Setelah aku terbangun dari koma, aku masih dirawat di Rumah sakit, karena butuh banyak istirahat. Aku berpikir jika musim panasku kali ini kuhabiskan dengan koma dan berada di Rumah sakit. Aku juga perpikir kalau aku ini sepertinya anak yang pendiam atau sejenisnya, dilihat dari keadaan saat ini, tidak ada satu temanku pun yang datang menjengukku selama koma di Rumah sakit. Aku bertanya pada kak yuki.
"Kak, apakah ada temanku atau orang yang datang menjengukku selama aku koma disini?" Tanyaku.
"Tidak ada, hanya kakak yang selalu menunggumu dan menjagamu selama kau koma." Jawabnya.
"Seperti itu ya? Terima kasih kak, kau telah menjagaku"
"Tidak masalah, Kau adalah adikku. Walau kau bukan adik kandungku, aku tetap menyayangimu"
Kemudian terdengar suara ketukan pintu "tok...tok....", lalu ketika pintunya terbuka terlihat seorang perempuan dengan membawa buah ditangannya dan masuk kedalam. Lalu dia menghampiriku dan berkata,
"Selamat siang, bagaimana keadaanmu?" Tanya dia
"Aku sudah mulai membaik, mungkin besok atau lusa sudah bisa pulang. Maaf kau siapa ya? Karena kepalaku terbentur keras aku mengalami amnesia, jadi aku tidak mengenali siapapun."
"Sebelumnya aku ingin mengatakan terima kasih kepadamu. Aku adalah orang yang kamu tolong saat itu, namaku Hanabi, kau boleh memanggilku Hana.
Hanabi (Hana) : 16 tahun, 155 cm. anak kelas 1, rambut berwarna hitam keungu-unguan, lembut, pemalu.
"Namaku Ebi. Terima kasih sudah menjengukku"
"Maaf. Jika bukan karena diriku, kau tidak mungkin kau dirawat dan sampai lupa ingatan."
"Tidak apa-apa, sepertinya tidak ada yang peduli denganku kecuali keluargaku"
"Ini aku bawakan buah untukmu"
"Terima kasih banyak"
"Kalau begitu aku pulang yah, besok aku akan kesini lagi menjengukku"
"Baiklah, Hati-hati"
Keesokan harinya
"Permisi" ucap Hana ketika masuk ke kamar rawatku.
"Silahkan masuk" jawab kak yuki.
"Terima kasih, kau itu kakaknya Ebi?" Tanya Hana
"Iya benar, dia adikku. Aku tidak menyangka tiba-tiba dia berlari untuk menolongmu. Mungkin kau itu teman sekolahnya atau orang special Ebi" jawab kak yuki.
"Bukan, aku sama sekali tidak mengenal Ebi sebelumnya. Aku murid SMA Chiozaka." Ucap Hana.
"Apa? Itu sekolahku juga. Aku murid kelas 2" ucapku pada Hana.
"Aku tidak menyangka ada kakak kelas sebaik dirimu. Aku murid kelas 1" ucap Hana sambil tersenyum.
Ketika dia tersenyum aku melihat senyuman seseorang, Aku senang jika dia menjadi temanku. Lalu besoknya aku pulang kerumah.
-Sesampainya dirumah-
"Apa kau yakin akan tinggal disini sendiri? Mengapa kau tidak ikut dengaku saja" Tanya kak yuki.
"Tidak perlu, aku bisa. Lagi pula jika aku tinggal dengan kakak, jarak sekolahku semakin jauh dari sini." Jawabku.
"Baiklah, aku percaya kau akan baik-baik saja. Ingat, jika kau ada masalah atau apapun langsung saja hubungi aku! Aku tidak ingin kau seperti waktu itu lagi"
"hahaha, iya-iya... dasar kakak bawel"
Pagi pun tiba, saatnya untuk berangkat sekolah. Aku tidak terlalu antusias dengan masuk sekolah hari ini. Walau sudah lama tidak masuk, tapi aku merasa disekolah aku anak yang pendiam, tidak mempunyai teman, dan dijauhi teman kelasku.
Kemarin seharusnya hari pertama masuk setelah libur musim pana, tetapi aku masih berada di Rumah sakit. Lalu ketika aku membuka pintu rumahku, terlihat perempuan dengan seragam sekolahku berdiri di depan pintu rumahku. Saat aku lihat, dia adalah Hana.
"Bagaimana kau tahu rumahku?" tanyaku pada Hana
"Kemarin sebelum pulang, aku dan kak yuki bertukar nomor. Lalu ketika malam, dia memintaku untuk menjemput kak Ebi."
"Terima kasih" ucapku.
Lalu saat aku ingin berangkat sekolah dengan Hana, tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras memanggil namaku.
"Ebiiiiiiii...... Kau kah itu? Aku merindukanmu" Ucap Mizu sambil berlari kearahku.
"Maaf, kau siapa?" tanyaku
"Kau ini, baru juga tidak bertemu selama musim panas. Malah lupa denganku" ucap Mizu sambil tertawa
"Maaf, Aku benar-benar tidak mengingatmu"
"Apa maksudnya ini? Aku Mizu ketua kelas dan teman sekelasmu" ucap mizu dengan kaget.
"Maaf kak Mizu, kak Ebi benar-benar mengalami amnesia, dia kehilangan ingatannya ketika menyelamatkanku dari truk yang melaju kencang" ucap Hana menjelaskan.
"Kau siapa? Mengapa kalian berangkat bersama?" Tanya mizu
"Perkenalkan aku Hana, murid kelas 1. Aku disuruh kakaknya untuk menjemput Kak Ebi"
"Hah? Kakaknya? Jangan bohong, dia tidak pernah membahas soal kakaknya padaku"
"Ayo kita pergi Hana" ucapku sambil berjalan.
Lalu aku dan Hana pergi, Mizu dari berjalan dibelakang kami berdua. Sepanjang perjalanan aku dan Hana saling mengobrol. Dibelakang terlihat Mizu dengan kesal.
-Sesampainya di sekolah-
Hana dan aku masuk ke kelas masing-masing. Aku masuk lalu duduk seperti biasa melihat teman-teman. Mizu juga duduk dengan wajah yang masih kesal. Lalu dari belakang seseorang memelukku keras.
"Aku merindukanmu Ebi, kemana kau selama ini? Aku khawatir padamu. Kau juga tidak datang ketika liburan ke villa Mizu. Lalu kau juga tidak datang kemarin." Ucap Momo
"Aku mohon lepaskan dulu pelukanmu ini" ucapku
"Percuma saja kau bertanya, dia tidak tahu" ucap Mizu
"Maksudmu?" Tanya Momo
"Dia kehilangan ingatannya ketika musim panas. Dia tidak mengingat siapapun, termasuk dirimu." Mizu menjelaskan.
"Apa kau benar-benar tidak mengingatku Ebi?"
"Maaf, aku tidak mengingat dirimu sama sekali" jawabku dan Momo terlihat kaget dan tak percaya
BERSAMBUNG
SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA
Silahkan Follow Ig : Dimasadiyoga
Silahkan VOTE setiap chapter cerita ini, sebagai bentuk dukungan kalian kepada Author.
Jangan sungkan memberi komentar baik ataupun kritik serta saran yang membangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Identitas Musim Panas
Novela JuvenilKisah Ebi yang datang dari Indonesia dan bersekolah diJepang, dan dari tidak mempunyai teman sampai dia harus kehilangan ingatannya dan menjadi orang yang berbeda.