2

2.5K 234 1
                                    

"Yak! apa kau tidak akan bangun? kau sudah tidur dirumahku seharian."

"Aku mengantuk dan jangan menggangguku."

"Apa kau tidak ada jadwal sampai bisa tidur dirumahku seharian seperti ini?"

"Ck, aku istirahat satu hari. Tadi aku sudah bilang ke Hyungku kalau aku pulang ke rumah orang tuaku."Jungkook yang kesal karena beberapa pertanyaan Tzuyu langsung saja duduk. "Baiklah, aku akan pergi sekarang." Belum juga ia sampai ke pintu, tangannya sudah ditahan oleh Tzuyu.

"Setidaknya makan dulu. Kau tidur selama seharian aku yakin kau pasti lapar. Tapi jangan salah artikan kebaikanku ini, aku memasak untukmu karena kemanusiaan. Bukan karena aku memaafkanmu."

"Baiklah, aku akan membawanya saja ke apartemen kami. Aku yakin hyungku juga belum makan."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Hyung, aku pulang."Teriak Jungkook dari pintu sambil menjinjing makanan dari Tzuyu tadi.

"Kau darimana?"Tanya Namjoon.

"Aku menenangkan diri sejenak. Aku membawa makanan untuk kalian."

"Makanan makanan."Taehyung langsung berlari dan membawa jinjingan yang berada ditangan Jungkook lalu pergi ke meja makan. Dan membuat semuanya mengikutinya.

"Bukankah ini masakan rumah?"Tanya Jin.

"Aku kan tadi bilang, aku ke rumah orang tuaku."

"Aku rasa ini bukan dari rumah orang tuamu, Tzuyu?"Jimin terbelalak ketika melihat wadah makanan itu bertuliskan nama Tzuyu. "Ohh kau berkencan ya?"Goda Jimin.

"Ti-tidak, aku mengaku aku tadi bohong. Sebenarnya aku ke rumah Tzuyu, kebetulan dia ada disebelah. Aku tidur disana seharian. Kau tau? dia benar-benar membenci kata idol."

"Lalu kenapa kau bisa tidur disana?"Tanya Hoseok.

"Lebih baik bertanya nya nanti saja. Lihat Taehyung hyung, dia terus saja makan. Dan kita akan kehabisan."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Malam ini Tzuyu benar-benar malas berada dirumahnya. Setelah Jungkook tidur diapartemennya itu, bahkan ia ingin membuang sofa yang tadi ditidurinya. Bahkan sekarang ia tidak mood untuk bekerja. Ia menyetir mobilnya menuju pusat perbelanjaan. Mungkin dengan ini dia bisa menenangkan dirinya. Ia belanja untuk keperluan dirinya.

"Bantu aku, kumohon."Kata Jungkook sesaat saat ia mau membayar belanjaannya. Meski Jungkook melakukan penyamaran dengan masker, topi dan jaket, Tzuyu masih bisa mengenalinya. Si menyebalkan yang terus mengganggunya. "Kumohon bantu aku, aku tidak ingin ada yang mengikutiku."Lanjutnya.

Tzuyu langsung menariknya ke bawah meja kasir. Ia sekarang menolongnya, lagi? Ini sudah yang ketiga kalinya pria ini meminta bantuan padanya.

"Bisakah kau berhenti mengganggu ku?"

"Aku kesini karena aku belanja untuk keperluan diapartemen, ada apa? apa kau mengira aku mengikutimu lagi?"Jungkook terus saja bicara.

"Diamlah kau, atau kau akan ketahuan."Kata Tzuyu. Jungkook terus memperhatikan Tzuyu yang memeriksa keadaan.

'Kalo dilihat-lihat dia manis juga, tapi sayang dia bahkan bukan idol. Jangankan jadi idol, dia saja benci dengan kata itu'Batin Jungkook.

"Apa kau tidak akan keluar dari situ? sepertinya tak ada yang mengikutimu. Apa kau berbohong lagi padaku?"Tzuyu kali ini benar-benar kesal.

"Aku tidak bohong, tadi ada penggemarku yang mengejarku."

"Sudahlah, aku akan pulang dan kau, jangan mengikutiku lagi ok."Tzuyu langsung pergi dengan membawa belanjaannya.

"Dia adalah satu-satunya Haters yang ku sukai."Gumam Jungkook sambil tersenyum lalu melanjutkan aktivitas belanjanya.

