-Saat pertama datang di Tokyo-
Sesampainya di Tokyo aku akhirnya merasa seperti dalam anime dan manga Jepang. Aku melihat gedung-gedung tinggi, tidak ada gunung, tidak ada ladang, yang ada hanya orang-orang yang seperti aku impikan.
-Hari Pertama masuk SMA Chiozaka-
Lalu akhirnya tahun ajaran baru tiba. Aku terlambat bangun dihari pertama sekolah, karena sekarang aku tinggal sendiri dan biasanya ibuku yang selalu membangunkanku. Tanpa sarapan, aku langsung bergegas pergi ke sekolah, jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahku, saat aku masuk upacara pembukaan baru saja dimulai "Untung saja aku tidak terlambat" dalam hatiku berkata.
Aku masuk Chiozaka High School, salah satu SMA Swasta favorit di Tokyo. Dan hari upacara pembukaan, Kata sambutan diberikan oleh Siswa dengan nilai tertinggi, Yaitu Mizu.
Mizu : 16th, 165 cm, Perempuan dengan paras cantik, berambut hitam panjang, pintar, dan sedikit arogan, dan keras kepala, disukai murid laki-laki walau tidak ada yang berani mendekatinya.
Setelah selesai upacara pembukaan aku langsung pergi ke papan pengumuman untuk melihat kelas. Saat melihat papan pengumuman, ternyata aku masuk kelas 1-A, tempat murid-murid yang pintar dan terkenal.
"hahhhh... mengapa aku bisa masuk kelas ini, sudah pasti aku tidak akan mendapatkan teman lagi" dengan nada yang kurang percaya diri. Lalu aku duduk sesuai tempat yang telah ditentukan, aku duduk dibarisan paling belakang dekat pintu. "hmm... tidak sesuai harapanku, dimana hampir semua tokoh utama duduk didekat jendela" dengan nada yang semakin tidak percaya diri.
Tetapi saat, aku melihat orang-orang didekat jendela, ada 1 perempuan yang menarik perhatianku. Parasnya yang cantik dan menawan cocok menjadi pacar tokoh utama dia adalah Mizu, siswa yang mendapat nilai tertinggi diangkatanku.
kemudian pelajaran pun dimulai. Wali kelas masuk dan kami harus memilih siapa yang akan menjadi ketua kelas dan wakil ketua. Dan akhirnya terpilih Mizu sebagai ketua kelas. Dia terpilih karena pintar dan tegas kepada siapapun dan yang menjadi wakil ketua adalah aku, walau banyak yang menyukai mizu tetapi tidak ada satupun yang berani untuk mendekatinya, jadi aku terpaksa menjadi wakil ketua kelas.
-Saat Jam Istirahat-
Saat istirahat aku mencoba mendekati Mizu untuk berkenalan.
"Hai, namaku Ebi, salam kenal" kataku.
"Aku tidak tertarik dengan cowok culun seperti dirimu" dengan arogannya mizu berkata.
"maaf, terima kasih" kemudian aku kembali ketempat dudukku.
Lalu tiba-tiba,
"Hey, Mizu itu hanya memiliki wajah yang cantik tapi tidak untuk sifatnya" suara cowok terdengar dari depan mejaku.
"Kenalkan, namaku Ryota. panggil aku ryo."
Ryota : 16th,175cm. Warna rambut biru. Populer, Baik, Tertutup soal keluarga, mudah bergaul.
"Mizu adalah teman kecilku, kami selalu sekelas sampai saat ini. Aku juga tidak mengerti bisa seperti itu. Mungkin ini takdir!"
"Takdir?" tanyaku.
"iya, dulu aku sangat membenci dirinya. Tapi, akhir-akhir ini aku jadi menyukainya" ucap Ryo sambil tertawa.
"Jangan pernah berharap dengan tampilanmu seperti ini bisa mendapatkan hati Mizu ya wakil ketua. Mulai sekarang mohon bantuannya".
"baiklah" Ucapku.
Seminggu Kemudian
Lalu Ryo menjadi sahabat baikku. Ryo masuk klub Basket, dimana murid perempuan kelas 2 dan 3 mulai menyukainya. Kemudian aku memilih untuk masuk klub Sastra. Alasanku masuk karena anggota yang sedikit dan tidak banyak kegiatan yang dilakukan.
Ketika aku sudah didepan pintu klub, aku membuka pintunya perlahan-lahan. Aku melihat perempuan dengan menggunakan jaket sedang duduk sendiri sambil membaca buku.
"Maaf, apakah ini klub sastra? aku ingin mendaftar" kataku pada perempuan itu.
"iya benar, apakah kau benar-benar ingin bergabung?" kata perempuan itu.
"i....i..iyaa benar, aku ingin bergabung" ucapku dengan gugup.
"Selamat bergabung, Aku ketua klub sastra, namaku Hori" ucapnya.
Hori : 17th, 165 cm. anak kelas 2 yang yang cantik dan pintar. Pendiam dan susah bergaul. berambut hitam pendek dan suka menggunakan jaket.
"hmm, maaf anggota klub ini ada5 orang. tetapi, hanya aku anggota klub yang aktif. Yang lain hanya masuk karena semua murid-murid disini wajib masuk satu klub"
"iya tidak masalah, mohon bantuannya ketua" ucapku.
"panggil saja aku Hori, oiya siapa namamu?"
"Namaku Ebisawa. panggil saja aku Ebi"
Keesokan Harinya.
aku berangkat sekolah dengan hati gembira, karena mempunyai sahabat seperti Ryo dan ketua klub yang baik seperti Hori sudah cukup bagiku. Tetapi tanpa sadar aku menabrak seseorang.
"aduhhh... maaf aku tidak sengaja" ucapku.
"Kau ini! pagi-pagi begini sudah membuatku emosi!!!" kata orang tersebut.
saat aku melihatnya, ternyata dia Mizu ketua kelasku.
"HaaaaH!!!! ternyata kita Tetangga!!!!!! ucapku dan Mizu.
BERSAMBUNG.
SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA
Silahkan Follow Ig : Dimasadiyoga
Silahkan VOTE setiap chapter cerita ini, sebagai bentuk dukungan kalian kepada Author.
Jangan sungkan memberi komentar baik ataupun kritik serta saran yang membangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Identitas Musim Panas
Teen FictionKisah Ebi yang datang dari Indonesia dan bersekolah diJepang, dan dari tidak mempunyai teman sampai dia harus kehilangan ingatannya dan menjadi orang yang berbeda.