Bagian Sebelas
Light and the dark same like u and me.
***
Marsya dengan senyum lebar nya mencium pipi cantik mama saat beliau mengantarkan si bungsu ke dalam kamarnya. Mama tersenyum lantas mengusap kepala anaknya sayang.
Kamar Marsya yang di dominasi oleh warna putih dan pernak pernik berwarna pink nampak sangat menyatu dengan kepribadian nya yang girly tapi tidak lebay. Pasalnya kepribadian Marsya yang girly ini tidak luput dari sikap keluarganya yang selalu memanjakan dia.
Waktu sudah begitu larut malam, meski ingin, Marsya sepertinya tak bisa bercerita banyak mengenai laki laki yang selalu ia perhatikan di sekolah barunya , karna sedari tadi Mama telah menyuruh Marsya untuk tidur.
"Kamu mau begadang semaleman? besok kesiangan loh" Ujar Mama memecah keheningan diantara mereka
"Hehe iya mama sayang, yauda mama juga istirhaat, Marsya mau tidur" gadis itu dengan senyum yang masih terkembang jelas
Ia merasakan rambutnya di elus lembut oleh mama "Selanat malam sayang "
"Nice dream ya mama" Ujar Marsya sambil memeluk Mama dengan hangat lantas memejamkan matanya
Mama pun terlihat meninggalkan kamar anak gadis satu-satunya itu. mematikan lampu kamar yang menyisakan lampu tidur yang masi menyala remang remang karena mama nya tau kalau Marsya tidak suka tidur dengan cahaya yang terlalu terang, itu mengganggu kualitas tidur putri nya.
Setelah memastikan mama pergi menjauh dari kamarnya, Marsya tiba tiba bangun dan merogoh ponselnya, mencari satu nama yang ingin sekali ia tau kabar nya. Ia menekan nomernya lantas panggilan pun tersambung
"Biru..."
Terdengar suara dengusan kecil dari seberang sana, namun gadis ini sama sekali tidak tersinggung dengan dengusan si tampan itu, ia malah senang karena ternyata usaha nya mendapat nomer ponsel si tampan dari Xender tidak sia sia, ini benar nomer Biru.
"Bi udah sampe rumah?" Tanya gadis itu dengan pelan
"dapet nomer gue dari siapa?" bukannya menjawab pertamyaan Marsya, Biru malah menjawab pertanyaan Marsya dengan pertanyaan yang lain
"orang gue yang nanya duluan, jawab dulu baru gue jawab" tawar Marsya
"gue ga pulang, lagi di rumah Alza" akhirnya Biru mengalah
Terdengar "ooh" dengan pelan dari si cantik "Dari tukang pulsa depan sekolah hehe" jawab Marsya dengan polos
"gue tutup ya!?"
Marsya terlihat panik, ia langsung membenarkan posisi nya dari tiduran sampai duduk tegak "Iih ngambekan banget si. Gue dapet nomer lo dari Xender tadi pagi, lagian wajar kan kalo gue punya nomer pacar sendiri"
"gue bukan pacar lo" dingin Biru
"Calon"
"Ga"
Gadis itu berdecak sebal "Kenapa tadi ga langsung pulang pas liat gue masuk?"
"mastiin kalo lo ga di siksa bokap lo karena pulang malem"
Marsya tertawa "Mana ada orang tua yang nyiksa anaknya cuma karna masalah sepele si,Bi?"
Tak terdengar suara apapun di seberang sana, nampaknya Biru hanya terdiam mendengar perkataan Marsya.
"Bi?" Marsya baru menyadari kalau dia mengatakan hal yang harusnya tidak ia katakan di depan Biru
"Lo ga tidur?" Seolah mengalihkan pembicaraan, Biru memulai pembicaraan yang jujur saja ia malas dan sedikit tidak peduli kalaupun gadis yang kini tengah berbicara dengannya tidak tidur sekalipun
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSHED
Teen Fiction"Kalau tidak denganku, jangan bersama siapapun. Kau milikku, itu mutlak dan tak bisa di tawar!" Xabiru Arya Ganendra, pemilik mata tajam dan hampa tanpa rasa cinta di hidupnya karna masa lalu kelam yang membuatnya Trauma. Terlebih sikap Ayahnya yan...