Tzuyu yang sudah sampai dimobilnya. Ia tak langsung pulang, melainkan diam dulu di parkiran. Ia ingin membuang pikiran pikirannya tentang Jungkook.

"Jangan pikirkan dia lagi Tzuyu. Kau harus terus membencinya seperti kau membenci dunia idol. Baiklah, kau harus pulang sekarang."Gumam Tzuyu pada dirinya. Beruntung karena kali ini tak ada lagi penyusup dimobilnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi ini rasanya berat sekali untuk pergi dari kasunya. Bukan Tzuyu namanya kalau tidak bisa melawan dirinya sendiri. Ia langsung memaksakan dirinya untuk bangun dari tempat ternyamannya itu. Soal pekerjaannya? kini ia menganggur karena kemarin bolos.

"Andai saja aku tidak pergi dari rumah."Gumamnya sendiri.

*Ting tong
Siapa lagi kalau bukan Chaeyoung. Ia adalah satu-satunya sahabatnya yang selalu datang ke apartemennya itu, apalagi sekarang ia tau kalau apartemen BTS berdekatan dengan apartemen Tzuyu sehingga Chaeyoung selalu datang ke apartemennya. Tzuyu langsung membukakan pintunya dengan keadaan masih menggunakan celemek.

"Tzuyu."Chaeyoung langsung memeluk Tzuyu.

"Kau kesini untuk menemui aku atau menemui pria idamanmu itu?"

"Keduanya. Bahkan aku membawakan hadiah."

"Untukku?"

"Bukan, ini untuk oppa ku."Baru juga mereka duduk dikursi meja makan, ada lagi yang menekan belnya.

"Pasti Dahyun atau Jeongyeon. Kau tunggu disini."Tzuyu langsung menuju pintu apartemennya itu. Dan langsung memeluk orang yang bertamu kerumahnya itu tanpa melihat siapa orangnya.

"Kau mulai menyukaiku kan?"Tanya orang itu dan membuat Tzuyu langsung melepas pelukannya, ia begitu mengenal suara itu. Jungkook.

"Kau?"Matanya langsung terbelalak. Perasaannya tercampur antara marah dan juga malu. Jungkook memanfaatkan kondisi Tzuyu sekarang dan langsung saja masuk ke apartemennya. "Yak kau, setidaknya sopan sedikit."Tzuyu mengikuti Jungkook yang pergi kedapurnya untuk mengembalikan wadah makanan kemarin.

"Oppa?"Chaeyoung langsung senang ketika melihat idolanya berjalan dihadapannya. "Apa aku mimpi? apa ini nyata? apa ini?"Chaeyoung benar-benar salah tingkah sekarang.

"Bisa tidak kau bereaksi biasa saja? dan kau, kedua kalinya kau masuk kerumahku dengan seenaknya."Omel Tzuyu.

"Diamlah kau."Chaeyoung dan Jungkook kompak mengatakan hal itu sebelum Tzuyu mengoceh.

"Kau penggemarku?"Tanya Jungkook pada Chaeyoung.

"I-iya, aku penggemar grup kalian. Aku membawa hadiah untuk kalian."

"Jinjja? oh kamsahamnida."Kata Jungkook sambil mengambil hadiah itu. "Aku harus kembali, terimakasih hadiahnya. Kau siapa?"Lanjutnya.

"Aku Chaeyoung."Kata Chaeyoung dengan mimik muka bahagia.

"Ohh Chaeyoung. Baiklah aku pulang."Jungkook kini meninggalkan mereka berdua untuk kembali ke apartemennya.

"Oppa, kau tampan sekali."

"Apa kau kesini hanya untuk itu?"

"Lalu? apatemenmu kan berdekatan, jadi aku punya alasan untuk kesini. Oh iya, aku tadi mendengar kalau Jungkook oppa sudah dua kali kesini. Apa kau mulai tertarik lagi pada idol?"

"Jangan pernah berpikir seperti itu. Aku sudah sangat membenci dunia itu. Aku tidak akan pernah mau menyukainya."

"Aku tau trauma mu itu masih sangat melekat padamu, tapi cobalah untuk melawannya. Kau kan selalu melawan dirimu sendiri, apa kau tidak bisa melawan rasa trauma mu juga?"

"Tidak, aku tidak mau melawannya."

"Yasudah aku pulang dulu, tugasku sudah selesai. Dah Tzuyu."

Lagi-lagi karena idola itu. Entah sampai kapan Tzuyu harus menghadapi tingkah sahabatnya itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

[Book#1] Hate Manager ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang