Bagian Empatbelas
Tuch youre hearts
***
"PELAN PELAN dong sayang ko jahat si, sakit nih, aku masih perawan tau "
Rengek Gio pada Biru yang tengah menyuapi nya dengan kasar dan malas malasan
Mendengar ucapan itu Biru melayangkan tatapan tajam nya ke arah Gio, seandainya saja Gio sedang sehat, pasti Biru sudah memukul kepalanya dengan Balok keras
"Geli bangsat! " Kali ini suapan nya mengarah pada Xender dari mangkok yang berbeda. Biru sudah terlihat seperti ayah dari dua anak laki laki yang tengah sakit
Biru yang tak tega melihat kedua sahabatnya tengah kesulitan untuk melakukan aktivitasnya, sengaja membantu mereka sekedar menyuapinya makan, Membopongnya untuk ke kamar kecil, dan hal kecil lainnya
"X, ngapain ke RS si, mending di rumah gue aja" Rengek Xender yang berbaring bersebelahan dengan Gio
"Iya enakan rumah dia daripada disini, mana harus terus di suapin sama security lagi. Ga ada manis manis nya" Keluh Gio dengan nada mengeluh, dalam diam Xender mengangguk membenarkan perkataan Gio
"Bacot lu pada, trus kalo misalkan lo pada di rumah Xender, siapa yang mau rawat lo hah? " Sinis Biru menatap keduanya
"Elo lah " Jawab keduanya serempak yang mendapat sambutan pukulan kecil ke arah tangan mereka berdua
"Mending Tidur daripada ngurusin lo berdua" Biru kembali menyiapkan suapan untuk Gio dan Xender
"Hai Gaes" Sapa seseorang, baru saja membuka pintu kamar rumah sakit ini dengan girang
"Lama banget beli makanannya, Sya" Ujar Xender sambil tersenyum
Sedangkan Biru tak mengalihkan pandangannya sama sekali pada Marsya yang baru saja sampai sambil menenteng dua kantung kresek putih berisi makanan
"Sayang, yang itu aja deh ini mah pait" Pinta Gio menggunying gunying tubuh Biru yang tengah memegang mangkok bubur dari pihak rumah sakit
Biru dengan cepat menghindar "Lo kayak gitu lagi gue cabut! " Ancamnya
"Iya iya" Ketus Gio, kemudian Biru meraih bungkus ayam goreng yang di sertai nasi dan lauk lainnya
"Sori yah tadi bang gojek nya ngajak beli bensin dulu" Gadis itu meletakan dua kresek itu di atas meja kosong
Marsya melihat ke arah Biru yang sibuk menyuapi Gio dengan mesra, Gadis itu nampak terkekeh geli, pasalnya baru kali ini Biru mau menuruti perintah teman temannya. Namun menyadari bahwa sedari tadi Xender mencoba meraih makanan itu, Marsya menghampiri Xender, menyiapkan makanan tersebut untuk Xender lantas duduk tepat di samping tempat tidur Xender
"Lo masih sakit, biar gue suapin aja yah" Kalimat itu terlontar begitu saja dari mulut Marsya ketika melihat Xender dengan susah payah bangkit dan mencoba makan
Tanpa gadis itu tahu, Biru nampak sedikit memutar kepalanya untuk melihat gadis yang menawarkan diri menjadi relawan itu.
"Ga ngerepotin nih, nanti yang di seberang marah lagi? " Xender menunjuk ke arah laki laki yang tengah menatapnya tajam sedari tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSHED
Teen Fiction"Kalau tidak denganku, jangan bersama siapapun. Kau milikku, itu mutlak dan tak bisa di tawar!" Xabiru Arya Ganendra, pemilik mata tajam dan hampa tanpa rasa cinta di hidupnya karna masa lalu kelam yang membuatnya Trauma. Terlebih sikap Ayahnya yan...