[5]

4.7K 565 14
                                        

Jangan lupa vote dan komentarnya, kawan!

"Aduh, kenapa cepet banget sih bel masuknya!" gerutu jisung dengan satu tangan yang membawa satu bungkus roti dan satu susu kotak rasa strawberry

"Loh, ichung kenapa baru sampe?" tanya seungmin

"Ah, tadi gue berniat mau makan ini di kantin. Tapi malah udah bel masuk duluan." kata jisung memperlihatkan sebungkus roti dan sekotak susu

"Oh gitu, ayo duduk cepet. Soalnya tadi pak jaebum lagi jalan kesini." seungmin menarik tangan jisung buat duduk dibangku sampingnya

Iya jisung sama seungmin itu chairmate.

"Eung, kak." panggil jeongin kearah jisung dan seungmin

"Kenapa, jeong?" tanya seungmin

"Jeongin mau tanya.." cicit jeongin

Seungmin dan jisung cuma ngangguk mempersilahkan jeongin untuk bertanya.

"..Kalo ada orang yang bilang jangan terlalu gemesin karena dia nggak kuat, maksudnya apa ya kak?" tanya jeongin dengan muka polosnya

"Pft— kamu nggak tau maksud itu?" jisung menahan tawanya

Jeongin mengangguk perlahan, seungmin mengatur pemikirannya agar tidak menertawakan temannya yang kelewat polos.

"Maksudnya tuh ya, jeongin jangan terlalu manis dihadapan dia karena dia itu nggak kuat sama kemanisan kamu. Kebawanya mau nyubit atau berinteraksi lebih sama kamu." jelas seungmin

Jeongin mengangguk paham, "berarti jeongin nggak boleh manis didepan kak hyunjin?"

"Uhuk! Hah apaan jeong?" jisung tersedak ludahnya sendiri

"Iya, kak hyunjin yang ngomong kayak gitu ke jeongin."

"Dower sialan, udah tau punya pacar masih aja menel ke adek polos gua." gerutu jisung

"Gua tenggelemin si dower ke laut boleh nggak sih sung?" kata seungmin dengan muka garangnya

"Ih jangan di tenggelemin, mending di bakar aja kak.." sahut jeongin dengan nada polosnya

Jisung dan seungmin cuma bisa nepuk dahi nya pelan. Dan bertepatan dengan datangnya pak jaebum ke kelas jisung.

.

.

.

.

"Min, lo duluan ke kantin ya. Gua mau ke toilet dulu." kata jisung menahan hawa buang air kecilnya

"Oke." kata seungmin yang langsung menarik jeongin untuk ke kantin

Dan setelahnya jisung langsung melesat ke toilet.



Jisung kembali ke kelasnya untuk ngambil roti dan susu kotaknya, tapi baru di pintu kelas pergerakan nya terhenti melihat minho yang sedang membuang sebungkus roti.

Dan jisung menangkap jelas, itu roti dia yang dibeli dikantin tadi pagi.

"Minho sialan!" teriak jisung menggema di dalam kelas

Daehwi dan kenta yang sedang asik dengan liptint nya langsung menoleh kearah jisung, Yongguk yang sedang asik bermanja dengan shihyun langsung menatap jisung, dan momo yang asik menyalin tugas juga mengalihkan atensi nya kearah jisung.

Semua yang ada di kelas sudah hafal, pasti jisung dan minho akan berbacot ria.

"Lo tuh ya, ada dendam apa sih sama gua?!" kata jisung mendekat kearah minho

"Dendam? Nggak tuh." jawab minho dengan nada songong nya

"Terus kenapa tiap hari gangguin gua?!" tegas jisung

"Karena muka lo mendukung gua buat ngelakuin kejahilan." kata minho dengan enteng

Plak!

"Emang bangsat ya ho, sumpah demi apapun gua kesel sama lo sialan!" kata jisung setelah menampar kuat pipi minho

Minho nggak membalas ucapan jisung, tapi memilih keluar dari kelas dengan songongnya.

Jisung menahan rasa kesalnya, dengan muka yang memerah dan tangan yang mengepal.

"Sung, nih buat lo." kata mina menyodorkan sebungkus roti yang berisi sama dengan roti yang dibuang minho

Jisung menerima nya dengan senyum sekilas, "thanks mina."

Setelahnya jisung berjalan kearah taman dengan sekotak susu dan sebungkus roti ditangannya.

"Hiks— ichung lelah mama.."

Pada akhirnya orang yang terkenal akan keaktifan nya dikelas telah menangis dengan isakkan sedikit tertahan.

Jisung nggak sekuat yang mereka kira, jisung sama dengan orang lemah yang berusaha kuat.

Di sudut taman, ada seseorang yang memperhatikannya dengan tatapan bersalahnya.

"Sorry, baby squirrel."









TBC—!

Aku pernah merasakan kejahilan chapter ini di dunia nyata:)

Dan reaksi han sama kayak aku hehe..

Musuh + (Minsung) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang