27. Senjani Bersama Vino

909 68 7
                                    

Rendi yang memanggilnya. Untuk apalagi pria itu ingin berbicara dengannya. Apa tidak cukup ia memalukan El di depan semua siswa. Dengan tindakan bodoh yang ia lakukan.

"Gue minta maaf, terserah lu mau maafin gue atau gak, yang penting gua udah minta maaf, " tutur Rendi lalu meninggalkan El, tanpa mendengar jawaban El dahulu.

What the hell!?

Minta maaf macam apa itu? Tidak punya sopan santun sama sekali. Walau begitu, El mencoba ikhlas. Memaafkan semua kesalahan Rendi.

Meskipun luka dan rasa malu yang El rasakan masih membekas di hatinya. Tapi, mendengar alasan Rendi melakukan semua itu, ia pun mengikhlaskan rasa sakitnya. Karena di sini, El dan Rendi sama-sama merasakan sakit.

"Vino! "

" Kenapa? "

" Temenin gue ke panti asuhan mau gak? Abis itu ke toko buku cari buku latihan soal, mau yaa, "

Vino memegang dahi El. Memeriksa suhu tubuh gadis itu.

" Normal, "

" Ih ngapain si, " ucap El menepis tangan Vino.

"Tumben banget ngajakin gue duluan, biasanya gue yang maksa-maksa,"

"Oh jadi gak mau nih? Yaudah, "

" Ehh tunggu - tunggu, ya mau lah, kuy, "

Sesampainya di panti asuhan. El langsung menyalami Bu Lani, dan menyapa anak-anak panti.

" Kak El! " seru mereka semua.

Sudah kurang lebih satu bulan mereka tidak bertemu. Karena El memutuskan untuk berhenti mengajar mereka. El juga menolak uang yang di berikan dari Al, dan mengganti rekeningnya.

Tapi, El janji pada Bu Lani, akan menemukan pengajar baru di panti ini. Karena ia tidak bisa mengajar di tengah kesibukannya saat ini.

"Bu, minggu depan saya ujian, mohon doanya ya Bu, supaya lancar, "

" Iya nak El, Ibu pasti doakan, ngomong - ngomong, nak El tau kabar Al? "

" Emm, enggak Bu, saya lose contact, "

" Ibu kangen sekali sama Al, sudah lama gak ketemu, "

" Iya Bu, El juga kangen, "

Banyak yang merindukanmu Al, cepatlah kembali

" Yasudah kita makan bersama dulu ya, "

Bu Lani dan anak-anak panti sudah seperti keluarga bagi El. El sangat menyayangi mereka, pun sebaliknya.

" Tambah nak Vino, "

" Eh iya Bu, sudah cukup, "

" Yaudah Bu, El sama Vino pamit dulu ya, "

" Kok buru-buru? "

" Iya Bu, soalnya mau cari buku buat persiapan ujian nanti, "

" Oh yasudah kalau begitu, semoga sukses ya nak ujiannya, "

" Terimakasih Bu, assalamualaikum, " ucap kami berdua.

" Waalaikumsalam,"

Sesampainya di toko buku, El mencari ke sekeliling sudut rak yang ada di Toko ini, namun yang di inginkannya susah sekali di cari. Saat ketemu, tinggi sekali letaknya.

"Makanya tinggi tuh ke atas bukan ke samping, " ucap Vino yang mengambil buku itu.

" Ini gue udah cukup tinggi kok, "

RASA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang