6

2.1K 194 6
                                    

***

"Oke. Kau kan manager baru mereka, jadi kau harus mencatat jadwal mereka ini."Kenapa ayahku benar-benar menyulitkanku? sepertinya aku harus melakukan tes DNA untuk membuktikan aku anaknya atau bukan.

Aku mulai menulis sekarang. Ya, kemampuan menulis cepatku hilang karena kecelakaan itu. Jadi aku sedikit kesulitan untuk mencatat semuanya. "Bisa pelankan sedikit? aku kesulitan mengejar yang kau katakan tadi."

"Kau kesulitan?" Tanya Taehyung yang kebetulan duduk disebelahku. Aku hanya mengangguk saja. Dan dia? oh kemampuan menghapalnya sangat luar biasa. Ia ingat semua yang ayahku katakan tadi.

"Kalau begitu, aku permisi. Aku masih ada urusan yang lain."

Kini tinggal aku dan mereka diruangan ini. Sampai Namjoon mengajak kami pulang.

"Kau kan manager baru. Kita harus merayakannya. Kajja, kita ke apartemen."

"Ide bagus."Jawab seorang pria yang berkulut putih. Sangat putih. Aku belum mengingat namanya. Tapi aku yakin dia adalah kulkas karena tatapannya benar-benar dingin.

"Tzuyu, maaf kalau aku tidak bisa mengajakmu makan diluar."

"Ah, tidak apa-apa. Dengan kalian ingat padaku juga aku sudah berterimakasih."

Kami sekarang pulang. Ya, karena aku managernya, aku yang menyetir. Mereka pria dan malah membiarkanku menyetir? pria macam apa mereka. Padahal penggemar mereka menyukai mereka karena sikap manis mereka. Tapi yang kurasakan sekarang. Berbanding terbalik. Berarti aku sudah benar membenci para idol-idol itu. Mereka sangat suka cari muka untuk mendapat kepopuleran.

Sekarang kita sudah sampai diapartemen mereka. Mereka langsung mempersilahkan aku masuk. Pria tinggi yang kemarin memegang panci warna pink, sekarang langsung menuju dapur. Aku semakin yakin kalau dia juru masak disini.

"Biar aku saja. Aku pandai memasak."Aku menawarkan diri untuk membantunya. Tapi dia menolaknya dengan alasan karena aku tamu mereka jangan aku tidak dibiarkan untuk memaska. Alasan yang logis.

"Tzuyu kau duduk saja. Aku akan menyiapkan makanannya." Senyumnya ah membuatku meleleh. Mungkin seharusnya yang punya banyak penggemar itu dia. Dia sangat manis meski dibelakang kamera. Tunggu, kenapa aku membandingkan mereka?

Sekarang kami sudah duduk melingkar diruang tengah. Tentunya dengan beberapa makanan dan juga minuman ditengahnya. Baru mencium baunya saja aku sudah merasa kenyang.

"Nikmati makanannya."

"Aku sudah kenyang."

"Kalau begitu kenapa kita tidak mengenalkan diri kita? aku yakin Tzuyu sedang sulit menghafal nama kita."Kata Jungkook antusias.

"Baiklah, aku Namjoon, aku adalah leadernya. Kau bisa meminta bantuanku kapanpun."

"Kalau aku Jimin. Kau pasti bisa membedakanku. Aku yang paling imut diantara mereka."

"Aku Taehyung. Aku yang paing tampan."Sungguh aku malah ingin muntah mendengarnya. Meski dia memang tampan tapi tingkat ke PD an nya melebihi batas.

"Aku Yoongi." Ah, tebakanku benar. Dia kulkas.

"Aku Hoseok. Tapi banyak yang memanggilku J-Hope. kau bisa memanggilku Hoseok saja."

"Aku yakin kau pasti sangat mudah mengenalku karena kau selalu melihatku didapur. Aku Seokjin tapi kau bisa panggil aku Jin."

"Aku Jung-"

"Aku sudah tau." Aku menatapnya tajam saat dia akan memperkenalkan dirinya. Aku bahkan lebih mudah mengenalnya sebagai Penyusup Apartemenku.

[Book#1] Hate Manager ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang