[15]

3.1K 403 12
                                    

Hi, cerita ini banyak sider nya. Apa saya unpub saja?

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar di cerita ini.


Minho yang baru saja bangun dari tidurnya langsung ke dapur untuk mengambil minum dan segera ke ruang televisi untuk menonton.

Sekarang waktu menunjukkan pukul sembilan siang, minho sedang mencari acara yang enak untuk ditonton.

Dan perhatian minho teralih ke acara berita yang sedang membicarakan kasus penculikan anak.

Setelah berita tentang penculikan anak, masuk lah ke berita tentang kecelakaan yang terjadi saat ini.

'Pada pukul delapan lewat empat puluh lima menit terdapat kecelakaan pesawat tujuan australia karena kehilangan kendali dengan tiba-tiba.'

'Delapan puluh dari seratus dua puluh orang telah ditemukan dan dinyatakan meninggal dunia, tetapi sisanya masih sedang di lakukan pencarian.'

Pikiran minho telah tertuju kearah jisung, pesawat yang berangkat ke australia hanya pesawat yang ditumpangi oleh mama jisung.

Minho langsung menyambar kunci mobilnya, tak peduli dengan dirinya yang masih mengenakkan piyama.

****

"Sung, positive thinking." perintah hyunjin waktu melihat adiknya yang bernafas tidak beraturan setelah melihat berita yang ditampilkan

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan jisung dan hyunjin, tak menunggu lama hyunjin langsung membuka pintu rumahnya dan mempersilahkan masuk.

Jisung menatap orang yang baru saja datang kerumahnya, pastinya dengan tatapan sendu.

"Minho.." lirihnya

"Just relax okay? Belum tentu itu pesawat mama lo." minho mengelus bahu sempit milik jisung

'Inilah daftar korban yang telah ditemukan. park yura berusia dua puluh tiga tahun, wang yiren berusia dua puluh lima tahun, hwang minhyun berusia tiga puluh lima tahun.'

Tangisan jisung pecah dengan amat keras, hyunjin hanya membekap mulutnya terkejut dan minho langsung memeluk jisung dengan erat.

"Hiks- mama jangan tinggalin jisung!" lirih jisung disela isakkannya

Minho mengeratkan pelukannya pada jisung, hyunjin hanya mengacak rambutnya kacau.

"Damn it!" dengan gerakan cepat hyunjin langsung keluar dari rumahnya

Tersisa minho dan jisung dengan tangisannya.

"Ini salah jisung, seharusnya aku tahan mama." Racau jisung

"Jisung bodoh! Sangat bodoh!" teriak jisung

"Ini bukan salah lo sung." minho memegang kedua bahu jisung dan menatap netra hitam milik jisung

"Jisung mau ketemu mama.." lirih jisung

Minho sangat yakin, saat ini adalah titik terendah jisung.

××××

Hyunjin menendang kerikil yang terdapat di taman, sesekali tertawa paksa mengingat nasibnya saat ini.

"Papa udah ninggalin kita berdua, sekarang kenapa mama yang ninggalin kita?" lirih hyunjin

"Percuma juga mama nahan aku untuk kerja jadi pelayan, ujungnya aku juga bakalan kerja ma."

Selanjutnya hyunjin terdiam mengumpulkan tenaga yang mungkin terbuang karena sedari tadi meracau.

"HWANG HYUNJIN BODOH, NGGAK BISA NAHAN MAMA UNTUK MENETAP DIRUMAH!" teriak hyunjin di tengah kesunyian taman

Grep!

"Hwang hyunjin pintar, nggak bodoh." kata seseorang seraya memeluk hyunjin dari belakang

"J-jeongin?" hyunjin membalikan tubuhnya menghadap seseorang yang memeluknya tadi

"Iya ini aku, turut berduka cita ya kak." jeongin menatap hyunjin yang telah kacau

Air mata hyunjin lolos begitu saja, badannya merosot di kursi taman dan wajahnya tampak sangat kacau.

"Tumpahin aja kak, nggak enak kalau ditahan." jeongin duduk disamping hyunjin

"Hiks- kenapa gua jadi cengeng sialan.." lirih hyunjin mengusap air matanya dengan kasar

"Bukan cengeng, kakak emang perlu menangis setelah denger kabar duka yang terjadi sama mama kakak." jeongin mengelus surai hyunjin yang berantakan

Hyunjin memeluk jeongin secara tiba-tiba dan yang dipeluk membalasnya dengan tangisan yang tumpah tiba-tiba.

"Hiks- kakak yang sabar.." kata jeongin di sela tangisannya

"Makasih jeong, makasih." hyunjin menyembunyikan wajahnya di ceruk leher jeongin







"Makasih udah mau menetap di sisi gua waktu sedih jeong, gue nggak nyangka. Bahkan heejin yang predikatnya sebagai pacar gua nggak tau kemana." kata hyunjin dalam hatinya










TBC-!

Gimana drama indosiar nya gan?
Sorry kalo kurang ngefeel.

Musuh + (Minsung) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang