16

1.5K 145 2
                                    

Jungkook POV
aku bingung harus bereaksi seperti apa saat Tzuyu menyatakan perasaannya juga. Untuk itu, aku memilih menangis saja karena aku terlalu bahagia. Oh iya, aku lupa. Ini ditaman, bisa saja ada wartawan atau penggemar yang melihat aku dan Tzuyu disini. Aku langsung saja menarik Tzuyu dari sana. Aku tidak ingin keselamatannya terganggu karena sasaeng fans yang pasti akan mengancamnya.

"Kita harus merahasiakannya." Aku terkejut saat dia mengatakan hal itu.

"Tidak mau."

"Yak! apa kau ingin membuatku dipecat sebagai manager?" Baru saja tadi dia memanggilku oppa dan sekarang dia membentakku? sikapnya benar-benar sulit ditebak.

"Apa kalian akan terus bertengkar? kita mencari kalian daritadi. Dan kenapa kalian berdua seperti habis menangis. Apa kalian menangis berjamaah?" Tanya Namjoon hyung saat berpapasan denganku dan Tzuyu.

"Kita harus ke acara talk show kan?"Mereka semua sekarang menuju mobil. Ah, aku melupakan HaMin.

"Tenang saja, HaMin sudah dimobil, dia sudah tidur."Kata Jimin hyung.

Aku pun langsung mengikuti mereka masuk ke mobil. Untung saja lokasinya berdekatan. Oh ya, aku Tzuyu dan HaMin dimobil terpisah karena mobil satunya tidak muat. Meski dekat, tetap saja memakan waktu agak lama karena jalan yang biasanya dilewati sedang dalam perbaikan.

Aku menyenderkan kepalaku ke pundak Tzuyu dan memegang tangannya. Rasanya sangat hangat dan membuatku sangat mengantuk. Mungkin tenagaku terkuras karena tadi aku menangis.

Tzuyu POV
Ah, apa keputusanku benar? aku memang bahagia tapi, bagaimana dengan hati lainnya yang pasti akan tersakiti? Taehyung oppa. Ya, pasti dia akan sakit hati jika mengetahui tentang aku dan Jungkook. Aish, kenapa aku harus terjebak seperti ini?

Ternyata kita sudah sampai di tempat acara talk show nya akan dilaksanakan. Memang tema acaranya outdoor, Jadi kita akan melakukan syutingnya di rooftop. Aku melirik Jungkook yang masih tertidur. Sepertinya dia sangat lelah, aku tidak tega membangungkannya. Ah, tapi dia harus profesional sebagai seorang idol.

"Oppa, kita sudah sampai." Dia langsung bangun saat aku membangunkannya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Ah, dia sepertinya benar-benar lelah.

Mereka semua melakukan briefing terlebih dahulu. Cuaca hari ini benar-benar dingin. Ah, mungkin karena ini diluar ruangan. Untung saja aku sudah membawa mantel untuk mereka. Ya, mereka selalu membawa banyak pakaian tetapi tidak ingat pada mantel mereka.

Aku membagikan mantel itu kepada mereka. Setelah membagikannya, aku keluar area syuting lagi. Cuaca ini benar-benar sangat menusuk. Aku malah lupa kalau aku tidak membelikan HaMin mantel waktu itu. Aku memutuskan untuk memakaikan mantelku saja padanya. Dia sudah tidur dengan nyenyak.

Tiba-tiba aku merasa ada yang menyelimutiku dengan mantel. "Pakai saja mantelku, kau akan kedinginan." Ya, dia Jungkook.

Aku langsung melepas mantel itu dan memberikannya lagi pada Jungkook. "Kau yang harus memakainya. Kau akan sakit jika kedinginan. Jadwalmu sangat padat."

"Tidak mau."

"Tuan Jeon Jungkook. Kali ini saja, dengar ucapanku. Kau pakai mantelmu dan syuting sekarang."

"Aku tidak mau nona Chou Tzuyu."

Aku mendengus kesal karena sikapnya ini. Ya, dia paling anti mendengarkan orang lain. Aku langsung saja memakaikan mantel itu padanya. Aku tak peduli jika dia tidak mau mendengarku.

"Aku sudah bilang, kau yang harus memakainya."Benar saja, dia membuka mantel itu lagi.

"Jika kau sakit, aku yang akan repot Jungkook. Pakai sekarang atau aku tidak akan bicara padamu."Aku mengalihkan pandanganku dan berpura-pura marah padanya. Memang sedikit kekanakan, tapi inilah cara jitu untuk membuatnya mendengarkan apa kataku.

[Book#1] Hate Manager ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang