20

1.3K 137 7
                                    

Jungkook POV
Aku benar-benar cemas dengan keadaan Tzuyu saat ini. Untung saja aku sudah memanggil dokter kemari.

"Untung saja kau bisa menenangkannya. Jika terlambat mungkin saja dia akan menyakiti dirinya sendiri. Jangan pernah tinggalkan dia sendirian, saat ini dia benar-benar membutuhkan teman."

"Ah, terimakasih atas bantuannya."

"Oh iya, ini obatnya aku juga memberikanmu suntikan untuk jaga-jaga kalau dia tidak bisa dikendalikan."

"Terimakasih."

Aku mengantar dokter itu sampai pintu belakang. Aku hanya tak ingin dokter itu nanti terkena masalah karena wartawan wartawan yang masih menunggu diluar.

"Bagaimana keadaannya sekarang?"Tanya Yoongi hyung yang sibuk dengan majalah yang saat in ia pegang.

"Apa dia baik-baik saja?"Kata Seokjin hyung.

"Sepertinya kita harus melihatnya."Kata Taehyung hyung yang langsung menuju kamar Tzuyu. Tadinya aku ingin melarang mereka melihat Tzuyu karena kondisi Tzuyu saat ini.

Aku melihat HaMin yang menangis dengan memeluk lututnya didekat pintu kamar Tzuyu. Aku langsung saja menghampirinya dan memeluknya. Sepertinya HaMin juga terpengaruh oleh skandal ini.

"Kau jangan menangis ya. Kau harus kuat demi eomma."Aku mengelus pelan kepalanya. "Kau belum makan kan? ayo kita makan dulu."

Aku langsung menggendong HaMin menuju dapur. Ya, aku berjanji pada Tzuyu kalau aku akan menjaganya. Aku menyuapinya makan sama seperti yang biasa Tzuyu lakukan.

Seokjin POV
Aku mengedarkan pandanganku mencari keberadaan Jungkook. Ah, aku menemukannya. Dia sedang mengurus HaMin? ini sangat jarang sekali terlihat.

"Ada apa hyung."Yoongi tiba-tiba berdiri disampingku.

"Sepertinya dia benar-benar sudah dewasa."

"Ya, Tzuyu dan HaMin benar-benar merubahnya."

Taehyung POV
"Tzuyu, bangunlah. Masalah ini benar-benar sudah tuntas sekarang." Aku memegang tangan Tzuyu. Tangannya sedikit dingin. Aku langsung mengusap tangannya agar hangat. Aku jadi teringat kejadian tadi.

flashback on
"Hyung, aku duluan masuk."Aku langsung turun dari mobil begitu kita sampai kerumah. Saat aku menuju kamarku, aku mendengar Tzuyu berteriak. Aku harus mengetahuinya. Ah, kamar Tzuyu sedikit terbuka ternyata.

"LALU APA YANG HARUS AKU LAKUKAN? PURA-PURA TIDAK TAU TENTANG SKANDAL ITU?"

Jungkook langsung saja menarik Tzuyu kedekapannya dan membuat Tzuyu semakin histeris. Jungkook mengusap halus pucuk kepala Tzuyu. "Setidaknya jangan lari dari skandal ini. Kalau perlu kita hadapi skandal itu bersama." Jungkook berbicara dengan halus pada Tzuyu.

"AKU SUDAH KEHILANGAN HARGA DIRIKU DIDEPAN SEMUA ORANG. MEREKA BERFIKIR KALAU AKU SEORANG WANITA SEWAAN YANG MEMILIKI SEORANG ANAK. AKU BENAR-BENAR MALU."

Jungkook terus mengeratkan pelukannya pada Tzuyu. Tapi, hasilnya tetap sama, Tzuyu tidak bisa tenang sedikit pun. Ia malah terus menangis histeris. "Kau harus kuat Tzuyu. Kau bukan wanita yang lemah. Aku akan membantumu melewati semua ini. Tapi kumohon, jangan seperti ini."

"Kumohon tenanglah."

Tzuyu kali ini sedikit tenang, tetapi dia masih saja menangis. "Aku bukan wanita baik-baik. Aku harus pergi."

"Tidak, kau tidak boleh pergi. Siapa yang akan menjaga HaMin?"

"Aku akan pergi."

[Book#1] Hate Manager ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang