17. Mantan

1K 61 0
                                    

"Mantan, manusia paling menyebalkan, karena bikin jantung dag dig dug tak karuan,"            
_______

Hari ini, El sudah kembali ke sekolah, sudah 3 hari ia tidak masuk. Namun El terkejut, ketika ia melihat pria yang dulu pernah berhubungan dengannya, menghampiri mejanya.

"Hay," sapa cowo itu.

"Ren.. Rendi?" tanya El dengan takjub.

"Iya,"

"Lo kok bisa di sini?"

"Gue sekolah di sini,"

"Kenapa pindah?"

"Mau ketemu lo,"

Blush, pipi El sekarang mungkin sudah seperti kepiting rebus.

El dan Rendi pernah berpacaran saat ia masih smp, waktu itu El Iya-iya saja ketika Rendi mengajaknya pacaran, karena menurut El, Rendi sosok yang baik, ia juga selalu menemani El saat orangtuanya sangat sibuk waktu itu.

Mereka putus karena El pindah ke Jakarta, sebenarnya El tidak tega memustuskannya, namun bagaimana lagi? Ia tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh, lagi pula di Jakarta, El pasti bisa melupakannya, pikirnya saat itu. Kini, di hati mereka mungkin masih menyimpan perasaan yang sama seperti dulu di smp, mungkin.

"Lo makin cantik,"

"Hah? I.. Iya lo juga,"

"Loh kok gua cantik?"

"Maksud gue ganteng,"

"Kantin yuk?"

"Hah?"

"Kebiasaan lo belum berubah ya, kalo ditanya pasti bilang 'hah',"

"Hehehehe," ucap El menunjukkan gigi putihnya, ia terlihat sangat manis.

"Yaudah ayo," ucap Rendi kemudian menuntun tangan El.

El sangat terkejut ketika Rendi menggenggam tangannya,

Ketika sampai di kantin, pandangan El bertemu dengan mata Al, tapi itu hanya sekilas, karena El langsung memalingkan wajahnya.

"Al,  kayaknya cowo baru itu kenal sama Lisa, mereka sampe berduaan gitu," ucap Rey yang memperhatikan El dan Rendi.

"Terus?"

"Lo gak jealous?"

"gak," jawab Al dengan seribu pertanyaan di benaknya.

sebenarnya ada hubungan apa El dengan cowo baru itu?

Di meja lain, Rendi dan El terlihat sangat canggung, wajar saja, mantan.

  "El,"

"Hm?"

"Lo masih inget gue kan?"

"Hah? Ya masih lah, kenapa emang?"

"Lo mau gak kita balikan?"

El yang baru saja meminum pesanannya, langsung tersedak ketika Rendi mengajaknya balikan.

"Gu.. Gue..," ucap El berfikir.

"Lo gausah Jawab sekarang gapapa kok, gue bisa tunggu,"

"I.. Iya yaudah,"

Dari meja sebelah, terdengar cibiran-cibiran yang membuat telinganya panas.

Udah godain ketua osis, sekarang mau godain anak baru juga, cantik-cantik tapi murahan, basi!

RASA [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang