Bagian Lima
Satu titik dua koma
Marsya cantik siapa yang punya***
"Ini gila!!! Gue ga mungkin jatuh cinta secepat ini kan? " Marsya hampir saja berteriak jika Fara tak membekap mulutnya
"Sya, plis deh lo udah ngomong kek gitu ratusan kali" Fara menyerah dengan pendengarannya
"Lebay lo! Baru juga... " Dia menyentuh nyentuh jari tangannya layaknya berhitung "Eh iyah udah lebih mungkin ya hehe"
Fara memutar bola matanya "Baru nyadar elaah"
"Emang sejauh mana si hubungan lo sama dia? "
Marsya melebarkan senyumnya "Makan eskrim bareng, nganterin gue pulang, udah"
"Siapa si? Daritadi lo cerita tapi ga nyebutin namanya jadi penasaran gue" Fara terlihat serius mendengarkan teman baru nya ini
"Biru" Jawabnya enteng
Fara nampak membelalakan matanya sedikit terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar "Biru Arya Ganendra?"
"Iya kali, gue gatau nama panjangnya"
Fara terlihat menyerah, beberapa hari berteman dengan Marsya sudah berhasil membuat tekanan darahnya meningkat drastis
Marsya terkekeh sendiri "Kenapa? Famous banget ya dia?"
"Sya, mending lo ga usah berurusan sama Biru and the gang deh, gue khawatir lo kenapa napa" Fara terlihat berbisik padanya
Gadis itu memasang raut wajah bingung "Lah kenapaa?"
Fara menghela napas panjang "Nih ya. Biru Arya Ganendra itu terkenal banget di sekolah ini, emangsi dia ganteng banget tapi dia itu trouble maker banget. Suka tawuran, bolos, ngelawan guru, kmaren baru ada kasus kalo dia bikin anak sekolah lain koma sampe mau di penjara"
Mata Marsya seakan mau keluar mendengar penuturan dari Fara. Ia serasa patah hati sebelum jatuh cinta.
"Makanya lo gausah deket deket sama dia. Bahaya Sya"
Gadis itu terdiam sejenak namun sesaat setelah ia mangap hendak berbicara, sebuah spidol mendarat di pelipis nya dengan lumayan keras
Pletak!
Marsya berteriak seketika, saat ia berdiri, mata tajam Guru Matematika di depan sana sudah menatapnya tajam
"Eh maap bu maap"
"Sudah pintar kamu? Kamu juga Fara, ini pertama kalinya kamu mengobrol di kelas saya, nilai kamu bisa bisa turun hanya karna Marsya." Omel bu Netta pada Fara, Fara hanya menunduk tak ada pembelaan
"Fara ga salah bu, ini salah saya ko" Ujar Marsya dengan lugas
"Memang salah kamu Marsya, keluar dari kelas saya sekarang" Kecam Bu Netta dari depan sana
Marsya hanya bisa pasrah, toh ini salahnya. Harusnya ia bisa membagi waktu antara mengobrol dan berkonsentrasi dalam belajar
Marsya keluar kelas dan memutuskan untuk pergi ke perpustakaan sekolah. Namun saat dia melewati aula lapangan basket, langkahnya terhenti saat melihat seorang laki laki berseragam acak acakan sedang tertidur di tengah lapangan basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSHED
Teen Fiction"Kalau tidak denganku, jangan bersama siapapun. Kau milikku, itu mutlak dan tak bisa di tawar!" Xabiru Arya Ganendra, pemilik mata tajam dan hampa tanpa rasa cinta di hidupnya karna masa lalu kelam yang membuatnya Trauma. Terlebih sikap Ayahnya yan...