[18]

2.8K 322 3
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar di cerita ini ya!








Tiga hari berlalu, hyunjin hidup seperti tidak mempunyai tujuannya untuk hidup.

Dirumah dia selalu mengurung dirinya di kamar, di sekolah dia selalu menyendiri dan di lingkungan luar dia selalu emosi.

Seperti saat ini, hyunjin tengah mengurung dirinya dikamar dengan menatap langit malam tanpa bintang dan earphone bertengger di telinganya.

"Tuhkan jeong, gua bilang juga apa. Bintang nya udah pindah di mata lo yang indah sih." kekeh hyunjin

"Curiga waktu dipesawat lo ngedance lagu twice, jadinya nggak seimbang pesawatnya." hyunjin tersenyum pahit

Hyunjin terdiam sesaat, mendengarkan lagu twice yang terputar di earphone nya.

Berjudul ‘the best think i ever did’ lagu kesukaan jeongin disaat mencari ketenangan.

Dan lagi-lagi buliran air mata hyunjin turun tanpa izin melintasi pipi pemuda hwang itu.

Hyunjin tertawa miris, mengabaikan jisung yang memanggilnya berkali-kali.

"Setelah kehilangan mama, sekarang lo yang hilang." lirih hyunjin setelah tertawa

Hyunjin mencoba menghubungi nomor jeongin meskipun hasilnya sama.

‘Nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan, silahkan coba lagi nanti.’

"Ngelupain lo? nggak akan kayaknya jeong." lirih hyunjin sebelum alam mimpi menjemputnya




****

Seungmin benar-benar putus asa melihat hyunjin yang terus mengetuk pintu apartemen jeongin.

Pikiran seungmin telah buntu untuk menghentikan hyunjin, langsung dia hubungi semua orang yang ada di grup stray kids.

Setelah menunggu lima menit, semua member stray kids kecuali changbin telah berkumpul.

"Bang, udah bang." chan menarik tubuh hyunjin

"Nggak chan, jeongin keluar deh aku bawa kejutan nih!" seru hyunjin menunjukkan bucket bunga dengan coklat di tangan kirinya

"Bang, jeongin tuh udah pergi!" seru jisung menarik baju hyunjin cukup keras

Hyunjin menunduk dalam, tangannya mengepal sempurna.

"Jeong, kalo nggak keluar nanti kakak diambil orang loh!" teriak hyunjin menggedor pintu rumah jeongin

"Ayolah, ini siang hari jangan membuat keributan!" protes salah satu pemilik apartemen yang merupakan tetangga jeongin

Seungmin, jisung bahkan felix hanya menundukkan kepalanya terisak tanpa suara.

Sedangkan para seme hanya menundukkan kepalanya mengepalkan kedua tangan mereka.

Hyunjin membenturkan kepalanya di pintu apartemen jeongin dengan cukup keras, jisung tambah terisak menyakitkan.



Tuk.. Tuk..


Semua mata tertuju ke seseorang yang baru saja sampai di depan lift, wajah seseorang tersebut memerah seperti habis menangis melihat kelakuan hyunjin membenturkan kepalanya.

Musuh + (Minsung) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang