Lisa tersenyum sambil sedikit memoleskan liptint tipis di bibirnya. Ia sedikit mematut dirinya di depan cermin, kemudian memasukkan liptint itu ke dalam tasnya. Siap sudah! Sekarang tinggal keluar menemui Jungkook.
Yah, meski sebetulnya dari kemarin Lisa merasa tegang dan tidak bisa tidur karena sekarang ia tinggal berdua dengan Jungkook, namun Lisa pelan-pelan harus membiasakan dirinya. Toh Jungkook bukan laki-laki yang suka macam-macam. Tapi jika mengingat kejadian semalam ketika Jungkook mengemut jarinya....
"Aishh!!! Lisa... Lisaa!!! Ada apa denganmu bodoh?!" Lisa menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Jangan pikirkan macam-macam dan bersikaplah seperti biasa!"
Lisa menghembuskan napasnya, kemudian membuka pintu kamarnya. Namun, matanya membola lebar ketika melihat sosok Jungkook yang baru saja selesai menaiki anak tangga sambil memakan sebutir apel. Ah, bukan Lisa bukan terkejut karena itu. Tapi karena melihat Jungkook yang hanya memakai handuk yang melilit di pinggangnya. Rambutnya, tubuhnya masih basah hingga airnya berceceran di lantai.
Mulut Lisa menganga, tubuhnya mendadak diam. Begitu juga dengan Jungkook. Pemuda itu berhenti mengunyah, menatap Lisa dengan kaku juga. Keduanya terpaku sambil menatap satu sama lain. Namun itu tidak berlangsung lama karena,
"KYAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!! JEON JUNGKOOK BODOOOHHHHHHHH!!!!"
"AAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!"
BRAK! BRAK!
Lisa refleks membanting pintunya dengan jantung yang berdegup sangat cepat, sedangkan Jungkook buru-buru berlari masuk ke dalam kamarnya dan juga menutup pintunya dengan keras. Hampir saja ia terpeleset karena lantai licin yang disebabkan oleh air yang menetes dari tubuhnya.
Wajah Jungkook memerah. Ia sungguh bodoh! Kenapa ia bisa lupa kalau sekarang Lisa tinggal bersamanya?? Jungkook memukul kepalanya berkali-kali. Ia malu, tapi juga merasa ingin tertawa karena melihat wajah syok Lisa.
Sedangkan Lisa melemas di kamarnya. Baru juga sehari tinggal disini. Sudah disuguhkan hal semacam itu saja. Rasanya Lisa ingin mati melihatnya. Tubuh Jungkook yang sangat atletis dengan cetakan abs di perutnya, otot-otot tangannya, serta urat-uratnya yang sedikit menonjol di kedua lengannya, "AAAAAAA!!!!"
"MIANHAEEEE!!!!!!"
.
.
.
Lisa mengunyah roti selai kacangnya pelan. Dirinya masih belum bisa bersikap normal sejak kejadian beberapa menit lalu. Apalagi kini Jungkook juga sedang sarapan di depannya. Suasananya masih terasa sangat canggung.
"Ekhm. Maaf mengejutkanmu." Ucap Jungkook tiba-tiba, memecahkan suasana. "Sudah kebiasaanku seperti itu. Mulai besok, aku akan mengurangi kebiasaanku."
"Memang harus kau kurangi!" Lisa meletakkan gelas berisi susunya dengan kasar. "Di kamarmu kan ada kamar mandi! Memangnya tidak bisa ya kau pakai baju dulu baru keluar kamar?! Bodoh sekali! Kenapa orang sepertimu bisa menjadi CEO? Oh astaga.... aku gila."
"Ya, mianhae."
"Dasar sinting!"
"Yak! Kau tidak perlu mengataiku terus-terusan juga!"
"Bagaimana aku tidak mengataimu hah?! Kau tidak tahu seberapa syoknya aku tadi! Sudah cukup aku menahan malu karena harus satu rumah denganmu!" Seru Lisa cepat, kemudian memasukkan seluruh sisa rotinya ke dalam mulut hingga pipinya mengembung. "Hudhahlah! (Sudahlah)."
Jungkook yang awalnya merasa tidak enak, mendadak ingin tertawa. Lisa itu gadis yang jujur ya. Dan blakblakan.
Lisa mengernyit menatap Jungkook yang tersenyum sendiri. "Yak! Kenapa wajahmu begitu?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNOYING CEO ; liskook ✔️
Fanfiction"Dia musuh bebuyutanku! Mana mungkin aku jatuh cinta pada CEO menyebalkan seperti itu!"