Chapter 23 - Maaf

8 3 0
                                    

          Sebentar lagi musim semi akan tiba, sebentar lagi aku akan pergi dari masa-masa sekolahku ini dan mencari pekerjaan atau kuliah nantinya, aku masih bingung harus kemana. Aku juga belum mengisi surat rekomendasi setelah lulus nanti. Belum ada bayangan akan menjadi apa aku nantinya.


Aku yang sedang asik melamun diatas atap sekolah tiba-tiba dikejutkan oleh Hana dari belakang.

"Hayooo!!!" sambil mengagetkan

"Eh Hana"

"Emng lagi ngelamunin apa sih kak?"

"Aku lagi mikir setelah lulus nanti bakal kemana?"

"Kuliah kayak kak Yuki, kakaknya kak Ebi aja"

"Aku dan dia bukan saudara kandung. Dia itu kakak angkatku"

"Iya terus?"

"Dia pintar sejak kecil, berbeda denganku. Tapi walau gitu, dia tetap jadi kakak tersayangku"

"Enak ya ada orang yang disayang"

"Emang kamu gak sayang sama keluarga kamu?"

"Sayang sih, Cuman ya gitu..."

"Aduhhh, ntar lu sedih lagi kalo bahas keluarga"

*kringgg....kringggg....* bel suara masuk kelas berbunyi

           Kemudian Wali kelas memberi pengumuman agar segera mengumpul kertas yang diberikan minggu kemarin soal mau kemana setelah lulus nanti. Setelah itu suasana kelas menjadi ramai. Semua teman pada berbincang satu sama lain soal mau kemana setelah lulus nanti. Aku tetap diam sambil menulis cerita dan tidak memperdulikan sekitarku. Lalu tiba-tiba Momo datang menghampiriku.

"Ebi. Kamu akan kemana setelah lulus?"

"Tidak tau!" jawabku lugas dan lanjut menulis"

"Ouh, kamu suka menulis ya? Aku pengen liat dong"

*aku tetap diam dan mengabaikannya


"Ebiiii... kamu masih marah padaku?"

"Bukan begitu, aku tau kau itu teman saat smp ku. Aku tau kau yang mengajarkanku banyak hal, tapi untuk sekarang, biarkan aku sendiri dulu"

"Sampai kapan?"

"Aku tidak tahu, tapi menjauhlah"

"Aku masih sayang padamu Ebi" teriak Momo sampai satu kelas mendengar

*Semua teman sekelas yang mendengar melihat kearahku dan Momo, termasuk Mizu,Hori, dan Ryo.

           Aku tahu akan menjadi masalah besar jika Momo kembali mendekatiku, bukan hanya dia yang akan dibully, tetapi aku juga akan kembali mendapat perlakuan yang kurang baik oleh semua orang lagi. Aku tidak ingin lulus dari sekolah ini dengan perlakuan seperti itu.

"Cukup Momo!!! Aku bilang menjauhlah" aku berdiri dari tempat dudukku sambil berteriak keras

"Maafkan aku Ebi, kau sampai marah seperti itu"

"Bukan, ini salahku. Maafkan aku Momo"

"Katakan sesuatu jika ada yang salah denganku Ebi"

"Baiklah, tapi untuk sekarang. Aku mohon menjauhlah"

"Baiklah, jika itu maumu"

Kemudian hari-hari berlalu seperti biasa. Saat aku kembali kerumah, didepan pintu rumahku, ada kak Yuki yang sedang menungguku pulang.

"Kak Yuki, kenapa kau disini?"

"Aku sedang banyak pikiran dikampus, jadi aku ingin menginap disini. Bolehkan?"

"Tapi kan...."

"Gak ada tapi-tapian. Cepat buka pintunya!"

"Iya... iya"

*kemudian aku mengambil kunci rumhku dari tas dan membuka pintu rumah

Disaat yang sama Mizu kembali pulang kerumah. Lalu kak Yuki menyapa Mizu.

"Mizu. Apa kabar?" menlambaikan tangan dari pintu kamarku

"Hai kak!" Mizu terlihat ceria didepan Kak Yuki

           Tidak lama sejak masuk kerumah tiba-tiba Hana mengajak jalan-jalan pergi bersama. Tetapi karena kak Yuki tahu aku mau pergi, dia ingin ikut pergi bersama aku dan Hana. Karena dia bosan jika sendirian.

*sesampainya ditempat dan bertemu Hana

"Eh ada kak Yuki ternyata ikut" ucap Hana riang

"Maaf mengganggu kalian"

"Gapapa kak, aku juga bosen dirumah terus jadi pengen jalan-jalan aja"

"Kalian pacaran atau gimana?"

"Gak kok kak, aku sama kak Ebi Cuma temen doang"

"Udah selesai ngobrolnya?" ucapku ke mereka

*Kemudian kami berjalan dan hendak pergi ketempat makan namun tiba-tiba

"Hana!!! Awas!!!" teriak kak Yuki keras sambil menarik tangan Hana

"Aghhhh!!!" teriak Hana

           Tiba-tiba saja Hana yang tersandung dan akan jatuh kearah jalan raya. Dan kak Yuki seketika menarik tangan Hana, namun malah Kak Yuki yang terjatuh tertabrak.

           Aku seketika melihat kejadian yang dahulu menimpaku karena menyelamatkan Hana dan Aku seketika langsung pingsan ditempat. Orang-orang ramai mulai berkumpul dan segera memanggil ambulance secepatnya. Untungnya saja tempat kejadian tidak jauh dari rumah sakit. Kak yuki segera dilarikan ke rumah sakit.


SELANJUTNYA>>>

Identitas Musim PanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang