I'm Sorry I LOVE YOU • TK (FIN)

←32→

Nyari apa??

Awas ada typho hehe :)

JEON JUNGKOOKIE

Taehyung memundurkan wajahnya sempat setelah membubuhkan tanda diatas tanda yang dibuat Eunwoo, tepatnya disekitar bawah telinga. Dia mengusapnya pelan kemudian tersenyum.

"Sudahh."

Dia menarik ku kedalam pelukannya untuk kesekian kalinya, sedangkan aku sejak tadi hanya bisa menangis lirih. Masih terlalu takut mengingat hal tadi.

"Mari ke Pendhapa, jangan takut apapun aku bersama mu..."

Dia melepas pelukannya, aku mengernyit binggung, kenapa??

Ternyata dia mengambil gunting juga kaus olahraga ku yang dirobek robek tadi.

Setelah itu dia kembali menghampiriku, memeluk pundakku, kemudian berjalan pergi menuju pendhapa meninggalkan Kamar mandi. Ohh yahh jangan lupakan keadaan Taehyung yang toples karna kaus olahraga nya dipakaikan padaku.

Sesampainya di pendhapa, semua pasang mata menatap ku yang ada di pelukan Taehyung. Aku ketakutan, tatapan mereka seakan inggin membunuhku saat itu juga. Dan berakhir aku semakin mengeratkan pelukan ku pada Taehyung, menyembunyikan wajahku di dadanya dan menggunakan tangan kiri ku untuk menutupinya. Dan mulai menanggis lagi.

Hening sesaat...

Takk...

Hingga Taehyung melempar kaus olahraga ku yang robek juga gunting tepat dibawah kaki Eunwoo, aku melihatnya sekilas kemudian menangis lagi di dada Taehyung, aku terlalu takut dengan suasana seperti ini.

"Kookie.... Mari sama Lee Ssaem." Aku mendongak dan menatap Lee Ssaem yang ada di depanku mengisyaratkan agar beralih ke pelukannya.

Aku menggeleng brutal, hingga sedikit mendorong Taehyung, mengisyaratkan agar sedikit menjauh dari Lee Ssaem.

"Biarlahh seperti ini Ssaem, tidak apa tenang saja." Jawab Taehyung dan Lee Ssaem pun tersenyum perlahan mundur.

"Apa ada yang bisa jelaskan disini."

Aku menutup kedua telinga ku rapat berharap tak bisa mendengar suara mereka yang mulai mendebatkan diriku dan teriakan keras Eunwoo sebagai pembelaan untuk dirinya.

Degg....degg...degg...

Aku mendengarnya, aku mendengar detak jantung Taehyung yang berdetak lebih cepat dari detak jantung ku. Juga mendengar getaran suaranya yang sangat jelas tengah membelaku. Aku bisa mendengarnya jelas karna aku menempelkan telinga ku pada dadanya.

Aku memejamkan mataku, untuk memfokuskan agar aku hanya mendengar detak jantungnya. Dan sungguh itu dapat memperbaiki suasana hatiku.