22. Peluang Besar

1K 61 4
                                    

"Di langit yang kau tatap sekarang , ada rindu yang ku titipkan. "

-El

Sembari menikmati kopi di sore hari, memandang langit yang mendung, tanda hujan akan turun. El kembali membuka memorinya bersama Al, ia ingat bagaimana dulu Al menolongnya dari preman jalanan saat hujan, saat Al menunjukkan dimensi lain padanya, dan saat Al membawa nya keruang khayalan lalu memberikan nama bulan purnama untuk El, semua itu akan abadi dalam memori ingatan nya.

"Gimana kabar lo sekarang Al?" Batin El.

"El lo suka kopi juga ternyata?" tanya Vino tiba-tiba karna melihat El sangat menikmati kopi itu.

"Eh iya nih gue jadi suka,"

"Iyalah lo harus suka,"
"Kadang hidup itu harus lengkap El, ada manis harus ada pait juga, biar sempurna," ucap Vino dengan bijaknya.

"Tapi, di kopi ini gue dominan ngerasain paitnya Vin, manisnya gak terlalu,"

"Ya namanya juga kopi El, manisnya cuman sesaat doang tapi paitnya kerasa banget,"

"Sama kan Vin kaya hidup? kesenangan yang kita dapat cuman sesaat, kaya angin, cuman sekadar lewat, setelah itu cobaan dateng lagi, lagi dan lagi. "

" Emmm," Vino diam ia tak tau harus menjawab apa. Yang El rasakan mungkin sudah terlalu pelik hingga ia tak mengerti bagaimana caranya mengurangi beban El.

"Kok lu diem?"

"Gue bingung mau jawab apa,"

"Yeh dasar,"

"Yaudah yuk El balik, udah mau hujan,"

"Tunggu hujan aja Vin,"

"Lah lama dong kita gak balik - balik nanti,"

"Maksudnya tunggu hujan, abis itu kita pulang,"

"Nerobos hujan gitu?"

"Iya,"

"Tapi ntar lu sa.., "

" Plissss," ucap El memotong pembicaraan Vino sembari memohon kepadanya.

"Yaudah iya," Jawab Vino terpaksa.

Hujan kali ini benar-benar membuat El merindukan sosok Al.

Dalam hujan
Aku mengenalmu
Dalam hujan
Kini aku merindukanmu
Hujan..
Jika boleh kupinta
Titipkan rindu ini kepadanya
Meski di bumi yang berbeda
Setidaknya kita masih melihat langit yang sama.

******

Sebulan, dua bulan bahkan kini sudah memasuki bulan keenam, pas setengah tahun, Al pergi dari kehidupan El. Hingga kini tak ada tanda-tanda Al akan menemuinya atau sekadar mengabarinya.

Apa ini akhir cerita mereka? Selama kurang lebih 2 tahun bersama Al, selama itu juga El menyimpan rasa yang tak tau apa artinya. Dan kini, El tau perasaan apa ini, perasaan khawatir, cemas dan rasa rindu yang kini tak tau akan berakhir atau tidak, atau mungkin rindu ini akan abadi, tanpa bisa di obati.

El tau, ini rasa cintanya kepada Al, rasa ingin selalu bersama Al.

Sekarang, di mana sosok Al yang sudah membuat rasa ini tumbuh? Mengapa saat rasa ini sudah jelas terlihat, Sosok itu justru menghilang tanpa jejaknya.

Kini, Vino yang menemani hari-hari El selama enam bulan terakhir, ia selalu menghiburnya, membuatnya lupa akan seorang Al Bagaskara.

Meski nama Al belum sepenuhnya terhapus, namun tetap saja ketidak adanya pria itu membuat nama yang sudah Terukir, perlahan terhapus oleh waktu.

Meskipun begitu, harapan untuk bisa bertemu kembali dengan Al masih sangat besar. El sangat yakin ia masih bisa bertemu dengan pria itu.

*******

Senin pagi, di mading sekolah, salah satu media perfilman Indonesia, open casting untuk pemeran wanita yang memiliki bakat acting bisa mencoba dirinya dalam peluncuran film bergenre romance yang akan tayang di bioskop Indonesia.

Awalnya El tak tertarik melihat itu, namun ketika melihat syuting film itu akan dilakukan di dua tempat yaitu Bandung dan Sanfransisco, tentu saja El berniat mengikutinya.

"Nih, gimana?" ucap El sembari memberikan poster  yang baru saja ia lihat di mading kepada Vino.

"Casting? Lo mau ikut?"

"Iya, liat deh kalo gue berhasil lolos, nanti film nya bakal syuting di dua tempat, bandung sama Sanfransisco, "

Yang mana Sanfransisco adalah salah satu kota yang berada di Amerika Serikat.

" Lo yakin El? Bakal ikut casting ini?"

"Iyalah kenapa gak?"

"Bentar lagi kan kita ujian dan itu pasti bakal ngeganggu pelajaran lo,"

"Iyasi, cuman kapan lagi Vin peluang gue buat ke Sanfransisco nemuin Al,"

"Jadi niat lo ke amrik cuma buat ketemu Al?"

"Iya, " Jawab El lesu, karna melihat Vino seperti tidak mendukungnya.

" Emangnya lo tau, Al ada di kota mana?

"Gue gak tau pasti, cuman Al pernah bilang dia pindah ke Amerika Serikat."

" Yaudah gue bantu,"

"Serius lo Vin?"

"Iya, lo kan temen gue, eh sahabat gue kan sekarang? " ucap Vino lalu mengangkat tangannya mengajak El tossan ala sahabat.

"Yoi dong, " Jawab El membalas tossan Vino.

"Yang penting lo bahagia El," batin Vino.

El lalu menghubungi nomor admin yang tertera di pengumuman itu, ia mendaftarkan dirinya dan adminnya pun memberikan informasi - informasi mengenai audisi itu.

Persyaratan untuk mengikuti casting itu semua sudah terpenuhi, Rambut panjang, tinggi kira-kira 160 cm, bisa acting, kulit putih, dan status single.

Audisinya berlangsung di gedung perfilman, Jakarta barat. Hari minggu pukul 17:00 pm.

Untungnya ada di hari libur, jadi El tidak perlu terlalu cape untuk mengikuti acara itu.

Wahhh El otewe amrik

Eh blom deng wkwk...

Terus baca ya

Jangan baca doang, tapi tinggalkan jejak, jangan kaya Al):

RASA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang