"Hari kedua masuk sekolah aja udah telat, gimana besok-besok, "" Lah lo sendiri juga telat es batu, "
" Manggil gue apa lo barusan? " tanya Al dingin.
" ES BATU, " teriak Lisa tepat di telinga Al.
" Dasar cewe kurang asupan, "
"Elo tuh cowo kur.., " belum selesai bicara, Al memotongnya.
" Ikut gue, " ucap Al menarik tangan Lisa.
Al membawa Lisa ke belakang sekolah, ya pastinya untuk memanjat dan masuk diam-diam lewat sana.
" Eh lo mau ngapain? " tanya Lisa ketika Al menggeser tangga kayu agar mendekat tepat di belakang kantin untuk menghindari cctv.
" Bawel, cepet naik gue pegangin, "
" Kalo ketauan gimana? " tanya Lisa panik.
" Disini gaada cctv, jadi aman," ucap Al seadanya.
"Yaudah tutup mata lo! "
" Lah ngapain, "
" Emangnya lo mau liat, gak mau kan makanya tutup gc!"Al masih tidak mengerti mengapa Lisa menyuruhnya menutup mata.
"Dasar es batu gak peka, "
"Cepetan udah nyampe belom, "
" Ini gue gimana turunnya Al, " teriak Lisa.
"Lompat!"
Temboknya lumayan tinggi, tapi daripada Lisa ketauan guru sedang memanjat, lebih baik ia melompat toh kakinya masih kuat.
Bughhh,,
Sedikit nyeri tapi gak sakit.
Al dengan cepat sampai di sebelah Lisa dan mereka keluar dari kantin lalu segera ke lapangan.
Pelajaran olahraga sedang berlangsung saat itu, untungnya mereka sudah ganti pakaian olahraga. Mereka cepat - cepat ke lapangan, Al yakin mereka berdua akan mendapatkan hukuman.
"Al dan kamu anak baru, darimana saja jam segini baru sampai? "
" Lisa pak namanya, " ucap beberapa anak yang sedang memperhatikan mereka.
" Maaf pak dijalan tadi ada seorang nenek nyasar dan tidak hafal jalan pulang kerumahnya jadi saya antar dengan alamat yang dia berikan, " ucap Al jujur.
" Kamu siapa tadi namanya.., " ucap Pak Mail guru olahraga kelas 10, sambil mengingat-ngingat.
"Lisa pak," jawab Lisa.
"Iya Lisa, kamu kenapa terlambat? "
" Sa.. Saya tadi kesiangan Pak, "
" Kalian berdua bapak hukum, putari lapangan 10 kali setelah itu baru ikut pelajaran bapak," perintah Pak Mail tegas.
Mimpi apa Lisa semalam, sudah lompat dari tembok tinggi ditambah memutari lapangan 10 kali putaran setelah itu ikut pelajaran olahraga juga. Hari yang sangat sial bagi seorang Lisa.
Teriknya matahari ketika mulai naik membuat keringat bercucuran di seluruh tubuh Al dan Lisa.
"Al berapa kali lagi? " tanya Lisa ngos-ngosan.
" 3," jawab Al.
Lisa sudah tidak sanggup lagi berlari, lapangan sma 102 sangatlah luas. Dia tidak pernah berlari sebanyak ini, sinar matahari yang menyengat membuat Kepalanya sangat pusing, bahkan penglihatan nya mulai kabur.

KAMU SEDANG MEMBACA
RASA [SELESAI]
Novela JuvenilSeperti sangkuriang yang jatuh cinta kepada seorang wanita, yang padahal wanita itu adalah ibundanya Seperti putri duyung yang mencintai manusia, meskipun mustahil tuk bersama Dan Seperti bella yang mengagumi sosok pangeran istana, meskipun ia buruk...