Hari minggu pagi yang cerah, dimana kebanyakan murid seperti Lisa sedang nyenyak dalam tidurnya. Tidak untuk Lisa dan anggota osis yang akan mempersiapkan Lomba.
"Non Lisa ada temannya di bawah," teriak Bi Suti.
"Iya Bi bilang suruh tunggu Lisa mandi dulu,"
Tiba-tiba ada notification dari handphone Lisa.
Al Bagaskara add you as friend
Sebuah pesan.
Al Bagaskara : Woy gc!
Elisa senjani : Sabar, gue mandi dulu.
......
Tidak ada balasan lagi setelah itu.
Jangan tanya mengapa Al bisa tau line Lisa, mereka kan anggota osis tidak mungkin tidak punya grup osis.
Setelah selesai mandi, Lisa turun dan ternyata bukan hanya Al yang menjemput nya tapi ada Vino dan juga... Bianca.
"Lama banget sih lo, liat ini udh jam berapa!" oceh Bianca.
Lisa diam saja, malas mendengar omelan nenek lampir. Wkwk
"Kok kalian cuma bertiga?"
"Iya Sa, osis yang lain gabisa ikut," Jawab Vino.
"Ooh,"
Mereka berempat pergi mencari barang-barang yang di perlukan, menggunakan mobil Al.
Lisa duduk di kursi belakang dengan Vino, sedangkan Al yang mengemudi dan disamping nya Bianca.
Setelah selesai mencari dan membelinya, mereka pergi ke sekolah untuk menata semua persiapannya dibantu dengan osis yang baru pada datang.
"Eh sa, lu kan lagi ga ngapa-ngapain mending ambil tangga di gudang buat masang tali," suruh Bianca.
Lisa hanya mengangguk mengiyakan, ia tidak ingin ribut dengan nenek lampir hanya karena menolak.
Setelah di gudang, tangga yang dicarinya ada dibalik kardus-kardus besar yang tidak tau isinya apa.
Lisa mendorong satu persatu kardus tersebut, ia tidak melihat ada kardus yang hampir saja menimpanya.
Brughhh,,
"Arghh," ucap seorang pria.
"Al, ngapain lo di sini,"
Al lagi, Al lagi, kali ini Al merelakan tubuhnya untuk menolong gadis yang baru ia kenal di sma.
Pertanyaan nya apakah Al mencintai Elisa? Atau mungkin sebaliknya?
Kalau mau tau jawabannya, ikuti terus cerita ini sampai endingnya.
Balik ke topik..
"Yang ada gua yang nanya lo, lo ngapain sih di sini cari bahaya El,"
"Gu.. Gue tadi mau ngambil tangga,"
"Ya lo kan bisa minta tolong gue atau osis yang lain biar gak sendiri,"
"Gue gak kepikiran, sorry,"
"Leher lo merah kayaknya," lanjut El hendak melihat leher Al."Merah nih gara-gara lo,"
"Loh kok gara-gara gue?"
"Ya gara-gara nolongin elo!"
"Lagian siapa juga yang minta ditolongin,"
"Udah ditolong bukannya terimakasih,"
"Ya... Ya maksud gue lo jangan nyalahin gue juga lah,"
"Emang elo kan yang salah,"
"Ishhhhhh, Al nyebelin," teriak El sembari memukul lengan Al.
"Aww sakit El,"
"Lebay lo, udah sini ikut gue,"
"Kemana?"
"Bawel,"
Kali ini Al yang menuruti perintah El, biasanya kan El yang selalu menuruti Al.
Uks.
"Diem situ," perintah El pada Al.
"Cepet GPL!"
"Bawel,"
Setelah dari uks El mengambil kompres dan alkohol untuk mengobati leher Al.
"Awww, sakit woy pelan-pelan,"
"Iya, iya ini juga pelan,"
Selang beberapa detik mereka beradu tatap.
"Ekhmmm,"
"Eh Vino, udah selesai tugas lo?" jawab El canggung karena merasa tidak enak.
"udah, lo mau pulang bareng gue gak Sa?"
"Tugas gue kan belum selesai Vin,"
"El biar pulang bareng gue," ucap Al tiba-tiba.
"Al," teriak seorang perempuan suaranya hampir mirip seperti nek lampir.
Maaf ya belum ada konfliknya di part selanjutnya bakalan ada konflik gengs jadi baca terus ya❣️
Jangan lupa tinggalkan jejak!
![](https://img.wattpad.com/cover/187577545-288-k581857.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA [SELESAI]
Ficção AdolescenteSeperti sangkuriang yang jatuh cinta kepada seorang wanita, yang padahal wanita itu adalah ibundanya Seperti putri duyung yang mencintai manusia, meskipun mustahil tuk bersama Dan Seperti bella yang mengagumi sosok pangeran istana, meskipun ia buruk...