletakkan kantung belanjaannya setelah membuka pintu.

Lisa mengedarkan pandangannya. Dari luar, rumah Jungkook memang terlihat tidak terlalu besar, seperti rumah pada umumnya. Di dalamnya pun tidak begitu luas, tidak begitu kecil. Namun dari tatanannya, rumah ini memang terkesan modern karena penataannya yang rapi dan juga tidak terlalu banyak warna di dalamnya. Jungkook hanya memakai warna hitam, dark grey dan abu-abu untuk furniture dan materialnya. Serta penambahan lampu berwarna kuning yang menambah kesan hangat dan elegan. Lantai dari kayu vinyl pun menambah kesan klasik, namun tetap terlihat glamour.

"Nanti sore kita pergi ke rumahmu untuk ambil barang-barangmu."

"Ne."

"Jangan sungkan. Anggap saja rumahmu juga."

"Eung, ne!"

Jungkook menatap Lisa sebentar, kemudian mulai berjalan mendahului gadis itu. "Disini ada dapur dan pintu kecil disebelahnya itu ruang cuci baju. Dan diatas...."

Lisa membuntuti Jungkook menaiki tangga. Ia cukup kagum dengan beberapa lukisan yang dibingkai dan disusun rapi di tembok sepanjang tangga. Sepertinya Jungkook juga mempunyai ketertarikan dengan seni. Lisa semakin kagum saja pada atasannya ini. Eh tunggu. Apa? Kagum? Tidak, tidak, tidak seperti itu.

"Kau kenapa?" Tanya Jungkook yang bingung melihat Lisa menggelengkan kepalanya.

"A... apa? Tidak. Tidak apa-apa."

Jungkook hanya manggut-manggut. "Nah, untuk sementara, kau tidur di kamar tamu ini." Jungkook membuka salah satu pintu bercat hitam. "Di dalamnya sudah ada kamar mandi. Jadi tenang saja."

Lisa mengangguk.

"Dan yang itu, kamarku. Kalau butuh apa-apa ketuk saja pintunya."

"Ne! Kamsamida Jungkook-ah!" Lisa membungkuk. "Maaf aku.... jadi merepotkanmu. Padahal seharusnya kau tidak perlu repot seperti ini."

"Tidak apa-apa. Demi keselamatanmu juga, kan?" Jungkook tersenyum. "Tenang saja, aku akan membantumu mencari siapa dalang dari semua ini."

Lisa mengangguk.

"Sekarang kau istirahat dulu saja. Nanti sore kita pergi ke rumahmu ambil pakaian."

"Ah, anu. Kita.... tidak perlu kembali ke kantor? Bukankah masih ada yang perlu diselesaikan?"

"Tidak usah. Aku sudah minta tolong pada Jimin dan aku juga sudah bilang pada Soyeon untuk bersedia jika Jimin ingin meminta bantuan padanya."

"Ah, begitu."

"Tenang saja. Tidak usah pikirkan pekerjaanku. Itu urusan kecil." Jungkook menjentikkan jarinya.

"Cih, sombong sekali."

Jungkook terkekeh. "Yasudah sana masuk ke kamarmu!"

"Ya, gomawo." Lisa masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya. Dan seketika jantung Lisa berdegup kencang. Sekarang ia..... tinggal satu atap dengan Jeon Jungkook?! Benarkah? Oh astaga! Ini benar-benar... jauh dari bayangannya. Lisa menggigit bibirnya, membayangkan kesehariannya yang hanya berdua di rumah ini dengan Jungkook.

"Fuuh~ tenang Lisa-ya.... tenang... dia tidak akan melakukan apapun padamu." Lisa mengusap dadanya. Setelah menghembuskan napasnya, ia berniat untuk melihat-lihat isi kamar ini. Yang bisa dibilang, terlalu bagus untuk kamar tamu. "Ini sih seperti kamar utama." Lisa membuka lemari pakaian disana. "Sepertinya Jungkook menyukai barang yang berbau gelap ya. Apa dia tidak dinyamuki?"

Lisa mendudukkan dirinya di tepi ranjang. Empuk sekali. Seketika Lisa menjadi seperti orang norak yang baru merasakan tidur di kasur. Ia berguling disana, menekan-nekan kasurnya dan membungkus dirinya dengan selimut tebal yang disediakan disana. "Ah~ nyaman sekali." Lisa berbaring, sambil menatap langit-langit kamar.

ANNOYING CEO ; liskook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang