Ketika mendengar berita itu, Mizu langsung menangis dan memelukku. Setelah itu dia segera pergi masuk kedalam rumahnya dan menceritakan semuanya kepada orang tuanya. Sedangkan aku mengambil handphoneku dari dalam kantong dan memberitahu kepada Kak hori dan yang lainnya.
Malam itu seketika menjadi terasa kelam, kesedihan terlihat dari wajah teman-teman Ryo, terutama wajah Ryo yang sampai saat ini belum bisa menerima kenyataan bahwa ayahnya pergi meninggalkan dia untuk selamanya.
Keesokan paginya
saat aku membuka pintu teman-teman dekatku telah siap menunggu diriku. Ada Mizu, Momo, Kak hori, dan Hana.
"Ayo kita berangkat sekarang" ucap Mizu.
Lalu kami semua berangkat untuk hadir kedalam pemakaman Ayah Ryo.
Sesampainya disana mereka pergi untuk masuk kedalam, kecuali aku. Aku masih takut, aku sangat takut dengan kematian. Sesaat aku terdiam berdiri di depan pintu rumah Ryo.
"Mengapa kau diam disitu?" Tanya Momo padaku.
"Aku takut masuk kedalam" jawabku
"Mengapa kau takut? Yasudah, biar aku saja yang menemanimu Ebi" ucap Kak Hori
"Jangan, kalian masuk saja. Aku akan menunggu kalian disini. Jangan khawatirkan aku" ucapku pada mereka.
Kemudian mereka masuk kedalam. Disaat aku menunggu, aku melihat Ryo berjalan keluar dari samping rumahnya. Kemudian aku mencoba mengikutinya dari belakang. Ryo berjalan kearah Taman didekat rumahnya, dan duduk di ayunan sambil tertunduk sedih. Perlahan aku mencoba mendekati dirinya.
"Mengapa kau disini?" ucapku pada Ryo
"Kau tak mengerti perasaanku saat ini!" bentak Ryo padaku
"Maaf, jika aku mengganggumu sekarang." Ucapku, mencoba menenangkan perasaan Ryo
"Andai saja aku bisa menghilangkan ingatanku seperti dirimu, aku tidak akan sesedih ini" ucap Ryo sambil menangis.
"Jika kau kehilangan ingatan seperti diriku, kau akan merasa sepi dan semua kenangan yang kau miliki terasa kosong dan hilang" ucapku.
-Saat Dirumah Ryo-
Ditempat lain, teman-temanku juga kebingungan mencoba mencari Ryo tetapi dia tidak ada disana.
"Dimana Ryo? Mengapa dia tidak terlihat?" tanya Momo.
"Aku juga tidak tahu, jadi jangan Tanya aku!" jawab Mizu.
"Aku pikir dia butuh waktu untuk sendiri" ucap Hana yang belum mengenal Ryo disbanding yang lain.
"Hey Mizu, kau itu teman kecil Ryo. Bagaimana ketika waktu Ryo kecil dan keluarganya? Tanya Kak Hori pada Mizu
"Hmm. Ryo itu ketika kecil anak yang ceroboh, dia juga sering dimanja oleh orang tuanya, terutama oleh ibunya. Namun ketika orang tuanya berpisah, dia ikut dengan ayahnya. Dia menjadi pribadi yang berbeda dari sebelumnya, dia menjadi kesepian karena ayahnya yang sibuk dan tidak terlalu peduli dengannya," ucap Mizu
"Itu kenapa disekolah dia suka menjadi pusat perhatian dan popular. Karena kurangnya kasih sayang dari orang tuanya." Sambung Mizu.
Semua terlihat merasa sedih dan terharu mendengar cerita Mizu.
"Walau aku baru mengenal Kak Ryo dan kalian semua. Aku juga dapat mengerti perasaan kak Ryo." Ucap Hana
"Memangnya kau kenapa?" Tanya Momo.
"Orang tuaku juga berpisah, saat itu aku merasa terpuruk. Melihat ayahku pergi meninggalkan aku dan Ibuku," Hana menjelaskan.
"Tapi aku beruntung mempunyai Ibu yang baik dan pekerja keras. Walau aku juga terkadang sedih saat Ibu pulang kerja, aku melihat wajahnya yang lelah namun tetap tersenyum didepanku seolah-olah keadaan kami baik-baik saja." Sambung Hana dengan menitikan air mata.
Setelah itu Hana menceritakan tentang dirinya pada yang lainnya. Disaat yang sama, aku dan Ryo akhirnya pergi pulang kerumah Ryo dan Ryo berusaha untuk mengikhlaskan kepergian Ayahnya. Saat sampai dirumah akhirnya Ryo masuk kedalam, sedangkan aku menunggu diluar.
Upacara Kematian Ayah Ryo berjalan dengan lancar, setelah itu teman-teman yang akhirnya keluar.
"Maaf menunggu lama Ebi" Ucap Mizu
"Tidak masalah, lebih baik aku menunggu daripada ketika aku didalam. Kalau tidak semuanya bisa kacau dan Upacaranya menjadi berantakan." Ucapku.
"Teman-teman, Terima kasih telah datang!" ucap Ryo berterima kasih pada kami yang telah datang dan sedikit menghibur dirinya yang sedang sedih.
Kemudian kami semua kembali kerumah masing-masing.
BERSAMBUNG.
SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA
Silahkan Follow Ig : Dimasadiyoga
Silahkan VOTE setiap chapter cerita ini, sebagai bentuk dukungan kalian kepada Author.
Jangan sungkan memberi komentar baik ataupun kritik serta saran yang membangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Identitas Musim Panas
Подростковая литератураKisah Ebi yang datang dari Indonesia dan bersekolah diJepang, dan dari tidak mempunyai teman sampai dia harus kehilangan ingatannya dan menjadi orang yang berbeda.