Bagian Tigabelas
Lelah kan bersembunyi?!
***
Setelah pencarian yang tak juga mendapatkan hasil, Marsya kini pasrah saja duduk di kantin sendirian sambil memesan salad buah kesukaannya, ia belum makan apapun sejak pagi tadi karena sibuk mencari si tampan yang tidak tau dimana.
Suasana kantin cukup sepi karena jam pulang yang sudah berlalu hanya beberapa orang yang ada kegiatan eskul saja sepertinya atau anak anak kelas tiga yang sedang belajar sambil ngopi di sana
Ia makan dengan lahap sampai tersedak, karna terlalu lapar ia sampai lupa belum memesan air minum. Namun ia tersedak, Marsya merasa hampir kehabisan napas karna tersedak, namun sesaat kemudian sebuah tangan menepuk nepuk belakang lehernya dengan pelan namun cukup membuat Marsya kembali memuntahkan sedikit salad buah nya, tangan itu sigap memberikan tisue dan air mineral ke padanya
Marsya mendongak melihat wajah sang pemilik tangan itu, sialan hampir ia kembali tersedak namun bersyukur ia masih bisa mengontrol nya
Biru kemudian duduk menyilangkan kakinya, berpangku tangan di depan Marsya, melihat Marsya yang kini tengah merapikan makanannya yang agak berantakan karena dengan tak sadar ia menumpahkan segalanya
"Udah?" Tanya Biru dingin
Marsya mengangguk "yaudah gue cabut" Biru hendak melenggang pergi namun marsya menahan tangannya yang membuat Biru terhrnti dan duduk kembali
"Gue ikut yaa?"
"ga"
"Bodo, gue mau ikut"
"ga"
"Biruu ikutt" Matanya kini memelas
"Makan dulu abisin"
Gadis itu bersorak senang kemudian menghabiskan makanannya yang masi tersisa. Sedetik kemudian ia menatap tajam pada Biru yang tengah memperhatikan nya
"Lo kemana aja? gue cariin dari pagi ga ketemu ketemu?!" Todong Marsya mengacungkan garpunya pada Biru
Biru dengan pelan menurunkan garpunya ke arah piring lagi "Makan yang bener"
"Jawab orang gue nanya"
Biru meminum air mineral bekas minum Marsya, sedikit terkejut namun Marsya berusaha terlihat tenang dan mencoba fokus pada jawaban si tampan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSHED
Teen Fiction"Kalau tidak denganku, jangan bersama siapapun. Kau milikku, itu mutlak dan tak bisa di tawar!" Xabiru Arya Ganendra, pemilik mata tajam dan hampa tanpa rasa cinta di hidupnya karna masa lalu kelam yang membuatnya Trauma. Terlebih sikap Ayahnya yan...