"Terkadang, semesta selalu punya cara untuk memberi tahumu, bahwa itu jodohmu."
_________Cantik
Itulah yang terlintas di fikiran Al.
******
Pemilihan telah selesai dilaksanakan, sekarang tinggal menghitung hasilnya. Yang mendapat dukungan/suara terbanyak tentu yang akan menjadi ketua osisnya. Mayoritas cewe pasti memilih Al. Dan benar saja Al yang menjadi ketua osis nya karna Al yang mendapatkan suara terbanyak. Wakilnya adalah Lisa.
Oh my god, kenapa harus jadi wakilnya, pasti bentar lagi gue bakal jadi babu.
Mereka kini sudah resmi menjadi ketua dan wakil ketua osis. Ya terpaksa mereka harus akur dulu. Demi nama baiknya masing-masing.
"Al, lisa dan anggota osis lainnya sepulang sekolah ada rapat osis, untuk membicarakan hari kemerdekaan jangat telat ya," ucap pak Bahri pembina osis.
Saat ini mereka sudah kelas 11, ya 11 ipa A kelas Lisa dan Naya, sedangkan sebelahnya kelas 11 ipa B kelas Al, Rey dan Bianca. Beruntung Lisa tidak sekelas lagi dengan Bianca.
Oh ya aku belum ceritakan mereka saat persiapan kenaikan kelas ya? Ok kita akan flashback.
Flashback on..
"Sa ntar pas ukk lo nengok ya, biar gue bisa nanya," pinta Naya memohon.
"Iya Nay, tapi kalo gurunya killer gua gabisa nengok,"
"Yaelah Sa, lo temen gue bukan sih,"
"Iya, iya pokoknya gue usahain,"
"Beneran yaa, makasih Lisa muah," ucap Naya memeluk Lisa.
Ujian kenaikan semester seminggu lagi akan dilaksanakan. Semua siswa-siswi kelas 10 dan 11 tengah bersiap - siap untuk ujian itu. Kecuali kelas 12 mereka sudah diliburkan setelah ujian nasional yang mereka hadapi.
*********
Lisa sedang menatap bulan dari balik jendela kamarnya.
Ia teringat kejadian tadi pagi di sekolah. Dimana Al lagi-lagi menolongnya, yang hampir terpeleset di tangga.
Malam ini ia menuliskan sesuatu di diary hitamnya.
Hari yang telah berlalu..
Namun aku masih terus mengingatmu..
Membayangkan setiap lekuk wajahmu..
Tuhan..
Apa ini cinta?
Tidak sepertinya..
Entahlah..
Aku pun tidak tau perasaan apa ini..
Biar waktu yang menjawab semuanya..- Elisa.
Seminggu kemudian..
Ujian kenaikan kelas telah selesai dilaksanakan. Semua siswa merasa lega telah melakukannya dengan maksimal tapi ada juga yang sedikit menyesal.
"Ah anjir, tadi gua ada yang ngasal lagi, gara - gara lu si Al," ucap Rey sekenanya.
"Lah kok gara-gara gue?"
"Ya gara-gara elu gak nengok-nengok gua panggil gua jadi ngasal kampret,"
"Siapa suruh gak belajar,"
"Gua udah belajar tapi kan lo tau sendiri otak gue Al,"
Al memutar bola matanya malas, ia sangat mengenal Rey, mereka berasal dari Smp yang sama. Temannya itu tidak pernah berubah dari dulu.
Disisi lain, Lisa merasa bersyukur karena ujiannya sangat mudah katanya. Mudah? Iyalah orang pinter mah bebas.
Tiba saatnya pengumuman kenaikan kelas, mayoritas hampir semua murid sma 102 naik ke kelas berikutnya, begitupun yang lulus.
*****
Segini dulu ya..
Jangan lupa tinggalkan jejak!
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA [SELESAI]
Teen FictionSeperti sangkuriang yang jatuh cinta kepada seorang wanita, yang padahal wanita itu adalah ibundanya Seperti putri duyung yang mencintai manusia, meskipun mustahil tuk bersama Dan Seperti bella yang mengagumi sosok pangeran istana, meskipun ia buruk...