Bagian Tiga
Jangan coba main main. Karna kau takkan pernah tau seserius apa dampak dari perbuatanmu.
***
"Lo serius mau pindah sekolah ke sekolah gue? Sya, lo kan tau sekolah gue cowo nya pada brandal semua, gimana kalo lo kenal sama siluman buaya disana " Beo Marcell sambil mengoleskan slei kacang pada roti nya diatas meja makan
Pakaian Marsya sudah rapih dengan mengenakan Seragam SMA barunya. Marcell juga sudah lengkap dengan seragamnya.
"Siluman buaya bisa ngasilin duit kan? " Tanya Marsya acuh tak acuh
Marcell mengacak rambut Marsya dengan gemas, ia selalu tak ingin di ekori oleh adiknya, namun dia memasang mata mata paling dekat dengan Marsya agar masih bisa menjaganya. Namun karna orang tua Mereka jarang sekali di Indonesia, Ibu mereka menyuruh Marsya untuk pindah sekolah bersama Marcell.
"Pokonya jangan dandan cantik cantik, udahlah kayak gembel juga gapapa"
Marsya melotot "Apaansi gue cantiknya mutlak gabisa di sama samain kek gembel! Lagian lebay banget si jadi abang, pantes gada yang mau sama lo, overprotektif dasar"
Laki laki itu tersenyum meremehkan sambil memberi Roti yang sudah ia olesi slei pada adiknya "Gue emang seover itu sama adek manja kayak lo Marsya "
Marsya yang mendengar kalimat itu langsung memutar bola matanya malas.
"Gue ga manja Marcell, gue cuma suka di perlakukan kayak anak kecil"
"Iyah iyah, jadi anak kecil terus ya biar gue jagain terus oke? "
Marcell adalah cinta kedua setelah ayahnya untuk Marsya dan dia beruntung memiliki Marcell di hidupnya.
Setelah menghabiskan Roti dan susunya dia beranjak untuk pergi. Tak lupa diikuti saudaranya dari belakang.
^~^~^
Sekolah masih lumayan sepi saat Marcell dan Marsya datang untuk pertama kalinya ke sekolah ini. Sekolah yang akan menjadi tempatnya menimba ilmu untuk satu setengah tahun kedepan. Karna Marsya baru duduk di kelas 11.
Mereka di antar oleh satpam sekolah untuk menuju ke ruangan kepala sekolah. Juga guru kesiswaan. Sekolah ini tak jauh berbeda dari sekolahnya yang dulu. Elite dan banyak prestasi, hanya saja rumornya anak anak disini banyak berandalan yang tak ecek ecek. Banyak siswa disini yang masuk rumah sakit karna ulah para siswa yang selalu membuat onar
"Jadi saya bisa mulai belajar hari ini pak? " Tanya Marsya seusai mendengar penjelasan dari Kepala sekolah
"Tentu, tentu saja bisa. Pak Pradikta sudah mendaftarkan anda sejak satu minggu yang lalu, dan beliau berpesan untuk saya menjaga kamu dengan baik. Kamu juga di beri kesempatan untuk memilih, kamu ingin tinggal di kelas mana? " Papar Pak Kepala sekolah itu dengan ramah
Marsya tersenyum mendengar perkataan pak kepsek. Ia tak menyangka bahwa Papanya sudah sangat baik terhadapnya
"Emhh Ipa 2 aja pak, biar sama kayak di sekolah saya yang dulu hehe"
"Baik kalau begitu. Yang betah ya nak, biar seperti kakak mu ini berprestasi bangga bapak sama kakakmu " Ujar Pak kepsek mengalihkan pandangannya pada Marcell
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSHED
Teen Fiction"Kalau tidak denganku, jangan bersama siapapun. Kau milikku, itu mutlak dan tak bisa di tawar!" Xabiru Arya Ganendra, pemilik mata tajam dan hampa tanpa rasa cinta di hidupnya karna masa lalu kelam yang membuatnya Trauma. Terlebih sikap Ayahnya yan...