"Jungkook, aku tidak akan pulang ke dorm. Aku ingin pulang kerumahku."Kataku saat menuruni anak tangga bersama Jungkook.
"Sendirian?"
"Berdua. Bersama bayanganku."Kesalku.
"Aku ikut."
"Tidak boleh. Kau harus pulang ke dorm dan istirahat. Jangan membantah." Omelku agar Jungkook mau mendengarkanku. "Kau harus mendengarkanku kali ini."Lanjutku.
"Tzuyu, aku ingin ikut."Rengeknya. Entah sejak kapan dia menjadi manja seperti ini.
"Kau kan besok harus syuting. Lalu hari ini kau terus berlatih sampai sore. Kau harus istirahat."Omelku.
"Tzuyu."Dia menatapku dengan tatapan memohon. Ah dia benar-benar tau kalau aku tidak bisa menolaknya jika seperti ini. "Aku akan baik-baik saja."
"Yasudah, kau boleh ikut. Tapi, kau tidur saja dirumahku. Aku harus mencari barang-barangku."
"Tidak. Aku akan membantumu." Aish, dia benar-benar keras kepala. Aku mengirimkan pesan kepada Juhyuk oppa agar dia tidak mengkhawatirkan Jungkook.
Juhyuk Oppa
Jungkook ada bersamaku. Kau tidak perlu mencarinya
Baiklah, aku juga sudah didorm. Bilang padanya maaf karena aku meninggalkannya
Dia juga tidak akan pulang, dia ikut bersamaku.
Setelah memastikan Juhyuk oppa tidak mencari Jungkook, aku dan Jungkook langsung mencari taksi untuk pergi kerumahku. Sebenarnya jarak agensi dengan rumahku tidak terlalu jauh. Tapi karena aku membawa Jungkook, aku harus tetap memastikannya aman dari paparazzi yang selalu ada disetiap penjuru dimana pun Jungkook berada.
Setelah sampai dirumahku, aku bisa melihat ekspresi takjub dari Jungkook karena rumahku memang besar. Disana aku langsung disambut oleh satpam penjaga rumahku. Sebenarnya dirumahku tidak ada pembantu, tapi tenang saja, rumahku selalu bersih dan rapi karena terkadang bibiku datang kesini.
Kami langsung menuju kamarku yang berada dilantai atas.
"Aku tidak percaya kalau rumahmu sebesar ini. Lalu kenapa kau memilih tinggal diapartemen?"
"Aku hanya malas saja disini. Lagipula disini jarang ada orang." Dia hanya ber 'oh' ria mendengar jawabanku. "Ini kamarku." Lanjutku sambil membuka pintu kamarku.
"Wahh." Dia ternyata benar-benar takjub dengan keadaan kamarku. Ya, kamarku memang sangat rapi karena aku jarang pulang kerumah. Dengan cat warna pastel dan beberapa foto yang tergantung didinding kamarku. Terdapat juga kasur ukuran king size dan kasur khusus disebelah jendela. Ya, aku sangat suka tidur dengan melihat bintang. Ah, ingatanku sekarang mulai kembali satu persatu.
"Kau meninggalkan kamarmu demi sebuah apartemen? bahkan ini tak sebesar kamar yang ada diapartemen yang kau tempati." Katanya sambil melihat-lihat isi kamarku. "Tunggu, apa ini lukisanmu? Ini benar-benar aku. Wah, kau benar-benar penggemar setiaku. Eh tidak tidak kau pacarku."Lanjutnya dengan cengiran khasnya.
"Yang terpenting dari kamar ini adalah, aku punya kamar rahasia. Tapi aku lupa cara membuka pintunya." Kataku sambil meraba-raba setiap inci dinding kosong yang berada di seberang tempat tidurku. "Wahh." Aku terkejut saat tembok itu mulai terbuka. Ya, sudah sangat lama aku tidak membuka ruangan rahasia ini. Jadi wajar kalau aku sedikit terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book#1] Hate Manager ✔
Fanfiction"Jika kau benci padaku, aku akan membuat kebencianmu menjadi berbalik. Akan kubuat kau berubah menjadi fangirl."~Jungkook. "Kau membuatku menjadi seorang fangirl yang terus menerus tergila-gila padamu."~Tzuyu. start: 05 june 2019 #7 Tzukook (6-7-201...